06/09/14

PERMEN VOUCHER, ROKOK RIAS




permen voucher, rokok rias | fauzi nur rohman & maulvi dm | november 2013 | 11m 17d


sinopsis

Bapak yang capai bekerja ingin merokok, tapi rokoknya habis. Maka Bapak menyuruh Ibu membeli rokok ke warung, tapi Ibu sedang asik nonton infotainment.

Permen Voucher, Rokok Rias adalah proyek pertama PTSF yang mendampingi anak-anak pelajar SMP Dusun Pondok untuk belajar membuat film.


kru

pembimbing produksi : Maulvi DM
sutradara : Fauzi Nur Rohman
asisten sutradara : Essy Sekar Safitri
kasting & kostum : Ririn Ardiana
sound & lokasi : Nur Anisa Dwi Anggita
art : Rizka Fitri Alifiya
kamera : Fauzi Nur Rohman & Irfani Reza
pencatat adegan : Muchlis Nur Setyo Waldanti
perlengkapan : Windi Dwi & Arya Chandra
ide cerita : Fauzi dkk
editor & produser : Maulvi DM


pemain

Agus
Essy
Arya
Ilyas
Rizka
Ridwan, Bintang, Langit, Ilham
Rofi, Novi, Ragil, Rama, Yoga


musik

menggunakan tanpa pamit

"Satu Ditambah Satu" - Herry SS

_________________________________________________________________________________


catatan produksi

Awal inisiatif pembuatan film ini adalah persiapan acara peringatan Hari Pahlawan di padukuhan Pondok, Condong Catur Sleman, yang kebetulan adalah dusun tempat Maulvi (M) tinggal. Panitia menawarkan spot kosong untuk persembahan anak-anak. Beberapa orang tua mengajukan diri untuk mengisi spot tersebut dengan acara tari-tarian anak-anak. Beberapa anak kecil yang suka main ke rumah M kemudian mengajak untuk membuat film, yang kemudian malang tak dapat ditolak. Bersama teman-teman dusun yang rata-rata masih SMP dan SD, M membentuk Anak Film Dusun Pondok dan sepakat untuk mengisi spot kosong pada acara peringatan Hari Pahlawan tersebut.

Keseluruhan proses produksi Permen Voucher Rokok Rias (PVRR) berlangsung pada bulan Oktober 2013. Minggu pertama digunakan untuk mengajak teman-teman yang berminat ikut, mengumpulkan ide, dan mengerjakan naskah bersama-sama. Cerita yang kemudian dipakai juga berasal dari curhatan teman-teman kru. Minggu kedua diisi dengan mencari lokasi syuting dan latihan membaca naskah. Minggu ketiga dan keempat adalah pengambilan gambar dan editing. Pada waktu pengambilan gambar, masalah terbesar yang dialami adalah cuaca yang tidak menentu. Jadwal yang awalnya sudah disusun rapi akhirnya berantakan karena hujan yang selalu turun lebat, terutama di sore hari, yang merupakan waktu utama syuting karena semua kru masih bersekolah.

Segala peralatan dan properti syuting disediakan oleh PTSF. Selain itu, Nara dan Ugo juga menyempatkan diri menjadi independent reviewer untuk naskah PVRR. Akhirnya film ini diputar pada malam peringatan Hari Pahlawan dan mendapat respon meriah dari warga dusun. Bahkan, Pak Teguh, kepala dukuh Pondok, masih membicarakannya ketika ceramah taraweh puasa tahun 2014.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar