23/12/11

Pemutaran The Raid di JAFF 2012

Awalnya adalah sebuah kerumunan di ruang perpustakaan Fisipol pada suatu siang yang cerah di bulan September. Beberapa mahasiswa sedang mengomentari sebuah trailer di Youtube yang telah me-mindblogging mereka. Trailer itu adalah The Raid, sebuah film 'antah berantah' bersetting Indonesia yang telah mengangkat imaji dunia tentang Indonesia dalam satu tingkat keliaran yang lebih gila. Terkagum dengan keasingan film 'Indonesia' ini, akhirnya 'kami' memantapkan cita-cita (buset..) untuk suatu hari bertekad menonton film ini!

Dan mimpi itu seakan di depan mata ketika isu berkeliaran di bawah angin bahwa film ini turut digelar dalam JAFF 2011. Meskipun sempat kecewa karena terlambat mendaftar di situs JAFF, akan tetapi, berkat kelihaian informan-informan bawah sadar kami, akhirnya didapatlah tanggal dan lokasi untuk mentransaksikan tiket pemutaran terbatas film tersebut keesokan harinya. Kekalutan muncul ketika dari alat bangsat bernama "BB" itu keluar twit dari JAFF bahwa 'film ini dapat diperoleh tiketnya mulai jam 13.00 di TBY' tanpa menjelaskan kapan. Apa hari ini? Bukan besok? Dan sudah dimulai tadi?

Dengan kekalutan yang berdasar kekacauan masa era teknologi informasi ini, kami tergopoh nekad menembus Jogja untuk kemudian sampai di TBY dalam keadaan sepi, dan pada akhirnya mendapat informasi bahwa, benar--tiket itu baru bisa diperoleh esok harinya. Fyuh.


Esoknya, laksana pergi berperang, kami mengirim scout untuk mengintai TBY semenjak pukul 7 PAGI! Bung Agi Ekasaputro, nama scout itu, sampai membawa laptop dan menghabiskan seperempat permainan Assassin Creed, hingga bala bantuan tiba pukul 10 pagi membawa akua dan roti (...). Saudara Nara Indra akhirnya bersama Agi dengan kegigihan setingkat para fans Star Wars yang mengantri selama berhari-hari akhirnya dengan bangga memperoleh tiket pertama dan kedua hingga ketujuh-pertama dari film ini. Dan jadilah mimpi kami terhampar di depan mata untuk menonton The Raid. Antrian film ini sungguh dahsyat sebenarnya, hingga muncul penggambaran dari Nara “..Bayangin Mol, bahkan mereka harus mengantri untuk mengantri..”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar