bule | maulvi dm | april 2012 | 02m59d
sinopsis
Mendengarkan sejenak apa yang ada di kepala manusia-manusia
Jogja, ketika mereka menggunakan kata bule. Apa benar, bule adalah istilah yang
sebegitu stereotypingnya, ataukah jangan-jangan ini adalah salah satu dari
agenda zionisme?
kru
konseptor :
Satwika Paramasatya
Danang Arif
Agi Ekasaputro
Nara Indra
Maulvi DM
Lalik Lique
videografer :
Maulvi DM
_________________________________________________________________________________
catatan produksi
Bule merupakan projek pertama-tama dari PTSF yang bersifat
dokumenter murni. Dan, sekali lagi, melalui projek ini, kami kembali ke habitat
natural kami sebagai petarung kompetisi, setelah lebih dari setahun puasa
kompetisi. Ya, dari durasi yang keliatan sekali dipas-paskan tiga menit saja,
pasti terlihat ini adalah kompetisi film pendek. Kompetisi yang dimaksud adalah
ASEF, semacam komunitas Asia Eropa yang menggeluti bentuk-bentuk pengakraban
hubungan antara masyarakat Eropa dan Asia. Maka dari itu, kami memilih konsep
Bule yang bisa dipandang sebagai usaha-usaha personifikasi makhluk kaukasian
oleh masyarakat Indonesia, khususnya orang Jawa.
Yang cukup menarik adalah ketika kita mencari obyek
wawancara yang unik, mulai dari mahasiswa pertukaran sampai tukang jual roti.
Dari polisi lalu lintas sampai seorang pecinta bule yang patah hati. Dari anak
pesantren sampai ketua BEM yang suka demo.
Sayangnya, film ini kandas di kompetisi ini.
trivia
- Brainstorming film ini diadakan di Jamu Ginggang, daerah Pakualaman, yang diteruskan dengan menonton Mata Tertutup.
- Seorang ketua BEM UIN yang diwawancarai di pesantren Krapyak pada pukul 24.00, awalnya sedang melakukan demo anti kenaikan BBM di daerah Jalan Solo, Jogja utara, dan dengan menggunakan motor, dirinya menembus jalanan Jogja tengah malam untuk melakukan pengambilan gambar di daerah Krapyak, Jogja selatan.
- Film ini gagal mencapai 10 besar di kompetisi ASEF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar