dying
ducks #1 | maulvi dm | Desember 2011 | 1m40d
sinopsis
"Anda
datang, bebek mati".
Seabsurd
kalimat ini, seabsurd apalagi video yang anda harapkan ini? 'Dying
Ducks' (DD) adalah sebuah ode untuk ingatan-ingatan yang tak mau mati dari
kepala mereka. DD adalah dendam, durjana, distraksi, disorder, dan derita.
kru
Ide cerita
: Danang Arif
Produser
: Nara Indra
Sutradara
: Maulvi DM
Penata
Seni : Lalik Lique
Editor
: Maulvi DM
pemain
Dika
Ananto
Satwika
Paramasatya
Dhiar
Nugraha
Yohannes
Oktama Ardito
Fitrianto
Nugroho
Maulvi
DM
Agi
Ekasaputro
Nara
Indra
lagu
menggunakan tanpa pamit
"
Non, Je Ne Regrette Rien "- Edith Piaf
_________________________________________________________________________________
catatan produksi
Awalnya adalah sebuah malam nongkrong-nongkrong di kos Nara yang waktu itu begitu ramai, karena Danis juga ngekos di sebelah kamarnya. Nongkrong bersama Nara, Danis, hadir pula Danang, Agi, dan Maulvi. Dalam kesempatan itulah, kemudian Danang tiba-tiba mencetuskan ide untuk membuat sebuah video serial yang absurd, seabsurd absurdnya. Kemudian ide digali-digali, dan kemudian tercetus kalimat "anda datang bebek mati" sebuah pembuka absurd sebagai tribut sadis untuk dunia perkuliahan HI. Konsep inilah, dipadu dengan legenda Shiro di antara anak2 HI, memunculkan sebuah konsep video yang sadis. Sadis? Tonton dulu videonya.
Seminggu kemudian, pada penghujung Desember 2011, Nara menghubungi
beberapa target dengan sms misterius yang mengundang mereka untuk bertemu di
depan rektorat, pada sebuah hari Jum'at pagi. Ya, para pemain datang ke TKP
tanpa mengetahui mereka akan melakukan syuting, dan tanpa mengetahui skrip
macam apa yang akan mereka hadapi.
Tapi
yah, lagi-lagi, video ini terlalu absurd untuk diskripkan. Oh iya, satu lagi,
jadi foto "postcard from the rectorate" ini adalah piknik penutup
sehabis ambil gambar ini.
trivia
- Feature PTSF dengan jumlah pemeran terbanyak sepanjang produksi PTSF.
- Hampir seperti Reverie (meta version), DD juga menampilkan referensi mengenai sutradara favorit sutradaranya.
- Pengambilan gambar mengalami pengulangan hingga 15 kali, jumlah pengulangan take terbanyak dalam produksi PTSF. Menjadi absurd ketika film ini juga merupakan karya terpendek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar