tag:blogger.com,1999:blog-6452718147542657662024-03-14T01:52:51.904-07:00Pull The String Film official blogMaulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.comBlogger42125tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-8038784441155978212017-07-06T13:13:00.005-07:002017-07-06T13:14:31.428-07:00Katalog Dijital PTSF<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJl7sszshDjXt7srxgido1sRq_VU-xuz_4lIaFXPrVI2lq9ASZVMujEK2pgOabh2K1Xj3eRk8rtdkmwS43eBXvt7gbuL8UgFsvnXbKJXLCMmkerAyhdsC8IJGBFx3_3jO7SrOhd7pRtoY/s1600/KD001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="804" data-original-width="1452" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJl7sszshDjXt7srxgido1sRq_VU-xuz_4lIaFXPrVI2lq9ASZVMujEK2pgOabh2K1Xj3eRk8rtdkmwS43eBXvt7gbuL8UgFsvnXbKJXLCMmkerAyhdsC8IJGBFx3_3jO7SrOhd7pRtoY/s640/KD001.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
Sudah beberapa waktu semenjak kami vakum.<br />
<br />
Memang, kami tak pernah secara ofisial menyatakan ingin atau sedang vakum, akan tetapi, selain beberapa konsolidasi internal yang terjadi beberapa kali pada awal tahun ini, PTSF tidak memiliki aktivitas yang berarti. Mentok naskah? Limbo produksi? Hal-hal ini bisa jadi alasan yang akan anda sering dengar ketika bertanya mengapa kami tidak kunjung aktif.<br />
<br />
Situasi ini bukan yang pertama kali. Dalam beberapa fase kerja yang telah terjadi tahun-tahun yang lalu, kami juga mengalami hal yang sama. Tersangkut di satu ide, dan tak bisa melepaskannya hingga berbulan-bulan. Dan kami selalu menciptakan treatment-treatment yang lebih kecil, lebih sederhana, sekedar untuk memecah ritme. Maka, pada 2012 lahirlah serial Dying Ducks yang dicetuskan oleh Danang Arif.<br />
<br />
Kali inipun begitu. Kami berupaya memecah ombak dengan kerikil-kerikil kecil, yang kami kumpulkan sepanjang perjalanan kami kemari. Kumpulan inilah yang kemudian kami sebut sebagai Katalog Dijital PTSF. Tujuannya agar hal-hal kecil yang selama ini tercecer dari proses kreatif PTSF mendapat tempat yang layak untuk terdokumentasikan. Dan juga, kerikil ini tidak harus melulu berasal dari masa lalu. Bisa jadi dia berasal dari masa sekarang, dan juga masa depan. Karena sifatnya rekoleksi, maka bisa jadi ada yang bisa anda nikmati, ada yang bisa tidak anda nikmati. Yang penting kali ini, adalah bahwa kami pelan-pelan mengumpulkan kembali kesadaran alam bawah kami.<br />
<br />
<br />
Di sisi lain, kehadiran Katalog Dijital ini juga untuk berkompromi dengan perubahan lanskap komitarian yang selalu terjadi di PTSF, tapi belum pernah terjadi sedramatis ini hingga saat ini. Kami mencoba terus berjalan dalam semua medan. Walaupun mungkin hari ini baru kaki kiri yang bergerak, harapannya dengan seterusnya Katalog Dijital berkembang, maka kaki kanan, tangan kiri, tangan kanan, seluruh organ tubuh kami bisa bergerak simultan untuk berlari kencang kembali.<br />
<br />
Selamat menikmati, dan selamat mengikuti.<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/O-14tGX_aDo/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/O-14tGX_aDo?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<br />pullthestringfilmhttp://www.blogger.com/profile/08261724171775080184noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-38429347592420688242016-05-23T19:08:00.000-07:002016-05-23T19:12:59.832-07:00Aisyah : Penyintas Ladang Ranjau Klise<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkFEpGT2akGZw_O8OfymCvcPgWF1DPG5pDjyKcbDU-bd2W3KUT9sfWASIuuL3z7WFn65SmvN7dmQkn7RW_0o8djGhIFen5JZunJYmDWv4-b5WmlZzQKPyE8cdevJU0GoL_kqW0zm6iSJw/s1600/DSCF4721.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkFEpGT2akGZw_O8OfymCvcPgWF1DPG5pDjyKcbDU-bd2W3KUT9sfWASIuuL3z7WFn65SmvN7dmQkn7RW_0o8djGhIFen5JZunJYmDWv4-b5WmlZzQKPyE8cdevJU0GoL_kqW0zm6iSJw/s640/DSCF4721.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
Aisyah (Biarkan Kami Bersaudara) adalah sebuah film karya Herwin Novianto, sutradara pemenang Piala Citra, Tanah Surga (2012). Film ini berkisah tentang Aisyah, mojang berjilbab yang baru lulus sarjana pendidikan dan mendapat kesempatan untuk mengajar di dusun terpencil dekat Atambua, Nusa Tenggara Timur, meskipun mendapat tentangan dari ibunya. Sesampainya di sana dan disambut sebagai 'Suster Maria', Aisyah kemudian menyadari adanya perbedaan budaya yang begitu besar antara dirinya dan masyarakat dusun tersebut. Bagaimana Aisyah kemudian beradaptasi dan menjalin perasaan dengan kehidupan masyarakat lokal inilah yang kemudian menjadi rangka utama dari film ini.<br />
<br />
<br />
Cerita dasar dalam film Aisyah sebenarnya bisa dibilang cukup umum dan mudah ditemui. Tema mengenai 'orang kota/ berpendidikan yang mengajar/ kehidupan di tempat terpencil/ miskin/ perbatasan Indonesia' sebelumnya sudah pernah dipakai di Denias : Senandung Di Atas Awan (2006), Laskar Pelangi (2008), Batas (2011), bahkan karya Herwin sendiri, Tanah Surga (2012). Tema yang cukup umum ini kemudian menyajikan sebuah ladang ranjau klise yang teramat luas bagi Aisyah untuk dilewati, mulai dari soal anak perempuan yang dilarang pergi jauh oleh orang tuanya, guru muda yang dimusuhi murid-muridnya dan kemudian bisa mengambil hati murid-muridnya, hingga perbedaan agama yang bikin ribut. Bahkan film ini berada dalam zona klise paling mendasar dalam genre ini di mana guru berkhotbah soal 'perbedaan', 'saling bersaudara', 'dan keanekaragaman agama', atau bahkan 'nasionalisme' dan 'atribusi cinta tanah air', di mana sang sutradara jatuh sedalam-dalamnya pada karya sebelumnya.<br />
<br />
Menariknya adalah, Aisyah bisa lolos dari semua itu. Well, tidak semuanya. Sebagian besar. Aisyah mengambil posisi yang unik dalam genre ini, di mana dia mengabaikan berbagai klise yang ada, akan tetapi sekaligus secara konsisten duduk berdampingan dengannya sepanjang cerita. Ketika dalam perjalanan bis di tengah lanskap tandus, Aisyah duduk berdekatan dengan dua orang suster. Tapi tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Tidak ada pandangan curiga dari Aisyah/para suster, komentar-komentar berbau agama, bahkan tidak ada kalung salib maupun tasbih di sana. Yang terjadi hanya suster tadi memberi tahu bahwa dusun tujuan Aisyah sudah dekat. Interaksi yang natural semacam ini menjadi air penyegar di tanah tandus Atambua ini, dan terus-menerus membasahinya sepanjang film. Meskipun judulnya Aisyah, tidaklah dia berdarah-darah mempertahankan kehormatannya dan imannya di film ini. Aisyah tetap menjaga kerudungnya, hadir dalam mukena, sajadah, dan Qur'an, akan tetapi kehadirannya tidak mendistraksi film ini menjadi sebuah film reliji, yang bisa dibilang adalah godaan terbesar dalam genre ini. <br />
<br />
Di sisi lain, Aisyah didukung perpaduan akting yang baik antara pemeran titular Laudya Chintya Bella dan pemeran lokal yang mengisi sebagian besar cast film ini, serta kekuatan komikal dari Arie Kriting sebagai pemeran pendukung yang utama sebagai Pedro. Akting Laudya sangat menonjol di film ini, mengajak penonton mengamati perkembangan menarik karakter Aisyah dari seorang gadis pemalu dari Ciwidey yang idealis, menjadi guru muda yang membawa sejuta perbedaan dari kota ke tempatnya mengajar, hingga ketika Aisyah menjadi satu bagian tak terpisahkan dari Dusun Derok dan kembali menjadi gadis Sunda pemalu di akhir cerita. Hal-hal kecil seperti perubahan logat dan nada bicara Aisyah dan warna kulitnya yang pelan-pelan jadi gelap menjadi pelengkap yang mempermanis cerita. Bisa jadi, ini adalah presentasi terbaik Bella setelah Virgin sekaligus menjadi titik balik utama transformasinya sebagai aktris berhijab.<br />
<br />
Meskipun berlatar lokasi nan eksotis, tidak membuat penata kamera Edi Santoso kemudian mengeksploitasi lanskap NTT secara berlebihan. Pewarnaannya boleh juga. Mungkin satu-satunya yang dieksploitasi oleh Edi adalah gambar awan-awan, yang kemudian terlalu sering menjadi gambar transisi antar adegan. Di luar itu, (selain pula shot pertama yang rada awkward) gambar-gambar dinamis Edi lebih berfokus untuk menunjang aliran drama, ketimbang bersolek menjadi gincu cerita.<br />
<br />
<br />
Pada situasi yang berseberangan adalah tata musik yang dipegang oleh Tya Subiakto. Tya yang dalam setahun biasa menata musik hingga lima sampai tujuh film menjadi salah satu bagian yang paling rapuh dari film ini, dan di sisi lain memancang film ini sebagai sebuah tontonan populer (bisa jadi ini juga tuntutan produsernya). Klise terbesar hadir di area skoring, terutama karena skoring film ini seringkali berebut peran dengan visual dalam penceritaan, ketika di saat yang bersamaan hadir tidak terlalu berbeda dari pendekatan sebelumnya; "Hei, ini lagi di tanah Sunda!", "Oh, dia lagi sedih!", "Penonton, ini momen klimaks film ini, harap menangis". Meski demikian, perlu dicatat beberapa hal menarik dari bagian ini. Tya memberikan penonton beberapa musik latar yang segar dan dinamis dan tidak bersungkan-sungkan dengan berbagai materi film ini. Setidaknya ada dua adegan dengan musik latar yang sangat menarik, yaitu ketika Aisyah dan murid-muridnya belajar dengan gembira, bereksperimen di halaman sekolah, maupun sekedar bercanda riang, serta ketika Aisyah kembali dengan murid-muridnya melakukan persiapan menyambut malam natal. Bagian terakhir ini adalah sebuah rendisi yang indah dan semarak dari lagu Malam Kudus, membuatnya menjadi perayaan sederhana sekaligus gegap gempita bagi para murid Aisyah.<br />
<br />
Pada akhirnya, Herwin menurut hemat saya, berhasil menyajikan sebuah tontonan yang sangat ringan meskipun bahasannya cukup berat. Film ini menjadi hiburan yang cukup seimbang untuk segala umur. Dia mampu bercerita tentang tempat nun jauh di sana untuk penonton anak-anak, menginspirasi remaja untuk menjadi ‘sarjana jenis pertama’, maupun bagi orang tua (agar berhenti memandang anak mereka yang sudah kepala dua sebagai anak kecil - hehehe), maupun tontonan umum dengan temanya yang umum tentang keragaman dan pendidikan. Di sisi tertentu, sebagaimana umumnya film perbatasan harus berakhir, Aisyah harus pulang. Meskipun Aisyah mengatakan bahwa dia akan kembali, akan tetapi kita melihat bagaimana ibu dusun, bapak dusun, anak-anak, dan warga dusun mencoba menahan air matanya keluar. Mereka bersedih, dan patut bersedih, ketika jalinan persahabatan dan keluarga yang teranyam sepanjang satu setengah jam ini harus usai setelah film selesai dan kredit dimainkan.<br />
<br />
<br />
<br />
<i>Verdict :</i> Film ini mungkin ada beberapa bolongnya, pertanyaan yang ndak dijawab, tapi <i>overall</i> ini film lumayan mengalihkan perhatian saya selama beberapa jam. Jarang ada film Indonesia kayak begini. Direkomendasikan!pullthestringfilmhttp://www.blogger.com/profile/08261724171775080184noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-53640495943657312152014-10-11T16:56:00.001-07:002014-10-11T16:56:29.721-07:00DYING DUCKS # 3<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBzWyx395jIMkIOtIr8DG7IuoqVK74UzYz5g_KNSeXX7W5flxVqSXYkh1lJYiK6pC70X7wXlrWOHI6Bon2nu61alHg1Q7A99R1dH-1dhAFPO6Bup0x1vHOLX8Tme6wRl8etthodFNYV2s/s1600/14a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBzWyx395jIMkIOtIr8DG7IuoqVK74UzYz5g_KNSeXX7W5flxVqSXYkh1lJYiK6pC70X7wXlrWOHI6Bon2nu61alHg1Q7A99R1dH-1dhAFPO6Bup0x1vHOLX8Tme6wRl8etthodFNYV2s/s1600/14a.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 13px; line-height: 15.1800003051758px; text-align: center;">
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<i><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">dying ducks # 3 | nara, satwika, danang,
maulvi | september 2014 | 3m 52d<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">sinopsis<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">DD#3 bertema Salah
Kaprah. Lha, judulnya saja sudah salah kaprah, isinya pasti juga salah kaprah.
Penontonnya juga.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">kru<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nara
Indra, Satwika, Danang, Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">pemain<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nara
Indra<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Danang
Arif<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mapa
Satrio, Rizki Tri (offscreen)<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">musik<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">menggunakan
tanpa pamit<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">"Mimpi
Dirayu" - Titiek Sandhora<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">_________________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">catatan produksi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Setelah instalmen ke-2
merupakan proyek iseng-iseng, maka produksi DD#3 merupakan produksi yang
diperhitungkan secara serius, kecuali bagian penutupnya. Meskipun diluncurkan
tahu 2014, sebenarnya DD#3 telah diproduksi semenjak satu tahun sebelumnya,
sebagai bagian dari rencana gagal menginvasi Hellofest 2013. Kesalahpahaman
dalam memahami konteks festival tersebutlah yang kemudian melahirkan ide untuk
merilis video-video ini sebagai instalmen DD#3.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif;"><span style="line-height: 15.3333320617676px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;"><br /></span></div>
pullthestringfilmhttp://www.blogger.com/profile/08261724171775080184noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-65753647603696721662014-10-11T16:36:00.000-07:002014-10-11T16:40:35.987-07:00DYING DUCKS # 2<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggdoGIuLF_x7qkqlGGnxmUo4s-Ps4Ri0oMHi9mRgQogBozF9bd_vp-0hItQS5USM-9xy0vTvIQG2yLQfjE2vRgoZNqiiOhQmtcpi3qK7nLCKa8Ls6ULHMhNxtJ4-a442WSNKIsqFtK_q4/s1600/13.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggdoGIuLF_x7qkqlGGnxmUo4s-Ps4Ri0oMHi9mRgQogBozF9bd_vp-0hItQS5USM-9xy0vTvIQG2yLQfjE2vRgoZNqiiOhQmtcpi3qK7nLCKa8Ls6ULHMhNxtJ4-a442WSNKIsqFtK_q4/s1600/13.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<i><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">dying ducks # 2 | agi, nara, maulvi,
lalik | juli 2012 | 10m 0d<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">sinopsis<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Seperti biasa, tak ada
yang pasti dalam realm Dying Ducks. Kali ini, kematian tidak hanya berada di
pihak si bebek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">kru<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">ide
cerita : Agi, Nara, Lalik, Reza, Maulvi<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">kamera
dan editing : Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br />
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">pemain<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">act
1 & act 3<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Agi
Ekasaputro & Nara Indra<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">act
2<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Lalik
M & Reza Aditya<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">epilogue<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Satwika
P, Nara Indra, Lalik M, & Danistya Kaloka<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">musik<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">menggunakan
tanpa pamit<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">"My
Romance" - Oele Patisselano<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">"Promise"
- Tom & Andy</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">_________________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">catatan produksi</span></b></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Apabila DD#1 adalah
produksi serius yang dipersiapkan secara matang, maka DD#2 lebih dekat sebagai
produksi tak disengaja, yang sebenarnya adalah bagian dari tes kamera dan
cahaya untuk produksi Penghabisan. Hal ini kemudian diperkuat dengan bagian
Epilogue dalam video ini, yang tidak lain adalah dummy test yang diperankan
oleh Satwika, Nara, Lalik, dan Danistya K ketika mencoba lokasi di dusun
Pikgondang, dekat kos Agi. Dari hasil tes gambar inilah kemudian mood
Penghabisan dibangun dan dikenalkan kepada pada pemeran terpilihnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj124DkWtQeyquhFTbEUCOgPEewwHAPRcrZCsbHlliC4v1XHI-VbxiBd4qwsUwQam0XxQRckPy8g_yjnmeDJ4Y49-13vewZdvFS3oR1jggqn41QBzTbqZyoyUeCBKHhjShd7pkydnCIWyI/s1600/13a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj124DkWtQeyquhFTbEUCOgPEewwHAPRcrZCsbHlliC4v1XHI-VbxiBd4qwsUwQam0XxQRckPy8g_yjnmeDJ4Y49-13vewZdvFS3oR1jggqn41QBzTbqZyoyUeCBKHhjShd7pkydnCIWyI/s1600/13a.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>trivia</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Kredit pembuka dan Act
1 merupakan referensi terhadap karya PTSF sebelumnya, Space.</span></li>
</ul>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt;"><br /></span></div>
pullthestringfilmhttp://www.blogger.com/profile/08261724171775080184noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-88538600902730744872014-09-16T05:39:00.000-07:002014-09-17T06:07:23.455-07:00Kohlhaas: Sang Anak Tiri yang Dinanti<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1nJuVIgkIplH9xL7ZxdaGrRZH0QIPJccpA1DWJdYm8kxW0KWND10IJvOUkVfB-uadnkiT_vyFNM6SOVuRDmclmwifieBuchtPMDpiWggGnhy3BLUZ_ZpX8vH9Ow829JScSOmSAdUiglU/s1600/Koolhaas__2_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1nJuVIgkIplH9xL7ZxdaGrRZH0QIPJccpA1DWJdYm8kxW0KWND10IJvOUkVfB-uadnkiT_vyFNM6SOVuRDmclmwifieBuchtPMDpiWggGnhy3BLUZ_ZpX8vH9Ow829JScSOmSAdUiglU/s1600/Koolhaas__2_.jpg" height="320" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>Resensi
oleh Nara Indra</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Apa
yang akan dilakukan seorang sutradara film kolosal saat ia harus kehilangan
pendanaan filmnya, hanya sehari sebelum hari pertama syuting? Apakah idealisme
semata cukup untuk mengatasi permasalahan keuangan yang muncul saat pengambilan
gambar dimulai? Premis inilah yang membuat saya tertarik untuk menyaksikan
“Kohlhaas –Or The Proportionality of Means“ (atau <i>Kohlhaas oder die
Verhältnismäßigkeit der Mittel</i> dalam bahasa Jerman). Film Kohlhaas merupakan
salah satu film yang diputar dalam rangkaian acara German Film Festival yang
diselenggarakan oleh Goethe Haus bekerjasama dengan Empire XXI Yogyakarta.
Menurut salah satu panitia acara dari Goethe, film ini dipilih karena ceritanya
dibuat berdasarkan pengalaman pribadi dari sutradaranya. Sutradara film Kohlhaas, Aron
Lehmann, bahkan menggunakan nama
belakangnya sebagai nama dari sang tokoh utama (yang juga adalah sutradara).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sebagai
seorang pembuat film pemula yang selalu terbentur permasalahan dana saat
memulai proses produksi, saya merasa sedikit terwakili setelah membaca
sinopsisnya. Saya sedikit berharap sang sutradara Kohlhaas bisa memfilmkan
pengalaman-pengalaman khas dari para pembuat film yang kekurangan dana dan
harus memutar otak untuk menyiasatinya. Pada akhirnya, saya berharap bisa
sedikit mengunduh kebanggaan sebagai sesama pembuat film ‘indie’ yang kere.
Tetapi, apakah film ini hanyalah sebatas curhatan dari seorang pembuat film
indie yang kere semata?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>On
Being an Indie</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Penyebutan
istilah “film indie” pada mulanya mengacu kepada sumber pendanaan film
tersebut. Film independen, seperti namanya, biasanya didanai filmnya secara
mandiri dengan uang pribadi atau mencari pendanaan melalui sponsor dan hibah
dari lembaga-lembaga tertentu. Karena sifatnya yang mandiri, dunia film indie
biasanya menawarkan konsep-konsep yang unik, cerita-cerita yang ada di luar
kebiasaan, dan kesempatan untuk bereksplorasi seluas-luasnya. Kecenderungan ini
muncul akibat kebebasan yang masih dimiliki oleh para pembuat film untuk
mengembangkan idealismenya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kebutuhan
akan adanya pemuas idealisme, imajinasi, dan kreativitas membuat banyak pembuat
film indie yang terkesan egois dan keras kepala. Saya bahkan pernah menemui
beberapa pembuat film indie dalam acara screening yang mengaku sama sekali
tidak memperhitungkan faktor penonton saat membuat film-film mereka. Buat saya
yang pemula, pemikiran semacam itu sama sekali tidak terpikirkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">“Lha,
kalo nggak ada yang nonton buat apabikin?”, begitu batin saya kala itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Di
ajang diskusi yang lain, saya mendapatkan sedikit pencerahan dari seorang
pembuat film lain. Ia berkata bahwa setiap film memiliki penontonnya
sendiri-sendiri. Film akan diapresiasi oleh kumpulan penonton yang memiliki
‘frekuensi’ yang sama dengan film tersebut. Entah karena film tersebut sesuai
seleranya, mewakili suasana hatinya, atau menggambarkan realitas yang pernah
dihadapinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Tetapi
apa jadinya bila frekuensi sebuah film tidak dapat ditangkap oleh para kru dan
pemerannya sendiri? Apa yang terjadi bila seorang anak tidak dapat diterima
oleh orangtua-orangtuanya sendiri? Apakah lantas ia terlahir sebagai anak tiri?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kohlhaas
menunjukkan bahwa ada banyak orangtua yang berpengaruh dalam kelahiran sebuah
film. Ada produser (baca: uang), sutradara, kru, pemain, hingga warga sekitar
tempat syuting. Lehmann sang sutradara terlalu menganggap dirinya sebagai orang
tua tunggal setelah salah satu orangtua lainnya, sang produser (dan uang yang
dibawanya) memilih untuk mundur. Lehmann kemudian berusaha berperan sebagai
orangtua tunggal bagi film yang hendak digarapnya ini. Sayangnya, Lehmann
berusaha terlalu keras.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>Realitas
yang Berkelindan</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Apabila
kita mencermati alur yang ditawarkan oleh film Kohlhaas,kita dapat melihat
adanya tiga lapis realitas yang membentuk film ini. Realitas pertama adalah
film yang sedang dikerjakan oleh sang sutradara. Realitas ini menggambarkan
proses syuting dimana aktor-aktris dalam Kohlhaas sedang memerankan film yang tengah mereka
garap. Dalam realitas pertama ini, kita
diajak untuk menonton film-dalam-film yang tengah dikerjakan oleh Lehmann.
Singkatnya,penonton diajak untuk menyaksikan bentuk nyata dari kreativitas
Lehmann.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Realitas
kedua adalah proses behind the scene film ini. Realitas ini menggambarkan
proses-proses di luar kegiatan syuting seperti saat persiapan sebelum
pengambilan gambar, rehearsal,survey
lokasi, casting pemain hingga keseharian para kru dan para aktris di lokasi.
Sebagian besar konflik yangmuncul antara Lehman dengan para kru dan pemeran
terjadi dalam realitas kedua ini. Di sinilah letak perbenturan ‘frekuensi’ yang
terjadi di antara Lehmann dengan para kru dan aktornya. Inilah tempat dimana
Lehmann harus berusaha menyesuaikan‘frekuensi’ tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Realitas
ketiga adalah imajinasi yang berkutat di pikiran sang sutradara yang
berkali-kali menyela proses syuting. Realitas ketiga adalah apa yang diinginkan
Lehmann untuk filmnya, kru dan aktornya, serta dirinya sendiri. Keinginan
tersebut mewujud dalam bentuk seorang wanita bergaun putih yang selalu datang
di saat-saat genting. Atau tepatnya, sang wanita bergaun putih itu adalah
perwujudan dari idealisme, kreativitas dan sisi kemanusiaan Lehmann yang juga
membutuhkan penerimaan dari orang lain atas idealismenya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ketiga
realitas tersebut dapat kita bedakan dari “mata” kamera yang dipakai oleh Aron
Lehmann. Realitas pertama ditandai dengan kamera yang berperan layaknya kamera
film pada umumnya. Ia merekam proses pengambilan gambar dengan angle,
pencahayaan, pewarnaan, akting,properti dan keyakinan yang dimilikinya.
Keyakinan itu dalam titik-titik tertentu bertentangan dengan logika kita
sebagai penonton itu sendiri. Lehmann sendiri dengan entengnya menyuruh para
kru (dan kita sebagai penonton) untuk menggunakan imajinasi demi menutupi
kekurangan-kekurangan yang muncul dari film yang sedang digarapnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Salah
satu hal yang tak masuk akal secara logika misalnya saat kuda diganti dengan
sapi. Kohlhaas adalah cerita legendaris
tentang seorang penjual kuda, dan sapi (meskipun sudah ditambahi
imajinasi segila apapun) tetap saja bukanlah kuda. Apalagi bila si sapi masih
ngotot disebut dengan “kuda”dalam dialog-dialog filmnya. Meskipun begitu, tidak
semua eksperimentasi dalam imajinasi Lehmann berbuah kegagalan. Adegan saat
raja menerima surat Kohlhaas dari dalam toilet (karena Lehmann tidak punya
properti untuk singgasana) merupakan salah satu trik yang cerdas. Didukung
dengan tata kamera yang baik,adegan tersebut mampu mengadaptasikan penolakan
sang Raja atas surat Kohlhaas secara tandas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Realitas
kedua adalah jembatan antara realitas pertama (film) dan ketiga (imaji
sutradara). Realitas kedua bisa kita identifikasikan dari pengambilan gambar
dengan teknik handheld saat juru kamera mendokumentasikan kegiatan di luar
syuting seperti saat istirahat, diskusi naskah, survey lokasi, bahkan
bertengkar. Realitas kedua ini adalah saat kita semua menyaksikan perbenturan
antara realitas ketiga Lehmann yang bersifat privat dan realitas pertama yang
ternyata bersifat publik. Pada kenyataannya, membuat film bukan pekerjaan
pribadi. Aktor-aktris serta kru tetap harus dianggap sebagai pribadi-pribadi
yang memiliki pikiran dan perspektifnya sendiri terhadap film yang tengah
dibuat. Realitas kedua ini menyadarkan setiap sutradara bahwa ia berhubungan
dengan manusia, bukan wayang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Realitas
ketiga dapat kita lihat dari tata kamera yang sedikit surrealis. Bagian ini
menggambarkan hubungan yang intim antara Lehmann dengan sang wanita bergaun
putih. Kamera didominasi oleh gambar-gambar close-up dan medium shots dengan
coloring kamera bernuansa sephia seakan ingin mengatakan bahwa dunia ini
berbeda dengan dua realitas lainnya. Realitas ketiga ini begitu mencolok secara
visual sehingga di awal hingga pertengahan film, kita dapatdengan jelas melihat
perbedaannya dengan dua realitas lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pada
akhirnya,ketiga realitas ini bercampur satu sama lain. Realitas ketiga
(imajinasi) berusaha keras masuk ke realitas pertama (film) tapi harus melewati
jembatan realitas kedua (behind the scene) yang rapuh. Secara visual, hal ini ditunjukkan
oleh adegan-adegan yang mulai saling tumpang-tindih seperti saat proses syuting
kita bisa melihat hal-hal seperti orang yang tengah menyiramkan air sebagai efek hujan dan sejenisnya. Apabila
mengacu pada teknis pengambilan gambar saat syuting, hal ini tentu dapat
dikategorikan dengan “bocor”. Kondisi “bocor” semacam inisangatlah fatal,
bahkan untuk ukuran pembuat film amatir sekalipun. Kekacauanmakin menjadi pada
adegan-adegan yang makin tidak masuk akal menjelang film berakhir. Pada saat
film ini berakhir dan credit title muncul, saya sendiri dihadapkan pada satu
pertanyaan besar, apakah film Kohlaas yang tengah digarap ini juga sudah
benar-benar berakhir?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>Kohlhaas = Sepakat untuk Tak Bersepakat</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kohlhaas
menyadarkan saya bahwa membuat film adalah sebuah kesepakatan. Entah itu
kesepakatan itu harus dicapai dengan sponsor, dengan pihak-pihak yang terlibat
seperti krudan pemain, atau bahkan dengan diri sendiri. Pada akhirnya, setiap
pembuat film (indie atau bukan) tetap harusmemilih : film yang sempurna tapi
tetap ada di otak atau filmagak-kurang-sesuai-harapan tapi jadi. Kesepakatan
dan kompromi janganlah dipandang sebagai sesuatu yang tabu, karena pembuat film
bukanlah orangtua tunggal yang mampu melahirkan film sebagai ‘anak’. Masih ada
orangtua-orangtua lain yang harus diajak berembug demi kebaikan sang anak.
Minimal, bersepakatlah dengan para kru dan pemain dari film-film kita. Karena
bagaimanapun jadi atau tidaknya film, merekalah para penonton pertama dan
terakhir darinya.<o:p></o:p></span></div>
pullthestringfilmhttp://www.blogger.com/profile/08261724171775080184noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-29550771846555040252014-09-06T19:05:00.001-07:002014-09-06T19:05:26.573-07:00PERMEN VOUCHER, ROKOK RIAS<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghgiP4W0vKnaMeLSQDbu_a64ZXTJU2YnHN2kqhZwQBbc94FA9sXhsJa2Fh92ju4sXcC5SXiuoWhfKI1zCkFnEHqtqqiygCJSii8La7G23p71SsdvfEsEncT9v0_uDyf0gMY-flJHW8S9dW/s1600/12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghgiP4W0vKnaMeLSQDbu_a64ZXTJU2YnHN2kqhZwQBbc94FA9sXhsJa2Fh92ju4sXcC5SXiuoWhfKI1zCkFnEHqtqqiygCJSii8La7G23p71SsdvfEsEncT9v0_uDyf0gMY-flJHW8S9dW/s1600/12.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>permen
voucher, rokok rias | fauzi nur rohman & maulvi dm | november 2013 | 11m
17d</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>sinopsis</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Bapak
yang capai bekerja ingin merokok, tapi rokoknya habis. Maka Bapak menyuruh Ibu
membeli rokok ke warung, tapi Ibu sedang asik nonton infotainment.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Permen
Voucher, Rokok Rias adalah proyek pertama PTSF yang mendampingi anak-anak
pelajar SMP Dusun Pondok untuk belajar membuat film.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>kru</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">pembimbing
produksi : Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">sutradara
: Fauzi Nur Rohman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">asisten
sutradara : Essy Sekar Safitri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">kasting
& kostum : Ririn Ardiana<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">sound
& lokasi : Nur Anisa Dwi Anggita<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">art :
Rizka Fitri Alifiya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">kamera
: Fauzi Nur Rohman & Irfani Reza<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">pencatat
adegan : Muchlis Nur Setyo Waldanti<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">perlengkapan
: Windi Dwi & Arya Chandra<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">ide
cerita : Fauzi dkk<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">editor
& produser : Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>pemain</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Agus<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Essy<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Arya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ilyas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Rizka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ridwan,
Bintang, Langit, Ilham<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Rofi,
Novi, Ragil, Rama, Yoga<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>musik</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">menggunakan
tanpa pamit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Satu
Ditambah Satu" - Herry SS<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">_________________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>catatan
produksi</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Awal
inisiatif pembuatan film ini adalah persiapan acara peringatan Hari Pahlawan di
padukuhan Pondok, Condong Catur Sleman, yang kebetulan adalah dusun tempat
Maulvi (M) tinggal. Panitia menawarkan spot kosong untuk persembahan anak-anak.
Beberapa orang tua mengajukan diri untuk mengisi spot tersebut dengan acara
tari-tarian anak-anak. Beberapa anak kecil yang suka main ke rumah M kemudian
mengajak untuk membuat film, yang kemudian malang tak dapat ditolak. Bersama
teman-teman dusun yang rata-rata masih SMP dan SD, M membentuk Anak Film Dusun
Pondok dan sepakat untuk mengisi spot kosong pada acara peringatan Hari
Pahlawan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Keseluruhan
proses produksi Permen Voucher Rokok Rias (PVRR) berlangsung pada bulan Oktober
2013. Minggu pertama digunakan untuk mengajak teman-teman yang berminat ikut,
mengumpulkan ide, dan mengerjakan naskah bersama-sama. Cerita yang kemudian dipakai juga berasal dari curhatan teman-teman kru. Minggu kedua diisi
dengan mencari lokasi syuting dan latihan membaca naskah. Minggu ketiga dan
keempat adalah pengambilan gambar dan editing. Pada waktu pengambilan gambar,
masalah terbesar yang dialami adalah cuaca yang tidak menentu. Jadwal yang
awalnya sudah disusun rapi akhirnya berantakan karena hujan yang selalu turun
lebat, terutama di sore hari, yang merupakan waktu utama syuting karena semua
kru masih bersekolah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Segala
peralatan dan properti syuting disediakan oleh PTSF. Selain itu, Nara dan Ugo
juga menyempatkan diri menjadi independent reviewer untuk naskah PVRR. Akhirnya
film ini diputar pada malam peringatan Hari Pahlawan dan mendapat respon meriah
dari warga dusun. Bahkan, Pak Teguh, kepala dukuh Pondok, masih membicarakannya
ketika ceramah taraweh puasa tahun 2014.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6IF3y2pU8bz7NMv92SyQa2Xdug4Y76Xk7ca5NgF9rg1ZIGBWH7yFhttST6OXehSoiMyiZNDesjdeLaFGSRS1tN7dykPryEOU-OIFxPyH_lp-od8HQvnrZ8RTvUeZgRoSsXukFaYaVrZME/s1600/12a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6IF3y2pU8bz7NMv92SyQa2Xdug4Y76Xk7ca5NgF9rg1ZIGBWH7yFhttST6OXehSoiMyiZNDesjdeLaFGSRS1tN7dykPryEOU-OIFxPyH_lp-od8HQvnrZ8RTvUeZgRoSsXukFaYaVrZME/s1600/12a.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-41165740392418918542013-09-12T05:03:00.000-07:002014-09-06T05:53:11.937-07:00Kompetisi Film dan Bagaimana PTSF Memaknainya<div class="MsoNoSpacing">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijhsB_1KjNO9eZWZoPtSW8bq8s3wt22HwugjSM_QSM-fXgElecskL_110oHthExixpKnlkhS1Flm3SVhtgEk-vdAnP43C9oiMul25babTu4bi9XzTBO6_a6HxzNHmXwdAM2IRB-uMZKrM/s1600/d3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijhsB_1KjNO9eZWZoPtSW8bq8s3wt22HwugjSM_QSM-fXgElecskL_110oHthExixpKnlkhS1Flm3SVhtgEk-vdAnP43C9oiMul25babTu4bi9XzTBO6_a6HxzNHmXwdAM2IRB-uMZKrM/s1600/d3.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>oleh Nara Indra</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>Sebermula
adalah Kata </b> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Apa itu
negara?? Menurut tafsir ilmu hubungan internasional, ada beberapa persyaratan
bagi sah tidaknya ‘ke-negara-an’ suatu negara : memiliki wilayah, memiliki
penduduk, memiliki pemerintahan dan tak lupa—diakui keberadaannya oleh negara
lain. Tapi saya tidak sedang bicara tentang negara di sini. Ini untuk analogi
saja (sebenarnya buat keren-kerenan sih).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Saya
bicara tentang konteks Pull-The-String-Film (selanjutnya disingkat PTSF) dan
eksistensinya sebagai sebuah komunitas film. Maunya!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Lantas,
apakah syarat untuk membentuk sebuah komunitas film??<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pastinya
harus ada dua hal : ada komunitas dan ada film.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Komunitas
itu dapat dimaknai sebagai kumpulan orang, tapi saya lebih nyaman untuk memakai
istilah ‘sekumpulan komitmen’. Kenapa komitmen? Karena jujur saja, diakui atau
tidak, hal itulah yang paling bisa mempertahankan apa yang lidah kita cecapkan
menjadi kata komunitas. Pengalaman berkomunitas dan berproduksi menunjukkan
bahwa sebuah tim memerlukan suatu tingkat komitmen dalam besaran tertentu agar
dapat menyelesaikan sebuah film.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Rata-rata
dari kami memulai proyek PTSF saat tengah berada dalam fase akhir perkuliahan.
Hal ini tentu saja menyebabkan diri kami masing-masing harus bermain tarik
tambang (untuk tidak menyebutnya dengan ungkapan klise ‘pergulatan batin’)
melawan beberapa lawan kodrati : skripsi, tenggat lulus, pencarian kerja, kerja
dan titian-titian masa depan lainnya. Tentu saja hal ini sangat menyita waktu
dan pikiran. Padahal, produksi film itu sendiri juga menyita banyak hal yang
sama. Kami merasakan sendiri susahnya mencari kru tambahan, pemain, bahkan
mempertahankan anggota-anggota awal untuk tetap terlibat dalam keseluruhan
produksi. Karena komitmen itu terlalu kecil untuk dibagi kepada banyak segi
dalam kehidupan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Saya
selaku produser sering bersungut-sungut jika salah satu anggota kru tidak bisa
menyelesaikan job description mereka, padahal beban kerja itu sudah sangat
dikurangi. Di sisi lain, saya yakin para kru juga sering bersungut-sungut
menyaksikan tingkah saya yang terkadang terlalu strict. Di sisi yang lain lagi,
saya sering bersungut-sungut kepada diri saya sendiri bila semuanya tak
berjalan lancar. Akhirnya tumbuh sungut asli di kepala saya, lalu saya berubah
jadi lalat ijo dan terbang meninggalkan rapat. Zzuumm….zzuuumm..zuuuzmmm.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Tapi,
entah kenapa, kendala komitmen ini selalu bisa disiasati dengan negosiasi dan
serangkaian toleransi. I mean, a great doses of tolerance. Melalui kendala ini pula, kami jadi lebih
selektif dalam melaksanakan produksi dan belajar untuk berdiskusi menentukan
waktu produksi yang tepat dimana masing-masing pihak bisa ikut serta. Saya
sempat berpikir bahwa komitmen ini akan menjadi fait accomply saat shot pertama
mulai diambil. Ya, saat kami sudah mulai mengambil adegan pertama dalam film,
sudah tidak ada jalan untuk kembali lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Unsur
kedua adalah film. Apa itu film?? Nggak usahlah saya deskripsikan di sini.
Mending saya bikin saja. Selanjutnya silahkan ditonton. Hehehe. Kata ‘film’
apabila dilekatkan dengan kata ‘komunitas’ akan membentuk suatu istilah
‘komunitas film’. Frase ‘komunitas film’ dapat diartikan jadi beberapa tipe
tergantung pada fokus kegiatannya. Ada komunitas film yang kerjanya bikin film,
ada yang fokus di pengkajian film, dan ada juga komunitas yang berkutat di
masalah distribusi dan pemutaran film.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">PTSF
sendiri dimulai dengan tekad untuk membuat film. Sampai sekarang pun kami masih
tetap fokus di pembuatan film, meskipun seiring perjalanan waktu kami makin
menyadari pentingnya dua fungsi lainnya. Pengkajian film sangat berguna untuk
referensi dalam meningkatkan kualitas film-film kami. Biasanya sesi pengkajian
film PTSF terjadi secara tidak sengaja saat menunggu rapat dibuka atau menunggu
kru yang belum datang. Sedangkan untuk fungsi pemutaran, kami sering terdorong
untuk membuat pemutaran baik untuk konsumsi pribadi maupun bekerjasama dengan
komunitas lain (kami punya ajang pemutaran STMJ—Screening Together Malam Jumat)
bekerjasama dengan Tenananiki Pictures. Alasannya sederhana saja, kami
membutuhkan ruang agar film kami bisa mencapai dua kodratnya : (1) Diputar dengan teknis yang
memadai—minimal dengan widescreen dan (2) Menyentuh khalayak yang lebih luas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Terkait
kedua poin tersebut, saya teringat cuplikan wawancara dengan Forum Lenteng saat
pelaksanaan ARKIPEL 2013 dari artikel di Cinemapoetica.[1] Kalau tidak salah,
salah satu narasumber menekankan pentingnya pengalaman sinematis dalam
menyaksikan film. Pengalaman sinematis dalam konteks ini adalah adanya tempat
yang representatif, kualitas gambar dan suara yang memadai, serta nikmatnya
merasakan sensasi film sebagai sebuah apresiasi massa—teriak, tersenyum,
berdecak kagum, bahkan mengeluh bersama. Hal itulah yang ingin kami bagi
melalui pemutaran. Adalah suatu sensasi dan kebanggaan tersendiri bagi saya
pribadi untuk menyaksikan perubahan mimik penonton saat menyaksikan film-film
kami, apalagi terhadap film yang kebetulan saya sutradarai atau tulis
naskahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">PTSF
sendiri seringkali mencoba membuka ruang tonton dengan usaha-usaha
sendiri—misalnya dengan memutar film di kantin dan pelataran kampus (dengan
atau tanpa izin), di rumah kawan, hingga memanfaatkan voucher diskon di bioskop
mini yang ada di kota kami. Intinya, kalau tidak ada yang memberimu ruang,
rebutlah!! Untungnya, seiring dengan membaiknya peruntungan dan
kualitas-kualitas film kami, beberapa kompetisi dan komunitas lain berkenan
untuk memutarkan film-film kami. Pada akhirnya kami bersyukur bahwa film-film
kami sempat diputar di Surabaya, Yogyakarta, Solo, dan Purbalingga. Hampir
seluruh kesempatan pemutaran itu terjadi dalam kompetisi, atau muncul setelah kami
berjejaring dalam kompetisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Nah, di
sinilah letak pentingnya kompetisi : sebagai muara segala karya dan komitmen
kami. Sesuatu yang memperpanjang napas kami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>PTSF
dan Kompetisi</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">PTSF
adalah komunitas yang pembentukannya dipicu oleh kompetisi film. Saya masih
ingat pertama kali embrio PTSF disemai. Awal mulanya adalah saya dan Maulvi DM.
Tidak usahlah diperdebatkan siapa yang sperma siapa yang ovum di antara kami.
Pokoknya kami berdua jadi embrio, PTSF. Itu saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">
</span><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Waktu
itu, sekitar pertengahan tahun 2010, saya tengah berkeliaran tak tentu arah di
taman Fisipol. Di tengah (almarhum) amphiteater saya melihat Maulvi sedang
bengong sambil memegang secarik kertas lusuh. Ternyata itu adalah pengumuman
kompetisi (saya masih ingat betul) FIAGRAMOTION oleh UKM Fiagra (Film Anak
Grafika) yang berbasiskan di Fakultas Teknik UGM. Langsung saja saya
menyambar,“Mau ikut ndak, Mol??”. Sontak dia langsung menyetujuinya. Lalu kami
berdua langsung menyusun rencana untuk merekrut kru, pemain dan merencanakan
cerita. Akhirul kata, kami berhasil menyelesaikan film pertama kami “REVERIE”
yang langsung diikutsertakan di FIAGRAMOTION, dan syukurnya meraih gelar
“Poster Terbaik” dan “Editing Terbaik”.[2]<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7VPKaDcJVTYFdXL6jVZEsnob8wz_xaraBCmLoo9vdPhd_dNcvhkMXMiXDbMd3CX3OgOnWhp3dybVmgauaLt97EljmqcFSuZ1Q3HbsP6BLWssNjiSo0ljLHj0r1OL2NFwYN5g9ry6p1FKX/s1600/IMG_2849.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7VPKaDcJVTYFdXL6jVZEsnob8wz_xaraBCmLoo9vdPhd_dNcvhkMXMiXDbMd3CX3OgOnWhp3dybVmgauaLt97EljmqcFSuZ1Q3HbsP6BLWssNjiSo0ljLHj0r1OL2NFwYN5g9ry6p1FKX/s640/IMG_2849.JPG" height="424" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kesimpulannya,
kompetisilah yang menjadi pemantik kami semua untuk berkarya. Kami bisa
merekrut kru, pemain, mengikat mereka dengan komitmen seringkali juga dengan
iming-iming filmnya ‘bakal ikut kompetisi’.
Dan hal itu tetap berlangsung sampai sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pertanyaannya,
kenapa kami harus mendompleng kompetisi untuk itu semua??<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Jawaban
saya hanya satu : karena alasan orang-orang yang terlibat dalam produksi sebuah
film terkadang tidak sama. Atau dengan istilah lain, tidak semua memiliki
gairah yang sama terhadap film. Sebagian kru, pemain, maupun orang-orang lain
yang memandang pembuatan film dengan perspektifnya masing-masing. Ada yang
hanya sekadar ingin membantu, ada yang ingin mengisi waktu luangnya, ada yang
memang benar-benar tertarik, ada yang
(mungkin) kasihan sama kami-kami ini dan lain sebagainya. Tidak ada yang salah
dengan ini, bahkan kecenderungan ini sangat membantu proses produksi menjadi
lebih cair dan asyik. Hal ini merupakan sesuatu yang tak terelakkan, mengingat
PTSF sebagai komunitas sendiri sangat longgar dan tentu saja berbeda dengan
komunitas atau rumah produksi yang profesional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dengan
adanya kompetisi, setidaknya kami bisa meyakinkan rekrutan-rekrutan kami bahwa
kami di sini tidak sedang main-main. Dan kami memang tidak pernah akan
main-main lagi. Terlalu banyak hal yang dipertaruhkan serta terlalu banyak hal
yang dikorbankan untuk sekadar main-main. Tapi, itu tak berarti pula bahwa kami
akan menjadi terlalu serius. Atau, bisa dibilang, biarkanlah saya sebagai
produser jadi satu-satunya orang dengan kening berkerut di dalam produksi.
Sebisa mungkin saya ingin yang lain tetap tersenyum dan tertawa-tawa.
Syukur-syukur ada yang naksir saya. Hihihihi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>Bagaimana
Kompetisi Membentuk Kami</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Saya
harus akui bahwa kompetisilah yang membentuk PTSF. Ada beberapa hal yang
membuat kompetisi memberikan pengaruhnya kepada kami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dalam
memproduksi sebuah film, saya belajar bahwa visi dan misi adalah hal yang
sangat penting. Visi dalam konteks ini berarti tujuan pembuatan film ini harus
jelas : apakah ada pesan-pesan atau hal tertentu yang ingin disampaikan. Adakah
hal-hal tertentu yang ingin dicapai, baik secara teknis maupun nonteknis. Atau
dalam ranah yang lebih konkrit : apakah cerita yang ingin diangkat ke film itu
menarik??.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Itu
permasalahan pertama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Permasalahan
kedua adalah misi : hal konkrit apakah yang ingin dicapai setelah film ini
jadi. Di sinilah letak pentingnya kompetisi seperti yang telah saya singgung
sebelumnya : sebagai muara dari karya dan, thus, komitmen kami yang meraga
dalam visi tersebut. Kompetisi adalah tempat dimana film menemukan jodohnya,
begitu kata Bowo Leksono, Direktur Cinema Lovers Community dan salah satu tokoh
perfilman berpengaruh di Banyumas Raya. Dan mencari jodoh itu tidak mudah.
Apalagi buat film.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kompetisi
film yang ideal biasanya membuka deadline pendaftaran antara 3 hingga 6 bulan
sejak pertama dipublikasikan. Rentang waktu ini sangat membantu kami untuk
membuat perencanaan produksi film, mulai dari pra-produksi (persiapan naskah,
pemain, properti, set, penjadwalan, budgetting dll), produksi (syuting) dan
pasca-produksi (editing, sound-mixing, original soundtrack, syuting ulang dll).
Rentang waktu juga berpengaruh akan ketersediaan waktu dari masing-masing kru
maupun pemain. Makin panjang rentang waktunya, makin banyak waktu kami untuk
mempersiapkan diri. Makin banyak waktu persiapan, maka makin banyak pula waktu
kami untuk menyempurnakan si film.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Inilah
arti penting pertama dari kompetisi : ia membentuk pola kerja kami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kompetisi
sudah dapat dipastikan berarti pencapaian. Minimal wujud fisiknya terkirimkan
ke panitia, meski entah bagaimana kelak nasibnya, setidaknya ia tak hanya
berdiang hangat di bilik-bilik data komputer. Minimal, ia bisa diputar dengan
standar teknis yang tidak akan pernah bisa kami capai dalam pemutaran mandiri.
Minimal, ia bisa menemui audiens yang tidak pernah bisa kami capai dalam
pemutaran mandiri. Minimal, ia bisa mempertemukan kami dengan sesama penggiat
film yang mungkin hanya kami kenal profilnya di internet. Maksimal, ia bisa menang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kemenangan
dan pencapaian dalam sebuah kompetisi akan menjadi pondasi bagi film kami
selanjutnya. Inilah fungsi kedua dari
kompetisi. Pondasi dalam konteks ini dapat kita lihat ke dalam dua hal : secara
moral dan secara modal. Pondasi moral, sederhananya, muncul dari perasaan
bangga saat melihat film kami diputar di layar lebar dan disaksikan banyak
orang.. Atau saat salah satu dari kami maju ke panggung untuk mengambil piala.
Atau saat ada orang yang memandang ke arahmu dan berkata, “saya suka filmnya.”
Trus, kapan sukanya sama yang bikin, mbak?? Hihihihi. Kemenangan tentu saja
akan mendongkrak rasa bangga dan tingkat kepercayaan diri kami di PTSF. Itu adalah modal yang berharga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pondasi
modal tentu saja mengacu pada hadiah uang yang kami terima. Sebagai komunitas
yang tidak bergerak dalam ranah komersial yang terkadang bikin sial itu, kami
seringkali harus tombok untuk memproduksi film. Atau mencari pekerjaan sambilan
seperti menjadi kru dokumentasi seminar kampus, misalnya. Uang hadiah adalah penyelamat
yang signifikan bagi keuangan film, thus, keuangan pribadi kami tentu saja.
Sejak kemenangan pertama kami dalam film Space pada medio 2011,
produksi-produksi berikutnya selalu didanai oleh uang hadiah lomba. Kemenangan
Space dan Persimpangan (2011) memberi jalan bagi pembuatan Penghabisan (tahun
produksi 2012). Kemenangan Penghabisan (2013) rencananya akan kami pakai untuk
memproduksi film di akhir tahun ini. Belum lagi bila kita turut memperhitungkan
biaya-biaya lain seperti biaya pengiriman paket dan pengemasan CD untuk lomba.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzjU1laFYzamFDjNTrB8_xUIwrTNCRH9vE-YD8vBAAKXH5lEoYJWg36dPf74JZLM9DwENOraRTSzsVgOMSI-E7s7XhyphenhyphenpMQilpuTECzm3NBRS6JLwIvVzI8G3uXm3X-5fNDbD5eOXyrAnW1/s1600/IMG_2985.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzjU1laFYzamFDjNTrB8_xUIwrTNCRH9vE-YD8vBAAKXH5lEoYJWg36dPf74JZLM9DwENOraRTSzsVgOMSI-E7s7XhyphenhyphenpMQilpuTECzm3NBRS6JLwIvVzI8G3uXm3X-5fNDbD5eOXyrAnW1/s640/IMG_2985.JPG" height="424" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Fungsi
ketiga kompetisi adalah membangun jaringan. Kompetisi film adalah kesempatan
yang besar bagi PTSF untuk keluar sejenak dari tempurungnya dan melompat-lompat
bagai katak di musim penghujan. Pada akhirnya PTSF akan menemui katak-katak
lain yang jauh lebih besar, terkenal, dan superior. Kami akan bersama-sama
berinteraksi, berbagi, bersaing dan saling belajar dalam suatu kolam besar yang
bernama kompetisi film. Mungkin setelah itu masing-masing akan kembali ke
tempurungnya masing-masing atau mencari kolam lain, semua terserah kebutuhan
dan orientasi masing-masing. Yang pasti kami tidak hanya menemui katak-katak
semata. Kami bertemu dunia luas yang hanya berbatas cakrawala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dalam
Festival Film Solo 2013, kami menjumpai kawan-kawan komunitas dari Purbalingga
yang umurnya mungkin hanya setengah dari umur kami. Tapi dalam perkara
prestasi, mereka sangat jauh melebihi PTSF. Kami juga berkesempatan bertemu
dengan komunitas dari Palu, Solo, Malang, Jakarta, mas Senoadji Julius dari
Fourcolours Films Yogyakarta dan masih banyak lagi. Tentu saja pertemuan itu
tidak kami sia-siakan, karena karya-karya mereka makin meluaskan referensi
sinema kami. Bahkan, kami berkesempatan untuk melakukan pemutaran dan diskusi
di Purbalingga dengan kawan-kawan komunitas CLC (Cinema Lovers Community)
setelah merawat jaringan yang dirintis kala FFS. Partisipasi kami dalam beragam
kompetisi-kompetisi film juga sedikit banyak mendekatkan kami dengan
kawan-kawan penyelenggara yang rata-rata juga merupakan anggota komunitas film
di berbagai daerah. Interaksi kami degan kawan-kawan programmer dan panitia
tersebut pada akhirnya memberikan masukan positif bagi PTSF sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Terakhir, kompetisi dapat membuat kami semua
tetap mawas diri. Untuk itu, mari saya ceritakan pengalaman pahit yang menjadi
pelajaran 6 SKS sekaligus bagi PTSF.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Alkisah,
di bulan Agustus-November tahun 2012 lalu kami mendapatkan banyak sekali
informasi dan undangan untuk mengikuti kompetisi-kompetisi berskala besar.
Beberapa di antaranya adalah Europe On Screen, XXI Short Movie Competition,
Jambore Film Nasional dan bahkan undangan mengikuti FFI (Festival Film
Indonesia). Sebagai komunitas kecil yang baru saja memenangkan satu kompetisi,
kaki kami bak menapak udara. Atau bahasa Ibrani-nya : kepedean. Dengan stok
film yang sebenarnya masih sangat minim, kami nekat mengikuti hampir semua
kompetisi itu. Padahal beberapa di antaranya mengharuskan kami membayar biaya
pendaftaran yang cukup tinggi plus ongkos kirim yang juga besar karena
rata-rata kompetisi itu dilaksanakan di Jakarta. Dan hasilnya pun bisa ditebak,
tidak ada satupun film kami yang menang. Jangankan menang, masuk nominasi pun
tidak. Bayangkan bagaimana optimisme yang kami bangun dari awal seketika
mengempis bagai balon udara di Sekaten yang seketika mbledhos karena terkena
jarum. Ya, jarum takdir. Dan ketidakbijaksanaan kami tentunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Selain
merasa frustasi, peristiwa yang sering disebut oleh Maulvi DM sebagai ‘November
Kelabu’ itu mengakibatkan kami mengalami krisis keuangan yang cukup mengganggu.
Akibatnya, proses produksi kami selanjutnya (saat itu kami tengah menggarap
naskah yang kelak menjelma menjadi “Resepsi”) mengalami kebuntuan. Pahit
memang, namun selalu ada yang bisa kami cecap dari kepahitan. Hal ini membawa
kami pada satu metode baru dalam kinerja kami : proses kurasi internal. Secara
sederhana, proses kurasi internal PTSF terdiri dari beberapa tahapan :
pengumpulan informasi lomba, analisis konten lomba (visi dan misi lomba,
komposisi juri, preferensi juri, background penyelenggara, pemenang-pemenang terdahulu
dll), penentuan film-film yang akan dikirimkan beserta peluangnya, pengecekan
budget dan akhirnya dikirimkan. Saya pribadi tertarik mengistilahkan proses ini dengan frase
“bribik-bribik metodologis”. Berkat kontribusi dari seluruh anggota dalam proses
kurasi ini, akhirnya kami bisa menemukan solusi untuk ‘menemukan jodoh bagi
film kami’ seperti yang telah saya singgung di atas. Sebagai orang tua yang
baik (dan sedikit galak), tentunya kami tak mau ‘anak’ kami mendapatkan jodoh
yang buruk, dong??<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kemawasan
diri yang dibawa oleh kompetisi juga diakibatkan oleh interaksi kami dengan
karya-karya sineas lain yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata (hey,
bukankah yang saya bold itu juga kata-kata?? Dasar frase yang aneh!!). Kami
jadi insyaf bahwa ada banyak tempat dimana kami bisa menengadahkan kepala dan
belajar. PTSF belumlah menjadi apa-apa. Katak ini pada akhirnya selalu akan
menemukan langit-langit baru untuk
menggantikan tempurung lama kami. Dalam dunia perfilman independen ini, kami
tidah berhak dengan seenaknya menapaki udara kosong dan merasa sombong. Karena
sangat banyak sineas-sineas di Indonesia yang karya-karyanya secara de facto
telah menapaki langit sementara para pembuatnya sendiri masih berpijak dengan
tenang di bumi. Lantas, siapakah kami??<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>Sesudah
Lelah Menulis dan Tentang Pojokan Masa Depan<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dalam
obrolan intens di penghujung kemahasiswaan, beberapa dari kami sempat
mempertanyakan sampai kapankah PTSF bisa terus berjalan. Waktu itu saya hanya berpikir, “Terserah
kapan saja, asal jangan sekarang.” Pemikiran itu pun sampai saat ini belum
berubah. Meskipun saya sadar, di tahun 2013 ini, banyak dari kami (termasuk
saya sendiri) yang sudah harus bersiap untuk meniti langkah lain di masa
depannya. Asal jangan sekarang!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Mungkin
kami akan terus membuat film sampai satu per satu dari kami meninggalkan
Yogyakarta. Mungkin juga tidak. Mungkin kami akan terus mencoba bertahan dengan
merekrut kawan-kawan baru. Mungkin juga tidak. Mungkin kami akan berhenti
begitu saja. Mungkin juga tidak. Toh, kalau saya boleh sedikit berfilsafat,
bukankah kehidupan adalah semata-mata ayunan bandul antara kemungkinan dan
ketidakmungkinan??<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Yang
pasti PTSF kini tengah bersiap untuk merencanakan produksi selanjutnya. Dan
lagi-lagi produksi ini dipicu oleh kompetisi-kompetisi yang setidaknya akan
menunggu kami tahun depan. Kompetisi adalah salah satu faktor utama yang
mempertahankan bandul kami untuk tetap berada di sisi ‘kemungkinan’, meskipun
di dalamnya terselip pula kemungkinan untuk terperosok ke dalam ‘ketidakmungkinan’.
Jadi, sebagai penutup tulisan ini, saya ingin mengucapkan terimakasih bagi
kawan-kawan yang selama ini telah menyelenggarakan kompetisi-kompetisi bagi
kami. Terimakasih telah menyediakan kolam bagi kami yang seringkali
terperangkap dalam tempurung katak ini. Terimakasih karena telah mendorong kami
untuk mengukirkan karya. Terimakasih telah menyediakan rumah bagi kami untuk
pulang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>Yogyakarta,
8-10 September 2013</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[1]
http://cinemapoetica.com/wawancara/arkipel-forum-lenteng-dan-eksperimentasi-sinema/<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[2]
Sekadar catatan tambahan, di tahun 2013 ini kami akhirnya berhasil memenangkan
beberapa gelar di FIAGRAMOTION 2013 dengan film “Penghabisan”, termasuk gelar
“Best Film”. Gelar ini sangat berkesan karena sekaligus untuk ‘melepas’
beberapa kawan angkatan awal PTSF yang sudah hijrah menjemput masa depan; Agi
Ekasaputro, Danistya Kaloka dan Lalik Mustikowati. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-1545105893532558662013-09-05T18:23:00.001-07:002014-09-06T05:05:48.690-07:00Catatan Produser Rain<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJmVRxDR-0NpDCj0PIsaUHl48hl4i7mQiIkBeN9npGHxRc8x7KdSw130NqUGrScmCBZHFR2JjT3o9TKbe-2Qo6fTacZ2Y10_gZfNkuIRi7FUL8lIC1FX4NSJocfVU5LfaOOtzjxLO2iZ7j/s1600/IMG_2875.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJmVRxDR-0NpDCj0PIsaUHl48hl4i7mQiIkBeN9npGHxRc8x7KdSw130NqUGrScmCBZHFR2JjT3o9TKbe-2Qo6fTacZ2Y10_gZfNkuIRi7FUL8lIC1FX4NSJocfVU5LfaOOtzjxLO2iZ7j/s640/IMG_2875.JPG" height="424" width="640" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>oleh Satwika P</i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">film
RAIN merupakan salah satu dari sekian banyak karya Pull-The-String Film yang
disiapkan dalam waktu singkat. Skenario beberapa kali berubah hasil dialektik
Maulvi DM dan Nara Indra Prima Satya disertai independent reviewer Dewi
Kharisma Michellia demi menyesuaikan tema dari si kompetisi Bandung yaitu
"Ruang Terbuka Hijau". Kami mencoba memberikan nuansa baru dalam
menginterpretasikan tema tersebut agar tidak mainstream layaknya karya lain.
Proses casting sempat memiliki beberapa pilihan sebelum jatuh pada bung Mapa
Satrio sebagai pemeran utama yang dipersepsikan polos dan culun. sementara
lawan mainnya diperankan dengan sangat baik dan dingin oleh Andi Farkhan .
Spesial thanks juga untuk yang tersayang Fitri Juliana Sanjaya akhirnya
bersedia terlibat dalam proyek kekasihmu sang prosedur, eh produser ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kejutan
terjadi ketika prosedur tidak sengaja menemukan akun vimeo sang panitia
kompetisi yang menayangkan trailer peserta (tak ada keterangan sebelumnya dari
panitia bahwa trailer akan diunggah di vimeo). Prosedur yang tidak menemukan
RAIN di antara mereka langsung mengkonfirmasi ke panitia dan mendapat jawaban
tak mengenakkan, bahwa paket trailer yang dikirim mengalami kerusakan! sungguh
disayangkan. pada akhirnya film ini pun belum berhasil bersaing di kompetisi
tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Tapi
kami tak akan menyerah! karena kami percaya kesempatan kan datang, layaknya air
hujan yang selalu dinanti di kala lengang.<o:p></o:p></span></div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-27054642784236764562013-09-03T10:46:00.002-07:002014-09-06T05:07:05.673-07:00Catatan Produser Resepsi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBJXNRzFtDbkye50LhyphenhyphenTBuRJOsFOkIJDSQuHWMxwBzBTzPbeJMXtBO-_fUcfIi0wT3dhvrBRn8kd0NtMGlzr5j_KCkN34fhxjEtnf3_kHz4THJsbarcYV9ruralcHdPOD9dbhAAAevf0na/s1600/PTSF+-+random+web+promotional+gimmicks.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBJXNRzFtDbkye50LhyphenhyphenTBuRJOsFOkIJDSQuHWMxwBzBTzPbeJMXtBO-_fUcfIi0wT3dhvrBRn8kd0NtMGlzr5j_KCkN34fhxjEtnf3_kHz4THJsbarcYV9ruralcHdPOD9dbhAAAevf0na/s640/PTSF+-+random+web+promotional+gimmicks.jpg" height="282" width="640" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>oleh
Nara Indra</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Saya
tertarik untuk menambahkan sedikit cerita-cerita kecil yang tiba-tiba teringat
setelah membaca tulisan ini, tentu saja berdasarkan pandangan pribadi :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Di
"Resepsi" ini, untuk pertama kalinya saya harus meregang mata tiga
hari penuh tak tidur untuk menyelesaikan cerita awalnya (dengan bantuan yg tak
terkira dari Borneo dan Widi sebagai tempat konsultasi dan motivasi). Dan untuk
pertama kalinya pula, hanya untuk satu produksi, saya sampai membuat 4 buah
draft yang keempatnya punya alur dan konsep yang berbeda. Bar iki sisan tak
nggarap sandiwara radio 2 season lah!! Uyeeaah!! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dari
sisi adaptasi naskah, jujur saja, sangat melelahkan melihat duo Maulvi DM dan
Dewi Kharisma Michellia berdebat sengit setiap hari. Mempersatukan dua orang
dengan pendekatan yang berbeda-beda tetapi tetap sama jua (atos-nya). Tapi
seperti kata pepatah, "ada harga ada rupa, ada urat ada karya". Bakso
uratnya satu mas, ndak pake bihun. Hehehe.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dari
sisi teknis, untung sekali Danang Arif akhirnya comeback sebagai soundman dan
(lagi-lagi) aktor yg 'dingin'. Comeback-in-style ala The Count of Monte Cristo.
Tapi besok2 jangan ndagel pas sutradara belum bilang 'cut' yo nang. Kesemutan
le ngenteni syuting nek kudu diulang je!! Hehehehe.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sinematografi
PTSF juga mendapatkan peningkatan yg signifikan berkat Nindias Nur Khalika yang
rela membantu di tengah kesibukannya. Akhirnya secara literal kami punya
"director of photography" di pos tersendiri. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">(</span><i style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">teringat
percakapan-tidak-penting dengan molvi : mol, kuwi kamerane ajeng wangun yo -
menurutmu, nar?? - aku kan rak dong kamera mol, ngertine mung Kodak mbiyen.
tapi sepertinya canggih yo - kuwi pancen canggih, le!!</i><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dari
sisi administrasi dan hal-hal teknis lainnya, Satwika Paramasatya memang
jagonya. Di tengah-tengah kesibukan sekolah SS-nya (S2 to??), masih rela
jungkir balik mengurusi ijin dll. Untuk pertama kalinya pula PTSF pakai mobil
dinas di produksi ini!! Selain sebagai spotter kereta (yang notabene
bertanggung-jawab atas nyawa kru yg lain), Satya juga kerja sangat efektif
mengawal Resepsi ke FFS waktu saya lagi riset di Indramayu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dan
terimakasih tak terkira buat para pemeran cerita ini Adib Muhammad dan Nella
Puspitasari yang rela diberikan kelas akting tambahan "pada sebuah senja
jingga dimana angin sore merambati dinding-dinding di puncak perpustakaan
gadjah mada" (modyar wae bosoku!!). Terimakasih karena sudah pasrah
'diapa-apakan' selama rehearsal dan syuting. Hehehe.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Terimakasih
banyak pula buat kawan-kawan Jalan Pulang atas Lagu Berdua sebagai pencipta
semesta di film ini, mas Windu Jusuf dan mas Yosep Anggi Noen atas
masukan-masukan di cerita & naskahnya, Agi Ekasaputro yang masih sempat
terlibat di survey dan rapat meskipun sudah hendak meninggalkan Jogja, Yohannes
Oktama Ardito sebagai konsultan lokasi dari Railfans, Danistya Kaloka sebagai
kru tambahan dan kontributor musik dan masih banyak pihak lain. Yakinlah bahwa
keterbatasan jatah tag dan mentions tidak membuat kami melupakan kalian semua. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">(seperti
dikopas dari fesbuk)<o:p></o:p></span></div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-63753102353459627832013-09-02T20:29:00.003-07:002014-09-06T09:33:13.565-07:00RAIN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHOHSQJWH2zUFdAMvDUBctmFW5T7CFBH65_RYIeLAC4TF1CtungbSGkl0lCPv7Kr5siNTmUODyC5Xw2N341pxQOpUV5H08yKTecGkbAMom-LEkKSre5BKuxNAVTsmMZW6_JAGMSk62azDD/s1600/10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHOHSQJWH2zUFdAMvDUBctmFW5T7CFBH65_RYIeLAC4TF1CtungbSGkl0lCPv7Kr5siNTmUODyC5Xw2N341pxQOpUV5H08yKTecGkbAMom-LEkKSre5BKuxNAVTsmMZW6_JAGMSk62azDD/s1600/10.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>rain |
maulvi dm | mei 2013 | 5m40d</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>sinopsis</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Hubungan
cinta antara Dalmadi dan Alam yang dipisahkan oleh norma, etika, masyarakat,
dan negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>kru</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sutradara
: Maulvi DM</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ide
Cerita : Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px;"><b>pemeran</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px;">Mapa Satrio</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px;">Fitri Juliana</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px;">Andi Farkhan</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 15.3333320617676px;">_________________________________________________________________________________</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>catatan produksi</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">RAIN
adalah sebuah side project yang diplot untuk mengikuti kompetisi film pendek
bertema ruang hijau di Bandung sono. Mengapa side project? Karena memang
persiapan dan pembuatan film pendek ini memang kilat, tidak sampai seminggu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">RAIN
memperoleh premiere di Secret Screening PTSF 2013 yang berlokasi di Moviebox
Seturan, Juni 2013. Film ini juga kemudian diputar di pemutaran Bioskop Rakyat
Purbalingga di Mabes CLC Purbalingga pada Juli 2013.</span></div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-88890305441492675392013-09-02T19:21:00.001-07:002014-09-06T05:55:49.137-07:00RESEPSI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXA0FW3RcbHtxaOa77My7QvwyaA6zxhW_ZUV9Nv4G4-NMNs-c1RYSW9YpKRBwVIem4CN2cuN-sJOSEWyDbMm4qLPrxIZK4VDq11zaM5LtiBY8XvCdxYk-dtJ6LE7VIre-mhop2DATvLtc/s1600/11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXA0FW3RcbHtxaOa77My7QvwyaA6zxhW_ZUV9Nv4G4-NMNs-c1RYSW9YpKRBwVIem4CN2cuN-sJOSEWyDbMm4qLPrxIZK4VDq11zaM5LtiBY8XvCdxYk-dtJ6LE7VIre-mhop2DATvLtc/s1600/11.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>resepsi
| maulvi dm | maret 2013 | 19m20d</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>sinopsis</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Merasa
terkungkung, Gesang dan Gia memutuskan kabur menjelang resepsi pernikahan
mereka. Pada sebuah stasiun kecil, pengantin baru itu menunggu kereta api yang
akan membawa pada kehidupan baru yang mereka inginkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>kru</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ide
cerita : Nara Indra<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Naskah
: Maulvi DM, Nara Indra, Dewi Kharisma Michellia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Produser
: Nara Indra, Satwika Paramastya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sutradara
: Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Penata
Seni : Dewi Kharisma Michellia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Penata
Fotografi : Nindias Nur Khalika<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Penata
Suara : Danang Arif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Penyunting
: Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>pemeran</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Adib
Muhammad<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Nella
Aprilia Puspitasari<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>musik</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIOmhtQG3RIl18_Mj0tbfF3Hw3Ml289DSwu9OzMebUqsPDKuO_ekMTPqWowWcp4qdZRKztCzRP8B9XJ_ZoKFD28euGFivUwJHSeEL1KVSRH4jozkfE3oKGUuVbvEfY8UI41ARheiuvvMU/s1600/11cdm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIOmhtQG3RIl18_Mj0tbfF3Hw3Ml289DSwu9OzMebUqsPDKuO_ekMTPqWowWcp4qdZRKztCzRP8B9XJ_ZoKFD28euGFivUwJHSeEL1KVSRH4jozkfE3oKGUuVbvEfY8UI41ARheiuvvMU/s1600/11cdm.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Lagu
Berdua" - Jalan Pulang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Untuk
Kembali" - Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Untuk
Kembali - Destroy Mode" - Maulvi DM & Danistya K<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Untuk
Kembali - Dystopian Mode" - Danistya K<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Untuk
Kemba.." - M Adib<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br />
<br />
<b>pencapaian</b><br />
<b><br /></b>
sesi pemutaran Festival Film Solo 2013<br />
film pendek terbaik Festival Film Ajisaka - Komunikasi UGM 2013<br />
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">_________________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>catatan produksi</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Resepsi
merupakan film yang sejak awal memang dibuat murni untuk tujuan kompetisi
Festival Film Solo. Niatan awal untuk menembus festival ini bermula pada
Januari 2013. Tema cerita yang dipilih adalah adaptasi rangka cerita dari
naskah 'Follow Me' yang awalnya adalah project personal dari Nara Indra. Bagian
yang diadaptasi terutama adalah poin mengenai 'stasiun', 'obrolan', dan
'sepasang lelaki dan perempuan'. Dari sini kemudian Nara mencari berbagai
kemungkinan cerita yang berikat pada ketiga poin di atas, di mana kemudian
salah satu variasi cerita mengangkat hubungan suami istri, dengan judul 'Kawin
Koprol'. Versi inilah kemudian yang diangkat sebagai dasar cerita, dan kemudian
mengalami pengembangan lebih lanjut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pengembangan
cerita ini berlangsung selama hampir dua bulan, dan berbagai variasi cerita dan
karakter. Pada bagian ini, Nara menuliskan cerita dalam bentuk cerpen, dan
kemudian diadaptasi dalam bentuk naskah oleh Maulvi dan diedit oleh Michelle.
Adaptasi naskah inilah yang kemudian mengambil waktu paling panjang. Termasuk
di antaranya konsultasi dengan mas Yosef Anggi Noen ketika ada kelas penulisan
naskah di Kampung Halaman, serta konsultasi lanjutan dengan mas Windu Yusuf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Karena
waktu deadline yang sempit (15 Maret), maka sepanjang Februari, ketika naskah
masih belum final, tim casting mulai mencari pemain. Setelah beberapa kali
gonta-ganti pilihan calon pemeran, akhirnya terpilihlah saudara Adib Muhammad
dan saudari Nella Puspitasari sebagai pemeran utama. Dari terpilih sebagai
pemeran hingga ambil gambar yang berjarak dua minggu, kedua pemeran utama kita
ini melakukan reading intensif dengan naskah yang terus berubah-ubah hingga
detik terakhir sebelum pengambilan gambar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pada
awalnya, lokasi bukanlah sebuah masalah serius, karena jauh hari sebelum ambil
gambar, PTSF sudah pernah melakukan survei lokasi untuk project 'Follow Me',
yaitu di stasiun Srowot. Tapi, karena alasan jarak yang terlalu jauh, maka
diadakan survei lanjutan yang membatasi hanya lokasi di sekitar Jogja, dan
terpilihlah beberapa lokasi yaitu stasiun Pathukan, stasiun Kalimenur yang
sudah tidak terpakai, dan stasiun Kalasan. Dari pilihan tersebut, tim awalnya
memilih Pathukan karena kesesuaian dengan naskah. Maka izinpun diurus ke DAOP
VI di daerah Lempuyangan. Akan tetapi muncul kejutan. Pihak KAI ternyata
memiliki kebijakan baru: Penggunaan di stasiun operasional untuk keperluan
syuting dihargai mahar 12 juta rupiah setiap sepuluh jam pemakaian. WTF! Info ini
membuyarkan segala rencana di stasiun Pathukan. Akhirnya, dengan segala
penyesuaian, tim mengadakan survei sekali lagi dan kemudian memilih stasiun
Kalasan yang sudah ditinggalkan tak terurus. Dan akhirnya masalah lokasi
terpecahkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pengambilan
gambar dilakukan selama dua hari di stasiun Kalasan tanpa halangan berarti,
dari pukul 10 pagi hingga 4 sore tiap harinya. Adegan berlari diambil di sebuah
jalan kecil lima kilometer selatan stasiun. Setelah pengambilan gambar utama,
dilakukan beberapa kali kunjungan terakhir untuk mengambil kembali gambar
kereta lewat, karena hasil awal gambarnya tidak begitu memuaskan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Oh iya,
sepanjang sela pengambilan gambar Bro Danis hadir meluangkan waktunya untuk
menonton pengambilan gambar. Ketika itu juga Danis, Adib, Danang, dan Maulvi
membuat sesi rekaman on-the-spot yang kemudian menghasilkan trek 'Untuk
Kembali' yang menjadi theme song karakter Danang dalam film ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Paska
produksi juga berlangsung dengan sangat kilat, hanya dalam hitungan hari. Dan,
melanjutkan tradisi Space dan Penghabisan, PTSF kembali mengajak musisi beneran
untuk mengisi soundtrack untuk Resepsi. Dan musisi indie yang bekerjasama kali
ini adalah Jalan Pulang yang secara spesial melakukan recording ulang untuk
keperluan sound Resepsi. Track yang dipilih sebagai soundtrack adalah 'Lagu
Berdua' yang diangkat dari puisi karya Acep Zamzam Nur.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpsS2Ats4LKsx34NUPw2DV_0Ch9dN7IF5YBEieP_eW75bOns7BUAKzcmDQuE3fsveFGMidzSoTRziS9TEVHlx107tgDge-im-EC-9I95S7kZBxJHznxE9yF67aqOqxQqMbdiVPB9pUE7kf/s1600/Resepsi-Maulvi-DM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpsS2Ats4LKsx34NUPw2DV_0Ch9dN7IF5YBEieP_eW75bOns7BUAKzcmDQuE3fsveFGMidzSoTRziS9TEVHlx107tgDge-im-EC-9I95S7kZBxJHznxE9yF67aqOqxQqMbdiVPB9pUE7kf/s640/Resepsi-Maulvi-DM.jpg" height="264" width="640" /></a></div>
<br />
Adalah sebuah keajaiban ketika di kemudian hari film ini lolos sesi pemutaran utama di Festival Film Solo 2013. Pada Kamis 2 Mei, Resepsi diputar secara perdana (<i>world premiere</i>) di Teater Besar ISI Solo, dihadiri oleh segenap kru dan pemain (yang datang telat karena macet) dan special appearance daripada teman-teman Jalan Pulang yang ikut menonton ke Solo.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju7JFEaCb-LAKqLzI5XPnlgj0PXY_fGQlgGL04hMlJoD1RF9VVGsWYgztCJUqXxqeD5-MDM88VtSHrxVASLqZrIlQa181VKvyGTkTUfZicBzyj7EaUZ6XUKNLps-oDzmTff5B4W7KDDd9Z/s1600/IMG_3094.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju7JFEaCb-LAKqLzI5XPnlgj0PXY_fGQlgGL04hMlJoD1RF9VVGsWYgztCJUqXxqeD5-MDM88VtSHrxVASLqZrIlQa181VKvyGTkTUfZicBzyj7EaUZ6XUKNLps-oDzmTff5B4W7KDDd9Z/s640/IMG_3094.JPG" height="424" width="640" /></a></div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-10764416914882452582013-03-27T09:47:00.001-07:002014-09-06T04:27:24.963-07:00Java Heat: Indonesia dalam Romantisme Turis Bule<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0oVy6vXKgF6s99aFWaTHkoIkGGkSmBeVTOSNjM6xlRYQjbsr-yckeekpyFFhz0HRX_nF8xlw1Q1q2LFSkI6Ut66LnTT2egLZ6t8EwN4DvxfCg7BPONjP0VTH1oN5IMl8_13itc-RJ9zBL/s1600/JAVA-HEAT-Image-11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0oVy6vXKgF6s99aFWaTHkoIkGGkSmBeVTOSNjM6xlRYQjbsr-yckeekpyFFhz0HRX_nF8xlw1Q1q2LFSkI6Ut66LnTT2egLZ6t8EwN4DvxfCg7BPONjP0VTH1oN5IMl8_13itc-RJ9zBL/s640/JAVA-HEAT-Image-11.jpg" height="424" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>resensi
oleh Maulvi</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px;">Statement penulis : saya tidak akan membandingkan film ini dengan The Raid.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Bahkan
sejak beberapa bulan sebelum diputar, Java Heat sudah menjadi perbincangan
khalayak. Tentunya, yang menjadi bahasan utama adalah hadirnya Mickey Rourke
yang notabene adalah aktor Hollywood untuk bermain dalam film yang
bersettingkan Jogja dan Jawa Tengah ini. Kehadiran kedua aktor tersebut
seakan-akan menggambarkan bahwa Java Heat adalah sebuah film berkaliber
Hollywood. Benarkah?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Java
Heat adalah sebuah film yang ditulis, diproduseri, dan disutradarai oleh Connor
Allyn, orang yang sama yang juga membawa trilogi Merah Putih. Setelah Hati
Merdeka menutup trilogi ini pada tahun 2011, Allyn mengerjakan Java Heat yang
lebih ambisius: Tidak hanya film aksi yang dipenuhi tembakan dan
ledakan-ledakan bombastis, namun kali ini diperankan oleh pemeran asli
Hollywood, Mickey Rourke dan Kellan Lutz.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Java
Heat dimulai dengan interogasi seorang Jake, (Kellan Lutz) akademisi bule yang
selamat dari aksi serangan bom bunuh diri teroris dalam semacam acara resepsi
semacam Kraton Kesultanan Jawa yang menewaskan seorang Sultana, (Istri Sultan?
Diperankan oleh Atiqah Hasiholan). Hash(Hasyim, diperankan Ario Bayu), anggota
Densus 88 yang menginterogasi Jake mencurigai bahwa ada kejanggalan di balik
serangan bom ini. Hash sendiri juga menyimpan kecurigaan tersendiri pada Jake
yang dianggapnya bukan benar-benar seorang akademisi. Dari interogasi ini
kemudian diketahui bahwa Sultana tidak tewas. Lantas, ke manakah Sultana?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Di
tempat lain, sang pemimpin teroris yang bersurban dan bergamis, Achmed (Mike
Lucock), melaporkan keberhasilan operasinya kepada seorang bule bernama Malik
(Mickey Rourke). Si Malik ini, digambarkan sebagai seorang bule yang cakap
mengucap salam, tapi di sisi lain suka menaruh penari-penari Jawa yang berpose
terus-menerus di kamarnya yang gelap, bersama dengan anak-anak lelaki yang
kancing bajunya tidak dipasang. Artinya apa? Silahkan artikan sendiri. Mereka
berdua inilah yang berada di balik serangan bom bunuh diri di resepsi Kraton
itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Tidak
butuh waktu lama bagi Hash yang letnan Densus 88 untuk membuka kedok Jake yang
rupanya adalah Travers, seorang marinir AS (US Navy, Yeah!) yang sebenarnya
juga sedang mengejar Malik. Mulai dari sinilah, Hash feat. Jake a.k.a Travers
kemudian bekerja sama untuk membongkar jaringan terorisme Malik ini, dan
menemukan Sultana. Di sisi lain, Malik juga ternyata memiliki agenda tersendiri
dalam aksi terornya, terutama berkaitan dengan Kraton Jawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Semenjak
awal cerita, Java Heat memang konsisten dengan judulnya (tidak seperti
kebanyakan film tahun 2012 yang salah judul). Film berdurasi 103 menit ini
sedari awal sudah mengeksploitasi Jawa sebagai sebuah langgam lanskap nan
eksotis. Matahari senja dengan siluet candi Prambanan yang membuka film ini
mengingatkan pada iklan Visit Indonesia 1993 Garuda Indonesia. Unsur ini
demikian dominan sepanjang cerita. Kita bisa temukan di banyak adegan, terutama
melalui sosok Malik yang rasa-rasanya orientalis, Jawa yang digambarkan dengan
gadis penari yang selalu bergaya, wayang kulit, wedhang ronde, rumah-rumah
berpintu ukir, andong, dan berbagai hal lain yang biasa kita temukan di kartu
pos pariwisata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Tidak
hanya itu saja bahkan eksploitasi berlandas pariwisata ini juga muncul dalam
dialog dan adegan yang sangat terkesan turisme sekali, dari pembahasan soal
batik, pencak silat, istilah bule, penyebutan ‘mas’, hingga
belakang-belakangnya jatuhnya juga ke nasi goreng, ‘This is Nasi Goreng. Fried
Rice. Good for you..’ (hail Obama!). Banyak adegan yang dengan naifnya
menggunakan lokasi wisata, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman
Sari, hingga Makam Kota Gedhe. Bagaikan setiap penonton film ini adalah turis
bule yang datang bertamu dan berharap menikmati eksotisme jawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sayangnya,
kemudian Java Heat jatuh dalam kubangan turisme tersebut, yang dengan penuh
gelora ingin memperkenalkan Indonesia ke mata dunia. Sebenarnya masuk akal
ketika perkenalan ini banyak terjadi melalui Jake yang memang buta Indonesia.
Akan tetapi intensitas yang berlebihan membuat ‘promosi budaya’ ini terasa
terlalu mencolok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kubangan
ekploitasi Jawa dengan perspektif turis bule ini kemudian mencapai titik
terfatalnya ketika Allyn mencoba menggambarkan sebuah Kraton Jawa. Dengan
penggunaan setting kota Jogja yang sangat eksesif, penyebutan Sri Sultan The
Tenth sebagai pemimpin, mestinya penonton lokal sudah bisa menebak yang
dimaksud Allyn sebagai ‘kraton jawa’ ini adalah Kraton Yogyakarta Hadiningrat.
Tapi, bertolak dari konsep yang fiksi, Allyn mencoba lebih jauh mengembangkan
konsep Kraton ini. Bahwa sang Sultana dari kraton ini digambarkan bagaikan Lady
Di-nya Indonesia. Tunggu. Sebenarnya siapakah Sultana yang dimaksud?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"> Menurut Wikipedia, Sultana bisa berarti istri
Sultan, atau Sultan perempuan. Tapi film ini menjelaskan Sultana sebagai putri
Sultan. Jadi mana yang benar? Ok, bahkan walaupun Sultana ini memang putri
Sultan, warga Jogja tidak pernah sekalipun memanggilnya sebagai ‘Sultana’.
Pemilihan sebutan Sultana ini terasa remeh, tetapi cukup menjelaskan mentalitas
turis bule yang berasa bisa men-simpel-kan segala-galanya dan memanggil
siapapun sesuai keinginannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Selanjutnya,
hal yang masih belum bisa saya tangkap adalah Sang Sultan. Dengan Sultana yang
digambarkan sebagai Lady Di-nya Indonesia, maka sang Sultan sendiri tentunya
punya kewibawaan lebih tinggi di mata masyarakatnya. Dan kewibawaan ini
digambarkan oleh Sultan yang dimainkan oleh... Rudi Wowor. Wow, tidak bisa
dipercaya bahwa bukan hanya jagoan dan penjahatnya yang bule, tapi sultannya
juga Bule!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Stereotiping
gaya koboi ini juga hadir dalam penggambaran terorisme. Pokoknya, buat para
orang bule ini, pelaku teror ini adalah orang Islam yang taat agama, berwajah
bengis dengan jambang, menenteng AK, memakai baju takwa dan peci ke mana-mana,
bahkan ketika pergi ke diskotek. Perilaku tidak mau repot riset ini menimbulkan
disrespek yang akut, terutama akan muncul dari masyarakat Islam. Di sisi lain,
selain penggambaran klise di atas, digambarkan pula sosok Malik, seorang yang
dihormati para teroris ini, dengan nama Arab dan fasihnya salam dan
basmalahnya, akan tetapi di saat yang sama suka menyimpan anak-anak kecil di
dalam kamarnya. Bisa jadi di satu sisi Allyn sedang mencoba menciptakan
karakter yang WTF, tapi di sisi lain, dia seharusnya sadar dia sedang
berhadapan dengan masyarakat yang bisa main tembak sendiri 17 orang
beramai-ramai pada pagi buta (Ya, tidak kalah WTF-nya).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Rangkaian
bangunan deksripsi mengenai Kraton Jawa dan Islam yang terlalu luar biasa ini
kemudian justru membuat lembaga ini menjadi tidak meyakinkan. Sulit (bagi
setidaknya penonton lokal) untuk percaya bahwa film ini memang bercerita
tentang Yogyakarta, Kraton Jogja, dan jaringan terorisme lokal aktual. Inilah
yang sedikit banyak sangat mengganggu pikiran sepanjang film ini berjalan. Hal
ini sebenarnya patut disayangkan, karena sebenarnya Java Heat menyimpan banyak
potensi sebagai film yang baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kebaikan
pertama : Plot. Bukan suatu hal yang bagus-bagus amat, tapi Allyn menunjukkan
perkembangan yang baik selepas trilogi Hati Merdeka. Kemauannya mengeksplorasi
tema terorisme (walaupun stereotyping) dan mengangkat latar eksotisme Jawa
(walaupun klise) menunjukkan kejelian Allyn terhadap isu kontemporer dan minat
pasar. Sayangnya, pendekatan turisme bule yang dipakai Allyn membuat film ini
begitu terbata-bata dalam ceritanya. Mungkin sebab paling utamanya adalah
penyakit terjemahan bahasa, stereotiping gaya bule, dan lemahnya riset.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kebaikan
kedua : Setting-gambar-aksi. Perlu digaris bawahi, bahwa keberhasilan paling
besar dalam film ini adalah antara segitiga emas antara matangnya pemilihan
lokasi dan pengarahan seni Martin Williams, kuatnya konsep visual dan
sinematografi film oleh Shane Daly, serta arahan laga Nick McKinless. Di luar
penceritaan yang terkadang putus-nyambung dan bertele, indahnya lanskap urban
dan rural Jogja serta serunya aksi tegang bisa membuat penonton terus bertahan
di kursinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kebaikan
ketiga : Pemain. Bisa dibilang, selain Frans Tumbuan sebagai Pak Jenderal,
setiap pemeran lokal dalam Java Heat bermain sangat optimal dan berkarakter.
Lihat saja bagaimana Rifnu Wikana sangat dingin sebagai counterpart Hasyim dari
Densus 88. Verdi Soelaiman, mungkin dalam peran stereotipikal pertamanya
sebagai Cina yang Cina juga sangat kuat. Dan yang cukup menjadi scene-stealer
meski hadir cukup singkat adalah Uli Auliani yang ‘aduhai seksinya’. Mungkin
bisa jadi faktor begitu optimalnya mereka adalah kehadiran aktor luar seperti
Lutz dan Rourke. Di sisi lain, Ario Bayu, Atiqah, dan Astri Nurdin justru
tampil biasa sekali. Dan Mike Lucock tampil menyedihkan dengan tampang galak
dan peci naifnya. Oh iya, aktris Rahayu Saraswati yang mendapat pendidikan
akting di London dan Hollywood menurut Wikipedia, juga beberapa kali jadi kameo
di film ini. Satu jadi mahasiswi UMY, satu lagi jadi pembawa berita radio.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Catatan
lain dari sisi pemeran ini adalah bahwa terjadi kebingungan logat yang luar
biasa dari pemeran lokal, berkaitan dengan penggunaan Bahasa Inggris di hampir
seluruh bagian cerita. Setiap pemeran lokal serasa berusaha berbicara bahasa
Inggris dengan baik dan benar. Hal ini menjadi tabrakan ketika justru Kellan
Lutz bermain sangat santai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Baiklah,
sampai di akhir pembahasan. Seperti yang dibilang tadi, Java Heat pada dasarnya
adalah sebuah paket film aksi dan ledakan bombastis, yang punya niat baik untuk
membedah konstruksi terorisme di Indonesia, serta secara bersamaan
memperkenalkan Indonesia, terutama pariwisatanya kepada dunia. Akan tetapi,
bagaimana jadinya jika yang memperkenalkannya adalah turis bule juga? Mungkin
tidak jauh juga dari orang Jakarta yang mencoba memperkenalkan Jogjakarta dalam
berbagai FTV.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-4629618317794773072013-03-05T10:09:00.003-08:002014-09-06T04:26:24.061-07:00Belenggu: Thriller yang Terlalu Utuh<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibdEb6_e2lx7BDt1NAl-zQMuq7wuSjG5XUGlwVWB5EnuUatKCd006Cok7YEYoG3r_0Ymeq1W-QYyl1KUt_43XLFZl98eeYJBuib61JiVsM85FOXxh9auOMEZuTuvkwZvNJEco6iiEIlFrG/s1600/11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibdEb6_e2lx7BDt1NAl-zQMuq7wuSjG5XUGlwVWB5EnuUatKCd006Cok7YEYoG3r_0Ymeq1W-QYyl1KUt_43XLFZl98eeYJBuib61JiVsM85FOXxh9auOMEZuTuvkwZvNJEco6iiEIlFrG/s640/11.jpg" height="417" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>resensi
oleh Maulvi</i></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Membaca
karya-karya Upi selama satu dekade ini rasanya seperti membaca sebuah genre
spesifik. Apa yang bisa anda bayangkan akan keluar dari seseorang yang membuat
30 Hari Mencari Cinta hingga Realita, Cinta, dan Rock and Roll, Serigala
Terakhir, serta Radit dan Jani? Tentunya adalah gaya pendekatan yang khas anak
muda beserta segala keseruannya. Lantas dengan imaji satu dekade yang dibangun
oleh Upi ini, apa yang akan dibayangkan ketika dia membesut film thriller
pertamanya, Belenggu? Mungkin, satu hal inilah yang harus dipersiapkan ketika
akan menonton Belenggu. Dalam film ini, bisa jadi anda tidak akan menemukan Upi
yang selama ini anda kenal, atau mungkin kebalikannya, yang selama ini ada
kenal, mungkin bukanlah Upi yang sebenarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Thriller
berdurasi 100 menit ini dibuka hampir mirip dengan Modus Anomali: Elang,
seorang pria berlari dengan kebingungan di tengah hutan di malam hari. Di
tengah kebingungannya tiba-tiba dia berada dalam sebuah mobil, dengan seorang
gadis. Bersama dengan mereka, ternyata ada dua sosok mayat di sampingnya.
Ditambah kemunculan sesosok kelinci misterius di jok depan. Apa-apaan ini?
Ternyata ini hanya mimpi, satu dari sekian banyak mimpi Elang yang begitu aneh
dan janggal. Kejanggalan-kejanggalan inilah yang kemudian menemaninya sebagai
penghuni sebuah apartemen sepi yang dingin, bertetangga dengan sebuah keluarga
yang disfungsional. Elang, selalu dihantui oleh kejadian-kejadian membingungkan
sekaligus mengerikan, yang tidak memberikan batas yang jelas antara kenyataan
dan mimpi, dimulai dari munculnya sosok perempuan bernama Jingga, konser teater
kabaret dengan penonton-penonton yang aneh, hingga sosok kelinci, yang dalam
pertemuannya, selalu berakhir dengan pembantaian keluarga tersebut. Sosok
kelinci ini mungkin bisa disamakan dengan sosok doktor bedah yang menghantui
dalam Modus Anomali. Dari kejadian-kejadian inilah, kemudian penonton diajak
menggali misteri dibalik pengalaman-pengalaman Elang. Misteri, yang bisa jadi
mengagetkan, bisa jadi tidak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Menonton
film ini rasanya seperti mengumpulkan berbagai serpihan referensi yang rasanya
sudah familiar. Di antara serpihan-serpihan tersebut adalah Joko Anwar, David
Lynch, dan Donnie Darko. Mungkin adalah suatu ketidak beruntungan semata dari
Upi ketika Modus Anomali rilis setahun lebih cepat, padahal menurut Upi,
Belenggu sudah dipersiapkan selama 8 tahun lamanya. Tak bisa ditolak bahwa film
ini dalam banyak hal bersinggungan dengan film terakhir Joko Anwar ini, mulai
dari visual opening, tema seorang anonim yang kebingungan, hingga pola
penceritaan yang memajumundurkan plot.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Di sisi
lain, kehadiran yang tipis antara mimpi dan kenyataan yang sama-sama absurd,
termasuk kehadiran panggung teater, tentu saja melekatkan imaji David Lynch.
Upi sendiri mengakui bahwa Belenggu menjadi semacam tribut darinya untuk Lynch,
terutama dari serial Twin Peaks-nya. Tapi bisa dibilang, bahwa kadar Lynchian
dalam Belenggu begitu kebangetan. Kadar ini begitu kental dalam suasana
apartemen yang terlalu absurd, teater makabre yang menjadi kunci pandora, hingga
kemunculan lelaki bertopi koboi dengan alis pirang-yang tentu saja adalah
penjelmaan pria bertopi koboi tanpa alis dalam Mulholland Drive. Kemudian,
terakhir, kehadiran kelinci misterius yang ‘menyeramkan’ tentu saja merupakan
ingatan yang berasal dari Donnie Darko, sebuah film berjarak satu dekade
lamanya, yang juga membedah antara mimpi, kenyataan, dan konspirasi di
antaranya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Meskipun
mungkin memiliki semacam keberlintasan keserupaan dengan serpihan-serpihan
tadi, akan tetapi bukan berarti film ini hanya bermakna pengulangan semata.
Upi, dalam identitas barunya, memberikan sebuah sajian yang menurut penulis
belum pernah diracik oleh sineas Indonesia sebelumnya, dalam sebuah kesatuan
yang padu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sajian
pertama adalah plot. Tidak sia-sia Upi menghabiskan 8 tahun untuk meramu
thriller ini. Ketegangan-demi-ketegangan, kebingungan-demi-kebingungan berhasil
menyeret penonton pada pencarian kembali Elang terhadap ingatan-ingatannya.
Terjemah Lynch tentang konsep kenyataan dan mimpi yang saling terproyeksikan
dipatuhi dengan baik oleh Upi, dengan berbagai referensi yang berkaitan antara
mimpi dan (nantinya) identitas Elang. Upi juga tidak risih berliar-liaran
dengan imaji. Adegan pembuka film ini, tentu mengingatkan pada adegan
lift-tsunami darah dalam The Shining-nya Kubrick. Plot yang kelihatannya tidak
ada juntrungannya ini kemudian di paruh kedua dikupas oleh Upi secara
perlahan-lahan. Inilah kiranya yang bisa preseden sangat baik, atau mungkin
sangat tidak baik. Di satu sisi, Upi menuntaskan pengupasan plot ini. Ini
adalah hal yang bisa jadi baik dan memanjakan penonton lebih luas. Akan tetapi
tuntasnya pengupasan plot ini artinya tidak ada perdebatan lagi mengenai cerita
ini, yang bisa jadi sangat mengganggu bagi penonton tipikal thriller, terutama
yang sudah dibiasakan dengan kultur Joko Anwar yang sekarep dewek melemparkan
interpretasi pada penonton. Tapi bisa jadi, inilah jelinya Upi. Dan kejelian
ini yang nantinya mungkin dapat dibuktikan dengan perolehan tiket beberapa
bulan lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sajian
kedua tentu saja adalah pagelaran akting dari Abimana Aryasatya. Dengan sangat
baik, Abimana berhasil mentransformasikan dirinya sebagai sosok Elang dalam
kebingungannya menerjemahkan kenyataan dan khayalan. Akting Abimana bisa
dibilang menjadi separuh nyawa yang bisa mengatur seenak udelnya mood film ini.
Salah satu akting Abimana yang paling memorable di paruh akhir cerita ini
mengingatkan kegilaan astronot David Bowman ketika memasuki lorong angkasa
dalam 2001: A Space Odyssey. Kalo bole berlebay-lebay-an, inilah satu karakter
yang diciptakan untuk Abimana, atau kebalikannya Abimana diciptakan untuk peran
Elang ini, hehehe. Di sisi lain, Imelda Therinne, sebagai Jingga cukup baik
dalam mengimbangi kekacauan Elang. Verdi Soelaiman, muncul sedikit, tapi
memberikan kesan yang cukup ‘mengacaukan’ dunia Elang. Yang terasa kurang dalam
barisan akting mungkin adalah Laudya Cinthia Bella sebagai Djenar, yang terasa
masih awkward dengan ambience Belenggu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sajian
ketiga adalah visual dan musik dalam film ini, yang masing-masing dipegang oleh
Ical Tanjung, dan Aksan Sjuman. Ical dengan sangat berhasil menerjemahkan rasa
Belenggu yang berlapis dalam sebuah sinematografi yang bervolume.
Kecanggungan-kecanggungan yang terasa seperti dalam Modus Anomali dan Kala,
misalnya, tidak ditemui dalam film ini. Secara visual, Belenggu dapat
menegaskan karakternya dengan gamblang. Di sisi lain, divisi musik juga mampu
mendukung film ini, dengan aransemen yang cukup mengejutkan dan begitu
‘menantang’ dari Aksan Sjuman. Sama dengan sisi visualnya, musik Belenggu mampu
melepaskan dirinya dari kecanggungan terhadap genre thriller film ini. Sedikit
banyak, mungkin kehadiran dan intensnya peran musik dalam Belenggun
mengingatkan pada aransemen The Silence of The Lamb yang juga menghantui. Kedua
departemen ini berhasil membuat Belenggu menjadi sebuah thriller yang utuh,
secara inderawi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Bisa
jadi, secara teknis, Belenggu nyaris tanpa cela. Kesan artifisial yang menjadi
penyakit buruk film-film Indonesia-terutama yang berlatar antah-berantah, tidak
lagi terjumpai dalam Belenggu. Film ini berhasil menjadi karakter yang penuh
dan dewasa dalam genrenya. Satu-satunya kekecewaan teknis untuk Belenggu bisa
jadi adalah poster utama filmnya yang sangat KK Dheeraj, lengkap dengan mata
melotot dan gadis bersimbah darahnya (bisa jadi inilah satu-satunya referensi
Upi sebagai rookie dalam genre thriller ini). Mungkin banyaknya referensi Upi
terhadap Joko Anwar (secara plot) dan Lynch (secara ambience), bisa jadi
membuatnya tidak begitu segar lagi secara ide. Akan tetapi, kembali lagi dalam
posisinya di perfilman Indonesia, Belenggu telah berhasil mentransformasikan
dan membawa genre thriller naik satu tingkat lebih tinggi lagi. Setidaknya,
saya tidak merasa sia-sia menghabiskan uang untuk menonton film ini.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-10916268006155756442013-01-30T08:51:00.002-08:002014-09-06T04:40:03.818-07:00Les Miserables: Nyanyi Sunyi Hampa Inspirasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWNgAH7ZNSvNJfC1GJhnqD7IGLCel9LpLplXCpcJMAbY9yxJD-NsB2v4fhyphenhyphen0gwWnJdOxkD52z42f2y1qgmv0ZCw1fCdml2ViCBepeqczY5ro_dOGHVw452lPYRujttUASaLgm7DqxwLrE/s1600/Les-Miserables-Still-les-miserables-2012-movie-32902319-1280-853.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWNgAH7ZNSvNJfC1GJhnqD7IGLCel9LpLplXCpcJMAbY9yxJD-NsB2v4fhyphenhyphen0gwWnJdOxkD52z42f2y1qgmv0ZCw1fCdml2ViCBepeqczY5ro_dOGHVw452lPYRujttUASaLgm7DqxwLrE/s1600/Les-Miserables-Still-les-miserables-2012-movie-32902319-1280-853.jpg" height="425" width="640" /></a></div>
<i style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px; text-align: justify;"><br /></i>
<i style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px; text-align: justify;"><br /></i>
<i style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px; text-align: justify;">resensi oleh Satwika Paramasatya</i><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Karya
sastra yang divisualisasikan umumnya menjadi impian bagi penulis manapun.
Victor Hugo hanya sedikit di antara sastrawan yang mendapatkan kemewahan
tersebut. Tidak hanya digubah dalam bentuk teater musikal, karyanya yang
terkenal yaitu Les Miserables bahkan diangkat ke layar lebar. Sesuai dengan
namanya, Les Miserables merupakan rangkuman dari berbagai kesedihan. Kesedihan
yang menjadi penghubung berbagai
karakter dalam setting Revolusi Prancis. Sebagaimana umumnya karya sastra yang
dihasilkan pada zaman itu, Les Miserables menceritakan kisah kesedihan, kali
ini berupa seorang pencuri roti yang mengalami berbagai kemalangan dalam hidup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Tetap
setia dengan cerita aslinya, film dibuka dengan pembebasan Jean Valjean (Hugh
Jackman) pada 1815, setelah 19 tahun dipenjara karena mencuri sepotong roti
untuk memberi makan keluarganya. Setelah diberi pengampunan dosa dan kebaikan
dari seorang uskup, Valjean bersumpah untuk menemukan kembali jati dirinya. Dan
setelah melanggar pembebasan bersyarat, ia melarikan diri dari kejaran Javert
(Russell Crowe) sembari membangun kehidupan baru sebagai walikota dan pemilik
pabrik yang kaya. Beberapa tahun kemudian, seorang perempuan cantik nan malang,
Fantine (Anne Hathaway), yang bekerja di pabrik Valjean untuk membayar hutang
kepada pemilik penginapan, Thenardier (Sacha Baron Cohen) dan istrinya yang
kejam (Helena Bonham Carter) guna menghidupi putrinya, Cosette. Di sini kita
akan menyaksikan salah satu kisah paling tragis dari seorang Fantine yang
terpaksa menjual semua benda miliknya, termasuk tubuhnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sementara
itu, orang-orang Prancis yang kebanyakan bekerja sebagai buruh, menjadi semakin
putus asa karena sebagian besar hidup dalam kemiskinan, sehingga menumbuhkan
ketidakpercayaan terhadap pemerintah Prancis. Valjean kemudian menjanjikan
kepada Fantine yang sekarat bahwa ia akan membesarkan Cosette seperti anaknya
sendiri, dan pertemuannya dengan pasangan Thenardier memberikan sedikit jeda
dari alur cerita yang tragis dan suram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Film
musikal selalu menjadi jenis film yang tricky. Diperlukan ketelitian dalam
menyusun skenario dan scoring yang tepat agar alur cerita dan storytelling
menjadi harmonis. Aktor dan aktris pun dituntut untuk berakting sekaligus
bernyanyi yang tentunya membutuhkan kerja lebih keras dari biasanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pemilihan
lagu dalam film musikal bak pisau bermata dua. Jika lagu yang digunakan tepat,
penonton akan terhanyut dalam aksi nyanyian para pemain, bahkan sampai luput
melihat beberapa kejanggalan atau cacat sinematografi yang mungkin ada.
Sebaliknya ketika pemilihan lagu buruk (ditambah akting dan nyanyian kurang
maksimal) akan langsung membuat penonton menghakimi film bersangkutan sebagai
karya gagal. Les Miserables arahan Tom Hooper, untungnya, termasuk kategori
pertama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Hooper
sendiri pada dasarnya tidak mengaplikasikan imajinasinya dalam
menginterpretasikan novel Victor Hugo. Basically, ia hanya mengadopsi konsep
teater di Broadway (New York) dan West End (London) yang terlebih dulu
mengangkat Les Miserables. Pemilihan lagu pun tak jauh berbeda dari yang
disuguhkan teater-teater tersebut, meski jelas seluruh lagu telah diaransemen
ulang. Sangat disayangkan ketika Hooper sebagai sutradara kelas Oscar
(memenangkan 4 nominasi dari King’s Speech) tidak mengeksplorasi kepiawaiannya
dalam mengarahkan film yang ceritanya cukup terkenal di dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Tidak
heran jika yang bisa dibanggakan dari film ini hanya scoring dan akting serta
nyanyian para pemainnya. Dari segi special effect dan sinematografi, tak ada
yang menonjol dan bisa dibahas. Angle kamera terasa membosankan karena
berkali-kali kamera di-zoom pada wajah pemain demi mengeksploitasi ekspresi
yang muncul dari penghayatan atas nyanyian. Nyanyian sepanjang waktu juga
cenderung melelahkan karena nyaris tak ada dialog sedikitpun dalam cerita.
Untungnya, pemain berhasil melakukan kombinasi akting dan bernyanyi dengan
eksepsional. Jackman dan Hathaway, yang pernah duet di acara penghargaan
Academy Awards mampu menyuguhkan penampilan memikat. Nyanyian Hathaway ketika
ia harus menjual diri demi menghidupi putrinya berhasil membuat penonton
menghabiskan berlembar-lembar tisu. Dedikasi keduanya patut diacungi jempol
karena Hathaway rela memotong rambut indahnya dan Jackman mau berpisah dari air
selama 36 jam demi mendapatkan efek kulit keriput dan mata merah yang muncul
pada adegan pembuka ketika ia masih berada di tahanan. Crowe menjelma menjadi
sosok penegak hukum yang bengis dan tanpa belas kasih mengejar buruannya. Cohen
dan Bonham Carter mengocok perut penonton melalui aksi konyol sebagai pasutri
haus harta. Seluruh performa tersebut murni berdasarkan nyanyian yang 90%
memenuhi dialog karena nyaris tak ada percakapan normal di antara mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Les
Miserables versi Hooper akan menjadi adaptasi novel Victor Hugo yang terbaik,
jika dan hanya jika anda belum menonton Les Miserables versi Bille August yang
dirilis pada tahun 1998. Les Miserables versi August yang notabene tidak
musikal, justru lebih berhasil menarik keluar potensi para pemain dengan
maksimal. Adu akting antara Liam Neeson dan Geoffrey Rush sebagai Valjean dan
Javert jauh lebih menggetarkan daripada Jackman dan Crowe. Begitu pula dengan
penampilan Uma Thurman sebagai Fantine dan Claire Danes sebagai Cosette yang
lebih menyayat hati daripada Hathaway dan Seyfried. Hebatnya, mereka mampu
menerjemahkan imajinasi Victor Hugo murni melalui akting, tanpa embel-embel
nyanyian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pada
akhirnya, pekerjaan Hooper tetap patut diapresiasi lebih. Kegigihannya untuk
mengarahkan pemain melalui nyanyian bukan tugas mudah. Apalagi Hooper menuntut
para pemain untuk bernyanyi secara live alih-alih lipsync. Hooper menginginkan
ekspresi spontan dan improvisasi dari pemain agar terlihat natural karena
memang hanya melalui peran pemain itulah film ini bisa dinikmati. Tidak heran
ketika kemudian film ini hanya berhasil menyabet penghargaan Best Performance
by an Actor atas nama Jackman dan Best Performance by an Actress in Supporting
Role atas nama Hathaway pada ajang Golden Globe Awards, semua semata-mata
karena yang menonjol adalah akting pemain, bukan sisi teknis penggarapan film.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"> Terobosan yang digunakan Hooper dalam
mengarahkan pemain cukup berhasil karena pemain dibantu dengan ear-piece yang
mengalunkan nada piano sehingga mereka bisa menyelaraskan musik dan akting.
Hooper juga terbantu oleh pemain-pemain pendukung yang memang biasa mementaskan
Les Miserables di panggung teater. Performa eksepsional para pemain dalam
berakting dan bernyanyi berhasil menutupi beberapa goofs seperti tulisan
“glasses” dan “eyes” serta lemari yang muncul dan menghilang di belakang
Marius. Oleh karena itu, cukup aman untuk mengatakan bahwa Les Miserables a la
Tom Hooper berhasil memenangkan emosi penonton, namun gagal dari segi interpretasi
karya sastra yang dapat dibuktikan dari ‘keringnya’ inspirasi yang muncul dari
film ini. Bagi anda yang penasaran ingin menonton, siapkan diri anda untuk
menikmati drama yang menguras air mata dan nyanyian merdu penyayat hati, tak
lebih dan tak kurang.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-15725385989708245592012-10-22T08:38:00.000-07:002014-09-06T04:15:27.758-07:00GUMUK PASIR<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKVomNSDET0GvYgmzUPuRZ3cn7oI-Bhlgn_BWqJuVDcO4M_vE4BR3A9h2buM7nSw3p7Ri3kHMWrhtbI-H5CuvAFV_QWLIi0k_B1cx2ZSiEymrhCdz3m-sql67jAWbuq3qyjQ_SGoB7_J4/s1600/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKVomNSDET0GvYgmzUPuRZ3cn7oI-Bhlgn_BWqJuVDcO4M_vE4BR3A9h2buM7nSw3p7Ri3kHMWrhtbI-H5CuvAFV_QWLIi0k_B1cx2ZSiEymrhCdz3m-sql67jAWbuq3qyjQ_SGoB7_J4/s1600/8.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%; text-align: justify;"><i>gumuk
pasir | agi ekasaputro & maulvi dm | oktober 2012 | 3m0d</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>sinopsis</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ini
bukan petualangan. Ini bukan perjalanan. Ini bukan penjelajahan. Ini adalah
semata sebuah usaha melarikan diri. Melarikan diri dari semua hal yang akan
membuatmu mati perlahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>kru</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">presenter
: Agi Ekasaputro<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">videografer
: Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 15.3333320617676px;">_________________________________________________________________________________</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>catatan
produksi</b><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Gumuk
Pasir" adalah sebuah kolaborasi tiba-tiba. Sebuah projek menit terakhir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pada
awalnya, adalah email dari seorang teman yang menawarkan sebuah kompetisi video
travel, yang intinya tentang perjalanan dan backpacking. Dari sini muncul
kemudian beberapa ide, tetapi ide yang paling menonjol ada dua, yaitu
Sendangsono dan Gumuk Pasir. Akan tetapi fokus terhadap pengembangan projek ini
menjadi terbengkalai karena pada saat yang bersamaan tim utama projek ini,
Danistya dan Agi, disibukkan dengan produksi Penghabisan. Baru sekitar seminggu
setelah Penghabisan selesai, projek ini kembali dilanjutkan, dengan adanya
kabar tiba-tiba bahwa Danis undur dari projek ini. Akhirnya, ditariklah Maulvi
untuk mengganti Danis, dan dipilihlah lokasi fixnya yaitu Gumuk Pasir di
Parangtritis, Bantul. Dan untuk pengerjaan ini, semuanya dimulai dari nol.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Yang
lebih edan lagi, waktu yang dimiliki tim Gumuk Pasir hanya satu minggu sebelum
deadline kompetisi. Maka disusunlah jadwal edan. Senin survei lokasi, Selasa
membuat konsep video dan mencari referensi lokasi, Rabu pengambilan gambar,
Kamis sampai Sabtu kosong, dan Minggu diisi dengan pembuatan naskah, merekam
voice over, merekam lagu tema, editing, dan uploading.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ya,
demikian edannya produksi ini, dan syukurlah akhirnya bisa diselesaikan dengan
beberapa perubahan di menit-menit terakhir. Akan tetapi secara mengejutkan,
video ini cukup memuaskan, setidaknya dari segi produksi. Hal ini tentunya
tidak lepas dari kenyataan bahwa video ini tidak lepas dari pakem dasar PTSF,
yaitu berkarya sebagai pelampiasan kegalauan, dan pengisi waktu luang. Kisah
hidup Agi tentu saja jadi motor utama yang menggerakkan produksi video ini dan
motivasi untuk menjadikan ini sebagai bagian dari prokrastinasi yang
bermanfaat-lah yang mendorong keterlibatan aktif dari Maulvi dalam proyek ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-78864686514008887112012-10-01T10:57:00.001-07:002014-09-06T05:58:08.405-07:00PENGHABISAN<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd5UgSxoFaoZP_D2rOOjMWC3JknCHqIEXW2ItqWNhpOlqAqdGTad1Sn4kseNievyiQvKLv0O2VuhctcJRhNhj7QI5rZu7Z4XU0zC4A_sD5IHCd1APC1mC59mx8Of1ZSQgKD2hzFMFvhnc/s1600/PTSF+-+Poster+A3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd5UgSxoFaoZP_D2rOOjMWC3JknCHqIEXW2ItqWNhpOlqAqdGTad1Sn4kseNievyiQvKLv0O2VuhctcJRhNhj7QI5rZu7Z4XU0zC4A_sD5IHCd1APC1mC59mx8Of1ZSQgKD2hzFMFvhnc/s1600/PTSF+-+Poster+A3.png" /></a></div>
<b><br /></b>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>penghabisan
| nara indra | oktober 2012 | 14m59d</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>sinopsis</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sebuah
ruang gelap sempit, lampu bohlam temaram yang panas, seorang interogator,
sebuah barang bukti, seorang tersangka yang keras kepala, sebuah kasus yang
misterius, dan cerita-cerita yang tak dapat dipercaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, serif;"><b><br /></b></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, serif;"><b>kru</b></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Ide
cerita : Danang Arif</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Penulis
Naskah : Maulvi DM, Danistya K, Nara Indra<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Produser
: Satwika Paramasatya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Penata
Seni : Lalik Lique<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Perizinan
Lokasi : Agi Ekasaputro<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sinematografi
: Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kamera
dua : Ajeng Sekar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sutradara
: Nara Indra<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Musik :
Danistya Kaloka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Editor
: Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>pemain</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dimas
Junianto<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dwi
Rendy Brahmanu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Restian
Septiawan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sekarsari
Indra Putri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">DJ Erry<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>musik</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheKxbiP-gp_2YiUYbQOVpbRhY3jBBWD7bc2d_EF55BrwJCM0r1-2XGaICO62Ua8sA05OaUl_I_3_nFnbgrmH15Q9UoOmZwnsWlScRFYjxZ8H6D0CwBJdTvHuw7wm49Qu4TztszRI2GE0o/s1600/9cdm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheKxbiP-gp_2YiUYbQOVpbRhY3jBBWD7bc2d_EF55BrwJCM0r1-2XGaICO62Ua8sA05OaUl_I_3_nFnbgrmH15Q9UoOmZwnsWlScRFYjxZ8H6D0CwBJdTvHuw7wm49Qu4TztszRI2GE0o/s1600/9cdm.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Desespere"</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;"> - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;">Danistya K </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Une du Deux"</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;"> - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;">Danistya K </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Wind of Fortune"</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;"> - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;">Danistya K </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Fight"</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;"> - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;">Danistya K </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"La Mort"</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;"> - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;">Danistya K </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Sound of Ember"</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;"> - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;">Danistya K </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"The Tea Party"</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;"> - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;">Danistya K </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"The
Abyss of My Ache" - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Danistya K & Dika Ananto</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br />
<br />
<b>pencapaian</b><br />
<b><br /></b>
Finalis LA Light Indie Movie 2012<br />
<br />
Film Terbaik<br />
Sutradara Terbaik<br />
Aktor Terbaik<br />
Sinematografi Terbaik<br />
Fiagramotion - Teknik UGM 2013<br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">_________________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>catatan produksi</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">PTSF
masih meneruskan gairah kompetisinya. Setelah pesta kemenangan Space, kemudian
muncul kompetisi LA Light Indiefest. Dengan gegabahnya, pada suatu malam di
warung manut nite, kami sepakat menantang kompetisi tersebut. Ide awalnya
adalah dari Danang, yang mengusulkan semacam anomali drama psikologi kriminal.
Dan langsung kami olah tema tersebut menjadi sebuah naskah dasar oleh Maulvi
DM. Danis kemudian mengedit beberapa bagian dari naskah tersebut, dan kemudian
Nara menyesuaikan naskah tersebut dengan visinya sebagai sutradara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Persiapan
paling lama dari projek ini adalah naskahnya, karena naskah terus berpindah
dari satu kepala ke kepala lain, muncul ketidakpuasan di sini situ, dan
keraguan atas bagian-bagian tertentu. Di sisi lain, bagian kasting dan lokasi,
serta tata seni justru tidak mengalami halangan berarti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Lalik
mengajak teman-teman dari Fiagra FT UGM untuk bermain. Muncul nama Sekarsari
Indra Putri,serta Restian dan Dimas, yang sebelumnya juga bermain dalam film
pendek Fiagra, [Not Super?]. Selain itu, Agi mengajak Dwi Rendy, temannya dari
Menwa UGM untuk ikut bergabung. Untuk pelengkap, Nara mengajak DJ Erry untuk
ikut bermain di sini. Pada akhirnya, mungkin inilah film pertama, di mana tak
satupun tim PTSF ambil bagian di layar pemain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Lokasi
juga ditemukan oleh Agi, yang kemudian mengurus perizinan pada rt dan rw
setempat. Dan Lalik di departemen seni, lebih sering berkutat dengan eksperimen
untuk mencapai efek darah yang terbaik. Dan kami harus bilang, Lalik sangat
berhasil! Selain itu, menggunakan uang hasi kemenangan Space, kami berbelanja
barang properti, untuk pertama kalinya. Kami membeli mikropon, serta kostum
yang akan digunakan para pemain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Nara
sendiri, sebagai sutradara, juga memberikan pendekatan yang unik kepada para
pemain. Dia memanfaatkan pengalaman Rendy yang anggota resimen mahasiswa UGM
untuk memperdalam karakternya sebagai seorang interogator thus, berusaha
mengeksplorasi full-metal-jacket effect. Di sisi lain, Nara memberikan jadwal
reading yang intensif bagi pemain lain, serta mengajak pemain melihat lokasi
syuting untuk memperoleh kesan film yang diinginkan. Para pemain, di lain
pihak, juga memberikan saran dan masukan secara aktif. Beberapa ide menarik
justru muncul dari para pemain. Untuk pertama kali juga, kami sempat melakukan
gladi koreografi untuk para pemain, karena jumlah adegan fisik yang cukup
intens dalam film ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
</div>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP7kSoejsbaPg2CNIr4zwtkQ42qqVtXDAqbIpVwyYVShE92iU08CuHBFbhzFMqH_Qf5rH-OtW-8PDN-cztI6s6W3AeYB6sLBcmpb6WaMtnzhPao4curiQdDKR_Ip5QkvdP7gbxdJMrhMmj/s1600/120fumes.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP7kSoejsbaPg2CNIr4zwtkQ42qqVtXDAqbIpVwyYVShE92iU08CuHBFbhzFMqH_Qf5rH-OtW-8PDN-cztI6s6W3AeYB6sLBcmpb6WaMtnzhPao4curiQdDKR_Ip5QkvdP7gbxdJMrhMmj/s1600/120fumes.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13px;"><i>[Spoiler Alert!] berfoto bersama kru dan pemain setelah pengambilan hari pertama.</i></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dimulai sejak pra produksinya, Penghabisan bisa jadi adalah
sebuah langkah yang besar dalam sejarah PTSF. Lebih dari produksi2 sebelumnya,
setiap lini kru sangat serius mempersiapkan bagian2nya. Untuk pertama kalinya,
PTSF membuat surat izin untuk penggunaan lokasi yang dipegang oleh Agi.
Berkali2 Agi bermain ke ketua RT dan RW lokasi untuk persiapan tersebut. Dan
hasilnya luar biasa. Para ketua RT justru memberikan dukungan dalam produksi
kami. Mereka ikut mempersiapkan pengosongan jalan dengan pemasangan plang
dilarang masuk, dan pemberitahuan pada warga sekitar lokasi produksi. Hal ini
mungkin biasa saja, tapi buat PTSF yang sebelumnya mengenal teknik "Shot
and Run", ini adalah kemajuan luar biasa.</span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pengambilan gambar pun berjalan cukup lancar, bahkan kami
sempat menarik perhatian warga sekitar yang berkerumun untuk menonton proses
pengambilan gambar film ini. Yang cukup menarik adalah dalam pengambilan gambar
yang berlangsung dua malam ini, juga hadir Dian EP, yang juga pernah bermain
dalam Bram The Stalker. Pengambilan malam kedua juga cukup berbeda, karena
adegan dalam ruangan ini ternyata dilakukan dalam suhu ruangan yang panas,
sehingga pengambilan gambar yang berlangsung dua jam ini cukup menyiksa, baik
bagi pemain maupun bagi kru.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXCiv4HDRWFqPdX2lo0mtDdfQuHMu-E-AxN7DKpkb5XUbiM3g0dP69d0U-2xSQ10JIEDTdEOQW_W8A-2mCefRFMfc3KaAoNT_A86tqNoJW5-6tOOSdfczSx8PvVKM45Ssxtz4aAztpWtFY/s1600/PTSFblogGAG.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXCiv4HDRWFqPdX2lo0mtDdfQuHMu-E-AxN7DKpkb5XUbiM3g0dP69d0U-2xSQ10JIEDTdEOQW_W8A-2mCefRFMfc3KaAoNT_A86tqNoJW5-6tOOSdfczSx8PvVKM45Ssxtz4aAztpWtFY/s1600/PTSFblogGAG.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13px;"><i>Lalik berkutat dengan spesial efek. Berbeda dengan Space, semua spesial efek di<br />Penghabisan adalah efek fisik, bukan digital.</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bagian yang perlu dicatat dalam paska produksi adalah
pemisahan rekaman suara yang dilakukan pada produksi membuat editing tiga kali
menjadi lebih rumit. Pada masa editing, kembali muncul masalah yang dihadapi
sebelumnya pada Space, yaitu soal durasi. Dengan syarat maksimal durasi yang
sama-sama 15 menit, jika Space mencapai durasi 17m25d, maka Penghabisan jauh
lebih epik, yaitu 19m45d. Ini adalah misi yang hampir mustahil, untuk menghilangkan
5 menit dari sebuah film berdurasi 20 menit. Satu dari empat bagian harus
hilang. Akan tetapi, nyatanya hasil editing ini berhasil mencapai angka 14m59d
(menghilangkan 4 menit 14 detik) dan hasilnya jauh lebih bisa dinikmati
ketimbang Space versi 15 menit yang serasa disensor habis2an LSF.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Selain itu, di produksi ini pula kedua kalinya PTSF
menciptakan ilustrasi musik orisinal. Danis, yang memegang lini musik, sempat
beberapa kali bermain ke tempat editor, Maulvi, untuk mendiskusikan materi
musiknya, dan memperoleh nuansa yang cocok untuk film ini. Selain itu, Danis
juga mengajak Dika Ananto, yang sekarang adalah selebritis dunia maya dengan
tim Rookieboom-nya yang sering meng-cover lagu-lagu JKT48, untuk merekam lagu
tema untuk Penghabisan. Semalam suntuk, Danis, Dika, dan Maulvi menyelesaikan
rekaman yang dilakukan di kamar kos Dika. Dan hasilnya juga cukup memuaskan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>trivia</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Merupakan
entry PTSF dalam kompetisi La Light Indie Movie 2012.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Pengambilan
gambar berlangsung dua malam.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Pisau
yang menjadi barang bukti adalah pisau yang sama yang digunakan oleh tim
Trailblazer dalam Space.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Pengambilan
gambar indoor adalah sebuah penyiksaan lahir batin bagi para pemain dan kru
karena lokasinya yang sempit, gelap, pengap, dan panas. Hampir setiap setengah
jam para kru harus keluar untuk mendinginkan badan. Akan tetapi, hal ini
memberikan mood yang sesuai kepada para pemain.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Pengambilan
hari kedua diakhiri dengan perayaan kejutan ulang tahun sekaligus kelulusan
Lalik di lokasi kejadian, yang seketika disulap menjadi venue Rave Party.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">DJ Erry
muncul sebagai kameo dalam film ini.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Berbeda
dengan produksi besar PTSF yang biasanya ditandai bencana besar, produksi kali
ini ditandai 'bencana' yang berbeda, yaitu kemenangan Jokowi di Jakarta.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dian EP
turut meramaikan seluruh sesi produksi.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kode
judul selama produksi adalah 'Cing Cang Cong'.</span></li>
</ul>
<ol style="font-family: inherit;">
</ol>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvQx6pj7coNLYq-NwGCckdPGZiMgnraSTF_JBSdEtv9PbKTXs4QubkAo3FQ1J9jhHF5KG98MUTC2frBB7Zt3DeiRP-xTe65rzNQbdKm3CbYZK8clTd6UNKfEpD5bdAKF3touc07jjjHojd/s1600/MVI_5601.MOV_snapshot_00.03_%5B2012.10.22_20.48.40%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvQx6pj7coNLYq-NwGCckdPGZiMgnraSTF_JBSdEtv9PbKTXs4QubkAo3FQ1J9jhHF5KG98MUTC2frBB7Zt3DeiRP-xTe65rzNQbdKm3CbYZK8clTd6UNKfEpD5bdAKF3touc07jjjHojd/s400/MVI_5601.MOV_snapshot_00.03_%5B2012.10.22_20.48.40%5D.jpg" height="220" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-88833238539316780802012-07-20T11:07:00.000-07:002014-09-06T03:43:34.090-07:00The Dark Knight Rises : Batman yang Gamang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBYRtqo8LbP0hZSe8I5B6BtA11V8ZJX428zWXymYeRaK17-_Sd9D1KluMjo_LMTL9XqKVoCNtWLYKUT15RXZ-xTBXhgbqyKXQS7SB8lH1B6Exvvjs0GZek_MTX409JHfCYJEB1p_tYx3AZ/s1600/384-the-dark-knight-rises-catwoman-rise.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBYRtqo8LbP0hZSe8I5B6BtA11V8ZJX428zWXymYeRaK17-_Sd9D1KluMjo_LMTL9XqKVoCNtWLYKUT15RXZ-xTBXhgbqyKXQS7SB8lH1B6Exvvjs0GZek_MTX409JHfCYJEB1p_tYx3AZ/s400/384-the-dark-knight-rises-catwoman-rise.jpg" height="400" width="266" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><i>resensi oleh Maulvi</i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">The Dark Knight Rises (TDKR) adalah salah satu film yang
paling diantisipasi dalam setahun ini, bahkan mungkin dalam tiga tahun
terakhir, terutama karena kehebatan The Dark Knight (TDK) pada 2008 lalu.
Christoper Nolan, yang sebelumnya belum terlalu terlihat seakan menemukan
panggungnya di mata sineas dunia, di mana kemudian film-film terdahulunya
kembali dilihat dan diagung-agungkan. TDK menciptakan gelombang baru dalam
genre film super-hero dan live-action, di mana semenjak tahun itu terjadi
peningkatan hebat dalam kualitas genre tersebut, yang kemudian berujung pada
gelegar The Avengers awal Juni lalu. TDKR, yang digadang-gadang meneruskan
kejayaan TDK, kemudian menjadi harapan banyak pihak bahwa ini akan menjadi
masterpiece selanjutnya dari Nolan. Tapi apakah harapan ini menjadi nyata?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kecurigaan saya terhadap film ini berawal dari dua bulan
terakhir, di mana sangat minim sekali ditemukan media promosi maupun viral
marketing untuk TDKR. Tentunya kita masih ingat bagaimana TDK empat tahun lalu
menciptakan viral marketing dengan sangat baik, melalui website Joker-nya, dan
media promosinya dengan sangat gencar berjalan. Akan tetapi tidak sama dengan
saat ini, di mana bahkan hingga 12 hari menjelang premier tak ada promosi yang
begitu gencar. Hal ini justru berkebalikan dengan The Amazing Spider-Man (TASM)
yang berebut massa dengan dekatnya masa pemutaran dengan TDKR, di mana TASM
sangat kuat mempenetrasi pasar. Mengapa? Apakah pihak Warner Bros memandang
TDKR sudah cukup ditunggu2, sehingga tidak perlu mengeluarkan usaha untuk
promosi? Tak banyak berita yang diperoleh dari Comicon di mana katanya ada
pemutaran terbatas dari film ini. Ini menimbulkan banyak pertanyaan. Bahkan
Nolan terkesan tutup mulut soal film ini. Media dari film ini, seperti poster
dan teaser bisa dibilang mengecewakan dan tidak kuat seperti dua film
sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tapi lupakan soal kecurigaan tersebut karena akhirnya film
ini rilis juga di Indonesia. Sekarang marilah kita membahas soal film ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">TDKR dimulai dengan seting cerita 8 tahun setelah TDK
berlangsung, di mana Batman menghilang tanpa jejak, Gotham menjadi kota yang
aman, dan Bruce Wayne menarik diri dari dunia dan menjadi sakit-sakitan. Meski
demikian, kemunculan seorang pencuri cantik yang berhasil membobol rumahnya,
membuat si Bruce ini perlahan-lahan tertarik lagi ke permukaan, dan kemudian
dengan semakin rumitnya masalah, tanpa sadar terkonfrontasi dengan seorang
prajurit bayaran yang tangguh, Bane, yang kemudian berniat menghancurkan kota
Gotham menjadi abu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebenarnya, untuk pembuatan film ini, Nolan tidak main-main,
karena TDKR menjadi yang termahal dari trilogi The Dark Knight, dengan 250 juta
dolar (sebagai bandingan, TDK 'hanya' menguras 180 juta dolar), dan ini
dimanfaatkan Nolan dengan sangat 'benar'. Segalanya yang dapat anda harapkan
dari blockbuster musim panas dapat ditemui di sini. Penonton yang belum puas
'berkenalan' dengan motor Batpod di TDK, akan dipertemukan dengan The Bat,
semacam pesawat Batman yang bisa bermanuver di perkotaan. Selain itu, di mana
dalam dua film sebelumnya The Tumbler hanya muncul satu biji, di TDKR The
Tumbler akan bertebaran di mana-mana. Sedari awal, penonton sudah disodori
berbagai adegan grandiose, seperti adegan 'The Raid' di udara, hingga
kejar-kejaran Batman vs polisi, dan tentu saja, adegan peledakan lapangan
American Football. Dalam hal efek, TDKR dapat disejajarkan dengan The Avengers,
dan di satu sisi dapat membuat The Amazing Spiderman menjadi mainan anak kecil.
Singkatnya, film ini bisa dikatakan bombastis. Namun, kemudian, apakah
kebombastisan yang terus-menerus itu memang diperlukan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pada dasarnya, premis TDKR sangat sederhana, di mana
kebaikan yang lemah dan diselimuti kepalsuan diuji oleh kejahatan yang sangat
digdaya berkat dorongan kebencian dan dendam. Akan tetapi, sayangnya Nolan
kurang begitu cermat dalam membedah tema ini, meskipun sampai harus menggunakan
164 menit untuk film ini. Dari diskusi dengan teman (Danis), terdapat sedikit
kebingungan dalam pola dasar TDKR. Ketika Batman Begins memiliki tema rasa
takut, lantas TDK memiliki tema kekacauan, maka apa tema utama dari TDKR?
Kehancuran? Kebohongan? Harapan? Keinginan untuk membungkus dan mengumpulkan
penghabisan dari trilogi ini membuat hampir tidak ditemukan satu tema spesifik
yang membungkus dengan rapi kisah ini. Sepanjang cerita, yang ada hanya orang
jahat yang sangat kuat yang bisa mengalahkan Batman. Dari sinilah, kemudian
tema-tema kecil menjadi pengalih perhatian yang pada beberapa bagian menjadi
cukup berhasil, yang utamanya berasal dari trademark Nolan, yaitu
story-twisting. Jangan kecewa dengan ketiadaan tema besar, karena twist-twist
khas Nolan tidak akan mengecewakan anda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ketiadaan tema besar ini menciptakan kegamangan dalam
mengenali karakter-karakter dalam film ini. Eksplorasi karakter Batman kurang
terjelaskan karena dalam film ini, Batman hanya diposisikan sebagai pihak yang
pasti kalah dan menderita. Bane sendiri tidak memperoleh perkenalan yang
memadai, dan peran sebagai the strongest bad guy bertahan di benak penonton,
tanpa kejutan-kejutan berarti yang menggoda pendirian penonton terhadap Bane.
Dalam contoh yang sama, The Joker dalam TDK diperkenalkan dengan cara yang
sempurna, di mana penonton selalu dikejutkan dengan 'keanekaragaman' aksinya,
dan bahkan melalui inkonsistensi masa lalunya. Tapi, dari tokoh Bane ini, sejak
saaangat awal, tema besarnya adalah penjahat yang penjahat, dan itu sangat
plain. Di sisi lain, tokoh-tokoh yang cenderung 'bersih' dari tema utama justru
menjadi begitu menonjol, terutama dalam karakter Catwoman/Selina Kyle.
Sayangnya, meski dengan durasi 2,5 jam, karakter ini muncul sangat kurang
sehingga rasa dekat dengan karakter ini kurang terasa. Hal ini dapat
dibandingkan dengan pengembangan karakter Irene Adler dalam serial Holmes BBC
yang sangat baik dan menarik, dan berhasil menciptakan drama yang luar biasa.
Di sini, Selina tampil menarik, namun berkembang tersendat. Ada missing link
antara Selina Kyle yang menggoda, Catwoman yang kelewat perhitungan, dan
hubungan emosinya dengan Batman. Hal ini sangat disayangkan karena sebenarnya,
Anne Hathaway punya potensi yang sangat baik sebagai penerus legenda Catwoman.
Beberapa adegan sangat baik dieksplorasi olehnya, terutama ketika dia
menyaksikan pertarungan Batman vs Bane. Bisa dibilang, jika diberi sedikit kesempatan
lagi, mungkin Anne Hathaway dapat menjadi scene stealer dari karakter Bane yang
cenderung plain tadi. Gambar di atas, menjadi semacam penghormatan untuk Anne
Hathaway dan keberaniannya untuk mencoba membawa Catwoman keluar dari
bayang-bayang Michelle Pfeifer, dan mengembalikan nama baik Catwoman dari Halle
Bery.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Satu lagi kekecewaan muncul dari lini sinematografi.
Meskipun secara umum lini ini memadai, namun dalam beberapa detail, Wally
Pfister agaknya kecolongan. Penyakit TDK yang tidak begitu rapi dalam kombinasi
sinematografi-editing (seperti ketika adegan kejar2an Tumbler vs. Truk Harvey
Dent-Joker) juga kembali muncul di TDKR. Beberapa scene penting beberapa kali
kehilangan fokusnya, dan beberapa adegan yang berpotensi 'jaw-dropping' menjadi
tidak tergarap maksimal karena eksplorasi sinematografi yang kurang, seperti
dalam adegan Batman yang kabur dari kepungan, serta truk bom yang masuk kolong
jembatan, yang kurang glorious ketimbang adegan truk jumpalitan di TDK atau
kereta berisi Ra's Al Ghul yang masuk kolong gedung di Begins. Hal ini
sebenarnya patut disayangkan karena porsi kamera IMAX di TDKR sangat banyak.
Meski demikian, nampaknya TKDR cukup tertolong dengan bombardir musik dari Hans
Zimmer, yang hanya melakukan sedikit penambahan, meski tidak sebanyak di TDK.
Nolan mungkin mendapat pengaruh luar biasa dari Inception dengan musik latar
yang tidak berhenti-berhenti memainkan emosi penonton. Di beberapa bagian,
bahkan musik ini lebih berperan dalam mengaduk-aduk drama, ketimbang adegan yang
terjadi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Secara umum, TDKR bukanlah film yang buruk. Jika tidak
diperbandingkan dengan The Dark Knight, The Avengers, dan film-film superhero
lainnya, mungkin TDKR merupakan film yang cukup memuaskan. Akan tetapi, beban
Nolan dalam memberikan legacy TDK terhadap film ini menciptakan harapan yang
tinggi bagi siapapun yang menontonnya, sehingga tidak mudah bagi siapapun untuk
puas dengan film ini. Meski demikian, Nolan dapat dinilai sangat berhasil
menutup trilogi melalui TDKR, karena tidak mudah bagi siapapun untuk menutup
trilogi yang 'tidak direncanakan' sebaik The Dark Knight Rises.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nb: Oh ya, ada kecenderungan aneh yang muncul bulan2 ini, di
mana kesalahan-kesalahan dasar film bagus yang muncul tahun ini pada dasarnya
dimulai dari kesalahan teknis paling sederhana: Judul. Soegija-nya Garin,
misalnya merupakan film yang sebenarnya sangat baik, jika tanpa judul Soegija.
Demikian pula The Amazing Spiderman, yang menampilkan Spider-Man baru yang
menarik dan segar, walaupun tidak amazing-amazing amat, hinggat pemilihan untuk
mengulang kata The Dark Knight dalam TDKR yang membuatnya menjadi pewaris resmi
TDK, dan dengan demikian harus siap diperbandingkan di manapun dengan TDK.
Mungkin, seandainya Nolan memberi judul lain untuk TDKR, respon penonton
mungkin akan lebih besar lagi. Namun, dalam perjalanan pulang setelah menonton,
saya mencoba mencari-cari judul alternatif buat film ini, dan ternyata, sangat
sulit.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-88391887777033443442012-05-21T12:14:00.002-07:002014-09-06T03:38:28.276-07:00STMJ#1 (Screening Together Malam Jum'at)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgouxGCl5tME17axs7dS513TDTG3F6T1aP4B-5hM9OfIol4KOnOTR8usMyhdxjvXA5awH1OLZOYCaU-dZe82e6JU9xY9DweVICVPUOBt9_FWDwN1gev4snneA2usbRokW04ceRorvF7NYXn/s1600/STMJ3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgouxGCl5tME17axs7dS513TDTG3F6T1aP4B-5hM9OfIol4KOnOTR8usMyhdxjvXA5awH1OLZOYCaU-dZe82e6JU9xY9DweVICVPUOBt9_FWDwN1gev4snneA2usbRokW04ceRorvF7NYXn/s1600/STMJ3.jpg" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTpVZ-dWu0z-vz3SqLOXC8uYohloaptUEbbsZn5YTx-UJ49KGitd4IzlVBGbVumLUoK3mCQSWXqhbW5WmH11hdTXy5q56iyh42agqkp3iH2CnYGwuCC3BorzviLS4tc9q3XL-coCNTzQHr/s1600/STMJ2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">STMJ#1
(Screening Together Malam Jum'at) adalah sebuah kegiatan bersama pemutaran
film-film pendek dari PTSF dan Tenanan Iki Pictures, yang akan diadakan pada
Malam Jum'at mendatang, tanggal 24 Mei 2012. Dalam kegiatan ini, akan diputar
kurang lebih sepuluh film produksi PTSF dan TIP, di mana acara ini juga
merupakan premier screening bagi SPACE, feature terbaru-nya PTSF. STMJ#1 akan
diadakan di Kantin Fisipol UGM, dan akan dimulai ba'da maghrib.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ayo,
silahkan beramai-ramai mendatangi acara ini!! ^.^<o:p></o:p></span></div>
</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-39661538226768824852012-05-18T10:03:00.001-07:002014-09-06T03:39:33.264-07:00Belajar dari Reverie dan Bram The Stalker<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Namanya
juga kelompok belajar film, maka kita harus rajin-rajin mengambil hikmah dari
kejadian-kejadian lampau untuk kemudian dapat belajar dengan lebih optimal
dalam bidang ini. Sebenarnya, Reverie dan BTS bisa dikatakan bagi penulis,
belum sesuai dengan ekspektasi/ impian dalam PTS, tapi tentu saja karena ini
proses, maka kita harus pelan-pelan. Nah, dari sinilah, kami akan rilis
beberapa pelajaran yang dapat diambil dari pembuatan Reverie dan BTS:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">1.
Membuat cerita yang baik dan benar. Cerita adalah satu bentuk penyampaian ide
dan gagasan, jadi pada dasarnya, cerita bisa dikatakan baik ketika penonton
mampu mendapatkan ide dan gagasan yang ingin disampaikan. Itu, baru cerita yang
benar. Tapi, bagaimana dengan cerita yang baik? Cerita yang baik tentu saja,
cerita yang baik. Ehm, maksudnya, cerita tersebut dapat memberi efek yang
menghibur (dalam artian luas) bagi penontonnya, artinya dapat memberi 'sesuatu'
bagi penontonnya. Kalo film horor misalnya, penonton jadi takut, ato kalo film
thriller misalnya, penonton jadi ketar-ketir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Pada
dasarnya, dengan bentuk media yang spesifik, di mana film lebih fokus pada
media suara dan gerak, maka bagaimana menghantarkan sebuah cerita dengan
efektif dan membuat cerita yang baik yang ideal untuk difilmkan menjadi sebuah
tantangan tersendiri. Film berhubungan dengan durasi. Kalo film pendek, maka
durasinya kurang lebih 5 - 10 menit, dan idealnya ceritanya adalah tipikal
cerita pendek/cerpen. Seperti yang ditulis Lalik di blognya, Bram The Stalker
terasa agak aneh ditonton karena 'tidak memberikan waktu untuk menghela nafas
bagi tokohnya'. Inilah yang dimaksud. Kalo ceritanya panjang, tapi dalam satu
durasi yang pendek, maka penonton tidak akan punya waktu untuk meresapi tiap
adegan. Walau demikian, sebenarnya tidak menutup kemungkinan untuk membuat satu
cerita yang lengkap dalam satu film pendek, seperti dalam film pendek 'The
Sign', dan itu juga bisa menjadi bahan belajar juga, gimana cara membuat naskah
menjadi lebih efektif dan enak dinikmati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">2.
Waktu. Waktu adalah hal yang sangat krusial bagi setiap pemula. Apalagi dalam
sebuah produksi di tengah kesibukan kuliah, maka memang seharusnya pengaturan
waktu jadi satu departemen yang penting. Apalagi dalam sebuah produksi dengan
jumlah scene yang besar, maka, penggunaan waktu semakin harus benar-benar
jelas.</span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sejauh
ini, di PTSF sendiri division of labour yang ada masih blur sehingga
seringkali, para kru yang terlibat dalam produksi hanya berkutat pada masalah
teknis pembuatan. Padahal, kru yang berfungsi sebagai manajer yang tidak harus
berhubungan dengan tetek bengek teknis sinematografi juga memiliki fungsi
penting, seperti kepengurusan izin, pengaturan jadwal dan waktu syuting, dan
lain sebagainya. Fungsi manajerial inilah yang saat ini masih sangat jarang,
meskipun sudah mulai dibentuk. Keberadaan manajer akan mempermudah pengaturan
waktu yang terutama bagi teman-teman PTSF sangat sedikit, karena terbatas
pekerjaan dan kuliah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-28243183096217417822012-05-17T12:10:00.001-07:002014-09-06T04:28:25.696-07:00Lovely Man: Intensity, Intimately<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuDg2TRkqFhDGs7OgmwmVT444fj-ba-ljIq_8s2ip52RD3sm_MJFxwhrHz62t4_zMGbr3RLeVvX7MfuIUs06VTFhnqkZ1qSYryYWT0xA06uEJAVRWj6U4VZ9WKft58f42Djrwvy_tUbPxe/s1600/foto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuDg2TRkqFhDGs7OgmwmVT444fj-ba-ljIq_8s2ip52RD3sm_MJFxwhrHz62t4_zMGbr3RLeVvX7MfuIUs06VTFhnqkZ1qSYryYWT0xA06uEJAVRWj6U4VZ9WKft58f42Djrwvy_tUbPxe/s1600/foto.jpg" /></a></span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: center;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><i>resensi oleh Maulvi</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Meski agak sangat terlambat, tapi rasa-rasanya harus juga
saya me-review film satu ini, soalnya masak saya mereview The Raid dan Tanda
Tanya sedangkan Lovely Man menurut saya lebih baik daripada kedua film ini?
Jadi biarpun udah telat hampir setahun mungkin setelah film ini dirilis di Hong
Kong, tetaplah akan kita review lagi film ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Baiklah, Lovely Man adalah satu karya dari Teddy
Soeriaatmadja, sutradara yang dari jaman pertama muncul selalu idealis dan suka
bereksplorasi secara sinematika, berbeda dengan kebanyakan sutradara Indonesia
era baru lainnya yang lebih sering berkutat di penceritaan dan tema.
Karya-karya sebelumnya konsisten: selalu
aneh, dalam artian selalu membawa suatu hal yang baru. Banyu Biru, jelas aneh
dengan segala awkwardness-nya. Rumah Maida memulai genre baru film yang
mengeksplorasi gaya tempoe doeloe dengan soundtrack yang sangat kuat dan
sekarang bisa dilihat 'terusan'-nya dalam Soegija-nya Garin. Ruang yang jelas
memang senang bermain-main dengan gaya yang vintage. Hingga Badai Pasti Berlalu
dan Namaku Dick yang.. anehnya biasa aja. Tapi dalam Lovely Man, Teddy
benar-benar membawa suatu hal baru yang saya kira belum pernah saya benar-benar
temukan dalam film Indonesia, meskipun style ini terkadang muncul dalam
style-nya Garin dan Riri era awal. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Lovely Man dibuka dengan sesosok manusia berjalan tertatih
menembus subuh Jakarta, melewati petak-petak apartemen kumuh, aspal-aspal
kasar, lapangan umum yang kusam. Kamera mengikuti sosok pria berpakaian seronok
ini yang berdarah-darah, kembali ke sarangnya yang durjana, gelap, suram, dan
dalam keran shower kamar mandinya yang seperti menangisi kepulangannya, sang
pria menatap kosong, seakan meratap ke langit-langit yang sempit. Ya, inilah
awal perkenalan kita dengan Pak Syaiful (Donny Damara), yang kalau malam
dipanggil Ipuy. Opening titel film ini tidaklah istimewa, jika tidak bisa
dibilang tidak begitu baik. Mirip FTV. Akan tetapi perhatian akan langsung
terseret pada langkah-langkah gontai Ipuy ini, dengan dihantui sepatah dua
patah dentingan musik latar yang kasar, diimbuhi suara-suara latar yang
mengganggu. Ya, sepuluh menit pertama film ini sudah dapat memperkenalkan
bagaimana film ini akan membawa penontonnya sepanjang pertunjukan. Kamera yang
hand-held dan verite, warna-warna kusam yang mencolok, berpendarnya warna
Jakarta, dan suara-suara latar yang akan kita temui di bagian terkumuh Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBbepbRNisAFtyISfqy-aENFONhBVMGUc55PjO1l_k9y782UawgMGZJMxxYIuIMU-O0p5_MXdSXh8c00jPgTytIjKdMAnWptwxHkn4Y7tAmujMO01l-gkTmxxeVNeXylB2NH8AuhffHetl/s1600/foto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBbepbRNisAFtyISfqy-aENFONhBVMGUc55PjO1l_k9y782UawgMGZJMxxYIuIMU-O0p5_MXdSXh8c00jPgTytIjKdMAnWptwxHkn4Y7tAmujMO01l-gkTmxxeVNeXylB2NH8AuhffHetl/s1600/foto.jpg" /></a></span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Di
tempat lain, seorang gadis berkerudung dalam perjalanan kereta ekonomi menuju
Jakarta. Cahaya (Raihannun), seorang gadis pesantren yang alim dan rajin
sembahyang, dalam perjalanan mencari ayahnya, yang telah menghilang selama 15
tahun lebih, meskipun selama itu pula tidak putus mengirimkan nafkah batin dari
Jakarta. Bukan hal yang sulit, dengan alamat di tangan, untuk mencari tempat
tinggal ayahnya, meskipun kemudian segala harapan dan ekspektasi Cahaya runtuh
seketika ketika bertemu dengan sang ayah dalam kondisi yang tak pernah dia
bayangkan sampai mati juga: berdandan dan bergincu tebal, berbaju seksi merah
menyala lengkap dengan stockingnya, serta memamerkan paha dan celana dalamnya
kepada setiap pengendara di pinggir jalan. Ayahnya adalah seorang waria. Dan
disinilah segala cerita dimulai.</span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Cerita
yang disodorkan Teddy bukanlah sebuah kisah yang bombastis dan 'menggugah
iman'. Bukan pula kisah yang 'idealistis dan pro femininitas' seperti pola
sutradara-sutradara seangkatannya yang kini sudah sukses. Dengan modal yang
sama, Teddy menggali sesuatu yang sederhana, kontradiksi-kontradiksi dalam
kehidupan, serta bagaimana hal tersebut dapat berpadu harmonis dalam sebuah
kota bernama Jakarta. Bukan fakta yang indah bahwa ternyata biaya pesantren
bertahun-tahun Cahaya ternyata berasal dari burung lelaki-lelaki yang dihisap
ayahnya. Cahaya sendiri, dibalik segala kealiman dan ketaatannya pada agama pun
memiliki rahasia tersendiri, yang begitu mudahnya dipahami sang ayah.
Kontradiksi-kontradiksi pinggiran ini saja tidak cukup karena sudah banyak
film2 serupa yang menggali kekumuhan Jakarta, tapi tampil preachy. Di sinilah
Teddy membalut kisah ini dengan dialog-dialog yang tidak luar biasa, tapi
begitu wajar dan menarik. Dialog antara anak dan ayah sembari menyusuri dini
hari Jakarta menjadi porsi utama dalam film ini, hampir mengingatkan pada
Before Sunrise-nya Linklater yang serupa menggelitik dialognya. Tetapi, dengan
bekal karakter yang lebih dalam dan kuat, Teddy memiliki ruang lebih jauh dalam
mempermainkan dialog tersebut. Meskipun demikian bukan berarti skenarionya
tanpa cela. Seperti layaknya film Indonesia, dialog Lovely Man hampir
terperosok pada bahasa-bahasa klise pada pertengahan akhir cerita, ketika
nasihat-nasihat baik mulai bertebaran, meskipun tidak sampai mengganggu mood
yang sudah terbangun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD481-ZZ2yAhcd2WpWl5qt3OmRkRm5mG-n_gUtMZ4IzfI45TvG0z1qGVkVZ8k7IesvFmV4RXfBW_1qNjbrd9zWIEeqXrh4NgwFZqDQxcWPjZXXr_HGnOBcpsecP08N1r1MdqMkU8OsN0mJ/s1600/foto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD481-ZZ2yAhcd2WpWl5qt3OmRkRm5mG-n_gUtMZ4IzfI45TvG0z1qGVkVZ8k7IesvFmV4RXfBW_1qNjbrd9zWIEeqXrh4NgwFZqDQxcWPjZXXr_HGnOBcpsecP08N1r1MdqMkU8OsN0mJ/s1600/foto.jpg" /></a></span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Di sisi lain, kuatnya skenario ini didukung oleh kuatnya adu
akting kedua pemerannya, Raihannun dan Donny Damara. Yang satu bekas bintang
remaja, yang satu bekas pemain sinetron. Tapi, di film ini mereka seakan
menjadi orang lain, yang penonton hanya mau mengenal mereka sebagai Cahaya yang
manis dan Ipuy yang lovely. Salah satu adu kekuatan akting mereka yang paling
kuat bisa dilihat pada adegan ketika pertama kali bertemu. Saking seriusnya
akting mereka dalam adegan itu, sampai-sampai Donny sempat disamperi warga
sekitar karena dikira mau ngapa-ngapain gadis alim itu. Kesungguhan Donny dalam
menyelami Ipuy begitu kuat, ditambah wajahnya yang agak metroseksual.
Keberanian Donny ini menjadi pameran akting sepanjang film. Saya jadi ingat
Tony Leung di Happy Together yang juga beradegan cukup berani di awal film.
Mungkin, satu-satunya hal yang mengganggu dari Ipuy adalah bahwa lengannya begitu
kekar. Walau bukannya tidak ada waria berotot, nampaknya jika Ipuy lebih kurus,
maka dia akan tampak jauh 'lebih cantik'. Cahaya, eh, Raihannun sendiri juga
berhasil menjadi Cahaya yang masih bingung dengan masa depannya, tetapi cukup
berani untuk menerima fakta paling aneh tentang ayahnya. Hanya saja, terkadang
-sangat terkadang-, logat modern kelas atas Raihannun sempat nyempil, terutama
ketika beberapa patah naskah memang terdengar agak kota, ketimbang desa maupun
pesantren.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dan departemen yang juga sangat kuat adalah sinematografi,
art, dan sound editing. Ketiganya saling mendukung untuk membentuk imaji
Jakarta yang dingin, rapuh, dan begitu 'sunyi'. Gambar-gambar dengan latar
berpendar, over blur, grain yang kasar, dan pergerakan hand-held yang begitu
aksidental, mengikuti secara tergopoh dan terkaget-kaget berbagai peristiwa
yang dialami dua insan ini. Gaya-gaya ini sebenarnya sudah muncul beberapa
tahun belakangan ini terutama dari kalangan filmmaker indie yang hanya berbekal
kamera DSLR yang merekam dunia urban yang tak tersentuh film-film konvensional.
Dan untuk Indonesia, Teddy-lah yang berhasil mengaplikasikannya pertama kali di
layar lebar (dan dia MEMANG menggunakan DSLR-Canon 7D- untuk film ini, ketahuan
dari sekali adegan bocor yang memperlihatkan bayangan kamera). Gaya perekaman
ini membuat film ini menjadi begitu low-profile, dan dengan mudah mengintimkan
penonton dengan karakter dan dunia mereka yang kelam. Meskipun agak kasar (dan
mengingatkan pada film-filmnya Aria Kusumadewa) di adegan pembukanya, tetapi
dengan baik sound editing film ini juga menemani departemen visual dalam
merangkum suasana Jakarta dini hari. Dan ini masih ditambah musik yang nggak
klise, dan dengan rendah hati memberikan bagian-bagian terbaiknya pada
komposisi Claire de Lune-nya Debussy, yang sangat sweet, dark, dan dreamy,
seakan menggambarkan sebagaimana lovely-nya Ipuy dan dunianya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Buat saya sendiri, menonton Lovely Man adalah sebuah
pengalaman baru yang susah dicari penggantinya. Meskipun demikian, tapi tidak
begitu nampaknya bagi para penonton Indonesia. Ketika saya pergi memesan tiket
satu jam sebelum pertunjukan dimulai, baru tiga orang yang sudah membeli tiket
untuk Lovely Man. Bahkan ketika pertunjukan dimulai, jumlah penonton yang hadir
di studio tempat saya menonton bisa dihitung dengan jari satu manusia. Hal ini
tidak bisa ditampik, terutama karena faktor promosi yang sangat kurang dari
film ini, yang seakan hanya bertumpu pada kabar awang-awang tentang
kemenangannya di berbagai festival film internasional. Hal yang sama sedikit
banyak juga dialami Modus Anomali, meskipun Modus lebih tinggi animonya karena
adegan Ibu hamil yang kontroversial itu. Di sini, mestinya film Indonesia bisa
belajar mengelola promosi filmnya, terutama karena Lovely Man sebenarnya
memiliki wild card yang jarang dimiliki
film-film Indonesia lainnya-penghargaan internasional. The Raid bisa menjadi
contoh yang baik. Produksi Evans sebelumnya, Merantau, hampir mirip Lovely Man.
Berhasil di festival tapi gagal di pasaran. Kemudian, Evans memperbaikinya
dengan mem-boost promosi The Raid melalui pemberitaan-pemberitaan viral yang
heboh di berbagai media sosial di internet. Sedangkan di sisi lain, justru
Lovely Man mendapat viral negatif setelah dihentikan pemutarannya oleh FPI
dalam Q! Film Festival 2011. Padahal menurut saya, dari sinilah sebenarnya
muncul satu lagi wajah perfilman Indonesia yang lebih realistis, dan lebih
indah tanpa pemaksaan-pemaksaan yang tidak perlu. Sayangnya, penonton-penonton
Indonesia sendiri nampaknya masih belum siap dan lebih menjejalkan pilihannya
pada pseudo-cinema semacam Nenek Gayung atau Kakek Cangkul..<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-55981273584551078692012-05-15T09:01:00.001-07:002014-09-06T03:40:14.515-07:00JAKARTA, JAKARTA<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1JD-b86xO7vWaaDlJUWFTdkC0QMmAeE0ZYh5x-5wsVIamTBhHbpgBCMrjogCUbicSfhOKqXwfCZAT_wlpwjjKUekbq5KRXW5-QDMpM4Q2OjIfWFCJMsS5G26CfQh4LrBqGaagKmGk5gBE/s1600/JKTJK.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1JD-b86xO7vWaaDlJUWFTdkC0QMmAeE0ZYh5x-5wsVIamTBhHbpgBCMrjogCUbicSfhOKqXwfCZAT_wlpwjjKUekbq5KRXW5-QDMpM4Q2OjIfWFCJMsS5G26CfQh4LrBqGaagKmGk5gBE/s320/JKTJK.jpg" height="640" width="449" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>jakarta,
jakarta | maulvi dm | mei 2011 |29m30d</i><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>sinopsis</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebuah dokumentasi yang sebenarnya mendahului kelahiran PTSF
itu sendiri, sebuah dokumentasi tentang perjalanan eksodus dari abu Merapi,
menuju Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>kru</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Videografer : Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>pemain </b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Peserta Studi Ekskursi HI 07 (Jakarta, 2010)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">_________________________________________________________________________________</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>catatan produksi</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Jakarta, Jakarta adalah film dokumenter yang sebenarnya
merupakan pesanan dari panitia Studi Ekskursi HI UGM 2007, yang karena berbagai
misteri dan fenomena sempat terbengkalai hingga dua tahun lamanya. Jakarta,
Jakarta menandai dimulainya era mobile editing dalam PTSF, di mana sebagian
besar proses paska produksi video ini dilakukan di PSJ pada jam kerja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>trivia</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Adegan bendera berkibar di film ini yang diambil di sebuah
kantor Astra Internasional Jakarta, digunakan sebagai footage yang pertama-tama
dari film PTSF, muncul sekilas dalam Reverie(2010).</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Film dokumenter terlama yang disutradarai Maulvi DM, 29 m 30
d.</span></li>
</ul>
<br />
<div style="font-family: inherit;">
</div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<ol>
</ol>
</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-64535382039466034472012-05-15T08:41:00.001-07:002014-09-06T03:30:10.066-07:00BULE!!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI_qqP8iUPQqC0_W7xfKPoXYF0b8XMu5CkQnaYZ4Erz3CCUM29wSVKSF9PCs5GBHOThJaw4XCBVLUZRgqXPDRAuVGQUfzvTLhn3A1lJQepl7K8Cjh1-Hg3rxCfLciw_GrbF7Fi3X42N_g/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI_qqP8iUPQqC0_W7xfKPoXYF0b8XMu5CkQnaYZ4Erz3CCUM29wSVKSF9PCs5GBHOThJaw4XCBVLUZRgqXPDRAuVGQUfzvTLhn3A1lJQepl7K8Cjh1-Hg3rxCfLciw_GrbF7Fi3X42N_g/s1600/7.jpg" height="320" width="214" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><i>bule | maulvi dm | april 2012 | 02m59d</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>sinopsis</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mendengarkan sejenak apa yang ada di kepala manusia-manusia
Jogja, ketika mereka menggunakan kata bule. Apa benar, bule adalah istilah yang
sebegitu stereotypingnya, ataukah jangan-jangan ini adalah salah satu dari
agenda zionisme?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>kru</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">konseptor :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Satwika Paramasatya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Danang Arif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Agi Ekasaputro<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nara Indra<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Lalik Lique<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">videografer :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">_________________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>catatan produksi</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bule merupakan projek pertama-tama dari PTSF yang bersifat
dokumenter murni. Dan, sekali lagi, melalui projek ini, kami kembali ke habitat
natural kami sebagai petarung kompetisi, setelah lebih dari setahun puasa
kompetisi. Ya, dari durasi yang keliatan sekali dipas-paskan tiga menit saja,
pasti terlihat ini adalah kompetisi film pendek. Kompetisi yang dimaksud adalah
ASEF, semacam komunitas Asia Eropa yang menggeluti bentuk-bentuk pengakraban
hubungan antara masyarakat Eropa dan Asia. Maka dari itu, kami memilih konsep
Bule yang bisa dipandang sebagai usaha-usaha personifikasi makhluk kaukasian
oleh masyarakat Indonesia, khususnya orang Jawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Yang cukup menarik adalah ketika kita mencari obyek
wawancara yang unik, mulai dari mahasiswa pertukaran sampai tukang jual roti.
Dari polisi lalu lintas sampai seorang pecinta bule yang patah hati. Dari anak
pesantren sampai ketua BEM yang suka demo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sayangnya, film ini kandas di kompetisi ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>trivia</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Brainstorming film ini diadakan di Jamu Ginggang, daerah
Pakualaman, yang diteruskan dengan menonton Mata Tertutup.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Seorang ketua BEM UIN
yang diwawancarai di pesantren Krapyak pada pukul 24.00, awalnya sedang
melakukan demo anti kenaikan BBM di daerah Jalan Solo, Jogja utara, dan dengan
menggunakan motor, dirinya menembus jalanan Jogja tengah malam untuk melakukan
pengambilan gambar di daerah Krapyak, Jogja selatan.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Film ini gagal mencapai 10 besar di kompetisi ASEF.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<ol>
</ol>
</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-38770601001421852222012-05-15T07:35:00.000-07:002014-09-06T03:40:48.933-07:00SPACE<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcLA3IheLOYo6bQPu2j5rV1cRqyMG3iXG990IDwTHeibuZaqcVQNiBIQZ7tzInzsOL4LZnvSvL06Gpz7PHlW6W2bClj0_DtCRVgmyxzRqYrfWNk6suNP0802GcE7LaZhnGy1BSA5XqSng/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcLA3IheLOYo6bQPu2j5rV1cRqyMG3iXG990IDwTHeibuZaqcVQNiBIQZ7tzInzsOL4LZnvSvL06Gpz7PHlW6W2bClj0_DtCRVgmyxzRqYrfWNk6suNP0802GcE7LaZhnGy1BSA5XqSng/s1600/6.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><i>space | maulvi dm | mei 2012 | 17m29d</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>sinopsis</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Seorang gadis mempertanyakan sang kekasih, menginterogasi
hatinya dalam bisikan imajinasi. Apakah hubungan mereka baik-baik saja? Sang
lelaki nampak semakin menjauh. Mengapa dia menjauh? Sang gadis tak hentinya
bertanya. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><i>Space</i>, tidak hanya bercerita tentang jarak di antara mereka, akan
tetapi juga angkasa tempat mereka melayang terbang dan bermain-main dalam nasib
dan khayal mereka. Ke manakah angkasa akan membawa permainan mereka melayang?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>kru</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ide cerita : Agi Ekasaputro<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Skenario : Maulvi DM & Nara Indra<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Penata Seni : Lalik Lique<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kostum : Agi Ekasaputro<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Manajer Produksi : Satwika Paramasatya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sutradara : Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kasting : Agi E. dan Satwika P.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sinematografi : Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kamera Dua : Ajeng Sekar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Editor : Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>pemain</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Carina Megarani<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Rafael Bernardino<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Reza Aditya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Benedictus Priyo Pratomo<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Agi Ekasaputro<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Danang Arif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nara Indra<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<b style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br /></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<b style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">musik</b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<b style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br /></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ4_4J9dka-8wkgAvAHVwZirKAV4O5nRXLpH03t6vtXiicUycjHZgh9qqN8crvVgBTF5dbuDDuvcUzUnKwWKfpz50W7QgA4bfV-DYuaGK2mz_sgmNUCfWI_4pzlHAxWXnBhBiA6KikI1M/s1600/6cdm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ4_4J9dka-8wkgAvAHVwZirKAV4O5nRXLpH03t6vtXiicUycjHZgh9qqN8crvVgBTF5dbuDDuvcUzUnKwWKfpz50W7QgA4bfV-DYuaGK2mz_sgmNUCfWI_4pzlHAxWXnBhBiA6KikI1M/s1600/6cdm.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Silica
Gel" - Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Kathyusa
Doll" - Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Before
Storm" - Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Storm"
- Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Closer"
- Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">dan menggunakan dengan pamit</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">"Kita Adalah Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di
Luar Angkasa" - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 15.3333320617676px;">Melancholic Bitch / </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Frau</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">"Mesin Penenun Hujan" - Frau (excerpt)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>Penghargaan</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">~ Best Short Feature ~ Kompetisi Film Pendek Comission
Komunikasi UNAIR, Surabaya 2012<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">~ Best Screenplay ~ Kompetisi Film Pendek Bemikom UIN SUKA,
Yogyakarta 2012<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">~ Nominasi Best Short Feature ~ Kompetisi Film Pendek Bemikom UIN SUKA,
Yogyakarta 2012<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">~ Nominasi Best Editing ~
Kompetisi Film Pendek Bemikom UIN SUKA, Yogyakarta 2012<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">_________________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>catatan produksi</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Motif dasar dari produksi ini adalah kompetisi. Pada awalnya
adalah sebuah kompetisi film bertema 'woman empowerment' yang diadakan oleh
Komunikasi UNAIR, jauh di Surabaya sana. Maka kemudian brainstorming diadakan
untuk mencari cerita yang tepat untuk kompetisi ini. Bisa dikatakan, inilah
proses pertama-tama dari brainstorming cerita yang secara terstruktur dan
demokratis berhasil menghasilkan masukan yang sangat penting dan berpengaruh
pada unsur cerita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">[Spoiler Alert] Karena pada awalnya niatan produksi ini
hampir tidak ada nilai personal, maka masukan yang ada cenderung berimbang. Di
sisi lain, ada beberapa referensi menarik yang muncul; Agi mengusulkan dunia
game sebagai realm film ini. Danang, Danis, dan Dika (kalau tidak salah) juga
mengusulkan konsep video youtube freddiew yang cukup akomodatif terhadap usul
Agi. Dari dua tema inilah lalu kami mulai mengembangkan cerita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ45NgOgsggbGTMXLMhA4vs0axDuELoDH0gW5JPDL42DoeQJf-PwOzea91Z627OXW-GOiuudlmdon14cWIUtDav2AvIsmLuc0UiCvEJgbTfvDvaR_7w_vG50VkYErYmSgpFitW4wARZXif/s1600/119spacers.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ45NgOgsggbGTMXLMhA4vs0axDuELoDH0gW5JPDL42DoeQJf-PwOzea91Z627OXW-GOiuudlmdon14cWIUtDav2AvIsmLuc0UiCvEJgbTfvDvaR_7w_vG50VkYErYmSgpFitW4wARZXif/s1600/119spacers.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13px;"><i>Melakukan pembenaran, bermain game FPS demi survei efek spesial.</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Agi yang mengusulkan game sebagai cerita, lalu didapuk untuk
mengerjakan pre-story dari film ini, istilahnya umpanan, agar ceritanya bisa
dimulai. Maka Agi menyelesaikannya dalam bentuk cerpen berjudul 'Urung Ono
Judul'. Dari sini kemudian Maulvi mengembangkan cerita Agi tadi dalam wujud
skenario. Beberapa bagian diubah, dan bagian-bagian lain dijadikan referensi
untuk cerita. Pada awalnyapun, dalam cerpen Agi, konsep game yang dipakai
adalah RPG, namun kemudian untuk kemudahan eksplorasi visual digeser menjadi
FPS. Skenario ini pun kemudian diperhalus lagi oleh Nara. Bagian paling
legendaris dari film ini, quote 'Apakah kamu tahu?' muncul dari tangan Nara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVcm8CcDtbN3eMZEigcOhyphenhyphenI6dKcAmsqW6uF8LcZL1JkpKTsS3fPj2n6t9yRiBjWI7mXPVGgQ8Q2SMIag-OGOnJNeYP_RUdMoKykSDVfJSIRX_WQM9pAkf2b-gYJDFMpirC6c9IvsioE7hD/s1600/119spacers2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVcm8CcDtbN3eMZEigcOhyphenhyphenI6dKcAmsqW6uF8LcZL1JkpKTsS3fPj2n6t9yRiBjWI7mXPVGgQ8Q2SMIag-OGOnJNeYP_RUdMoKykSDVfJSIRX_WQM9pAkf2b-gYJDFMpirC6c9IvsioE7hD/s1600/119spacers2.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13px;"><i>Ini adalah beberapa storyboard, yang menggambarkan betapa demandingnya<br />sinematografi produksi ini.</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kami diberkati oleh lokasi-lokasi baru yang melimpah dan
belum tereksplorasi di sekitar Fisipol, yaitu gedung baru Fisipol dan
perpustakaan baru Fisipol, yang pada masa produksi sudah jadi, tapi belum
ditempati. Mungkin jika ada yang perlu dikorbankan adalah karena belum
dipasangnya pengatur udara di lokasi-lokasi tersebut, maka rasa panas dan sumuk
yang terlalu tidak dapat terhindarkan, apalagi ketika pengambilan gambar
berlangsung seharian penuh.</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqC3eF1ng4WoX75j1HnSuicKfUFga7lpJnWGH1_DZo4Ta0RAJneBSuQjelFFFR_jN2wUaUVGyZTqX51h4Rj_dqT9dRdzk2AccOLxFNqQGZ-ndMbQMcFIKBPQ1o9MzHhMFtv0a7ftCocI8j/s1600/119spacers3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqC3eF1ng4WoX75j1HnSuicKfUFga7lpJnWGH1_DZo4Ta0RAJneBSuQjelFFFR_jN2wUaUVGyZTqX51h4Rj_dqT9dRdzk2AccOLxFNqQGZ-ndMbQMcFIKBPQ1o9MzHhMFtv0a7ftCocI8j/s1600/119spacers3.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13px;"><i>Kebodohan arsitektural ini nyata adanya di UGM. Kami menemukannya ketika survei lokasi.</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Satu hal lagi yang baru dalam produksi ini adalah pertama
kalinya kita menggunakan pemain-pemain yang bukan berasal dari lingkungan PTSF
sendiri. Untuk mengejar karakter Tama dan Tama, kami sampai mencari pemain dari
angkatan muda. Pemeran Nina, Carina, adalah mahasiswi HI angkatan 2010, yang
berhasil diperoleh melalui lobi keras dari Satwika dan Agi dari tim kasting.
Selain itu pula, untuk pertama kali juga kami melakukan rekaman suara di studio
musik, untuk mengerjakan bagian voice-over. Ini mungkin perkara biasa, tapi ini
menjadi sesuatu yang baru bagi kami yang sebelumnya tidak terlalu detail dengan
produksi. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Hal lain yang perlu ditambahkan adalah, kami mulai serius menggarap
sisi legal formal dalam produksi Space. Lagu karya Frau, "Kita Adalah
Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa" diperoleh melalui
pendekatan terhadap Frau sendiri sebagai penggarap lagu, yang kemudian oleh
Frau direkomendasikan juga untuk minta izin pada Melancholic Bitch yang
menciptakan lagu tersebut. Akhirnya izinpun diperoleh, serta Melbi sendiri
cukup bersemangat untuk memasukkan treknya ke dalam film ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>trivia</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Adegan paling awal diambil pertama kali, dan adegan terakhir
diambil paling akhir.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dan yang lebih keren lagi, adegan game dimulai dengan score
berjudul 'Round One', dan score terakhir dari adegan game adalah 'Exit'.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Film keempat yang produksinya bersamaan dengan peristiwa
bencana. Yang pertama, Reverie bencana Merapi, kedua, Bram The Stalker bencana
Tsunami Jepang, ketiga, Psychic Girl bencana banjir bandang Bangkok, dan keempat,
Space bencana Sukhoi Joy Flight.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Lebih dari 60 % waktu dalam paska produksi digunakan untuk
mencari, mengumpulkan, memilih, mensortir, dan mengedit skoring.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Sejauh ini produksi fiksi PTSF dengan durasi terlama, 17
menit 28 detik, lima menit lebih lama dari ekspektasi pembuat.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">(Spoiler) nama game yang ada dalam film ini adalah Armistice
Area/AA. Sebelumnya, nama yang direncanakan adalah Combat Zone, tetapi
sayangnya nama ini telah dimiliki game lain. Pada akhirnya tak ada dari dua
nama ini yang muncul dalam film ini. Baik AA dan Combat Zone diambil dari nama
game center tempat penulis berkenalan dengan dunia game online ketika SMP.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Adegan terakhir diambil oleh second unit yang dipimpin oleh
Ajeng Sekar, karena sutradara dan kru cowok dilarang masuk kamar kos perempuan
(berkebalikan dengan Move On).</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Shiro melakukan kameo penting dalam film ini, meskipun
orangnya sendiri tidak sadar.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Produksi kesekian PTSF yang direkam secara HD, tetapi
produksi pertama yang melalui editing dan render akhir berkualitas HD.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Konsep game dalam cerita awal aslinya berupa MMORPG, namun
dikarenakan keterbatasan sumber daya dan munculnya gagasan baru yang dianggap
lebih irit sehingga diubah menjadi game FPS.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Konsep game dalam film ini terinspirasi dari Half Life
Counter Strike dan Fallout New Vegas hanya saja tanpa senjata api.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Semua senjata tajam yang digunakan dalam film ini adalah
asli dan (syukurnya) tidak ada masalah selama pengambilan gambar</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Alasan mengapa karakter Rafael Bernardino menggunakan
plester luka di dagu saat adegan dalam game adalah karena yang bersangkutan
terluka ketika sewaktu bercukur pagi hari menjelang shooting dan plester
tersebut (ternyata malah) menambah kesan sangar.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Semua lighting dalam film ini adalah cahaya ilahi (tidak
menggunakan lampu dan alat bantu penerangan lainnya).</span></li>
</ul>
<br /></div>
<ol style="font-family: inherit;">
</ol>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-56815928497453147702012-04-14T20:19:00.000-07:002014-09-06T02:59:14.524-07:00SEBELUMKAUMENIKAHIKU<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVmbu0_opmWB7pIxWyBGj3qbXRv9J392gSx_XvM4bFevNNWh9vKoHxCi-Z0B1igHMYQ_o-fVV35YBC_uGXKUMvEuHjINZXciuOyFoCyQEJqn2sljW-ZpbLyVj35ZFFTdO7vbD9qx8uHa9G/s1600/sebe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVmbu0_opmWB7pIxWyBGj3qbXRv9J392gSx_XvM4bFevNNWh9vKoHxCi-Z0B1igHMYQ_o-fVV35YBC_uGXKUMvEuHjINZXciuOyFoCyQEJqn2sljW-ZpbLyVj35ZFFTdO7vbD9qx8uHa9G/s320/sebe.jpg" height="320" width="320" /> </a></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><i>sebelumkaumenikahiku
| danistya k | mei 2012 | 3m24d</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><b>sinopsis</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Seorang
lelaki, seorang perempuan, keduanya berbicara satu sama lain. Banyak keraguan
di sana. Banyak kenekatan di sana. Banyak garis yang akan ditembus. Seberapa
pentingkah perbedaan harus dimusyawarahkan?</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><b>kru</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Videografer
: Danistya Kaloka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><b>pemain</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Lalik
Lique<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Maulvi
DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>penggembira</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Satya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Nara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">_________________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><b>catatan
produksi</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Setting
proyek ini masih sama dengan lokasi think tank di mana Move On lahir, yaitu
siang hari mendung penuh gerimis di emperan kantin perpustakaan fisipol UGM. Di
teras obrolan tentang anak-anak HI yang sudah berpencaran, proyek-proyek
idealistis yang secara defacto gagal, dan masa depan yang terus menghantui,
Danis berkeyakinan untuk vakum dari dunia PTSF. Berhenti bikin film, berhenti
maen kamera, berhenti bermain peran. Sebenarnya sudah beberapa kali dia
berkeyakinan untuk vakum, tapi pernyataannya kali ini adalah yang paling
diingat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Dan
pernyataan kevakumannya itu ditegaskan dengan merekam obrolan-obrolan tim PTSF
yang ngelantur ke mana-mana. Sebentar kemudian, dia justru larut mengarahkan
teman-temannya untuk bermain peran. 'Tanganmu begini', 'melangkahnya begini',
'coba lompat-lompat di situ'. Fenomena ini terus berjalan hingga satu jam-an,
dan anehnya tidak ada yang bertanya apapun. Semua mengalir seperti daun yang
ditiup angin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAFVq5E1efmUoWzT54U_XYdg2QFtG4gZ0IJWMe-gD1kTBcLD4kXpDFkFU5f5pDHG8A5Ko2GiMW3x2tQT5IfmckfL-0aY3D9bUQK3KFSXaGM8lMPImv6tYwaIx1dWDxrD3UI-a6Z0Fenxj6/s1600/118+dernirnes.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAFVq5E1efmUoWzT54U_XYdg2QFtG4gZ0IJWMe-gD1kTBcLD4kXpDFkFU5f5pDHG8A5Ko2GiMW3x2tQT5IfmckfL-0aY3D9bUQK3KFSXaGM8lMPImv6tYwaIx1dWDxrD3UI-a6Z0Fenxj6/s1600/118+dernirnes.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13px;"><i>kami berkutat hampir satu jam di depan rektorat untuk mengikuti keinginan Danis untuk vakum.</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Dan beberapa hari kemudian, Danis datang sambil tersenyum-senyum sendiri. "Eh, filme wis dadi."</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Lantas, bagaimana dengan vakumnya?</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-645271814754265766.post-66849711614259860622012-02-01T12:03:00.000-08:002014-09-06T02:54:30.611-07:00MOVE ON, GET A LIFE<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvj1BMvecdupv9Z4x7KkXPfYGZ2_whgnDbav4VNrre3blgynR3KQ61H3Ekvmylsivgx4lVvEFmLWo_P-xLhdtsW1cP3wLMh88l-ifqZRiDrAjyKNqdTSRe2A0wg6J8X1zYyFPyBXPNFPs/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvj1BMvecdupv9Z4x7KkXPfYGZ2_whgnDbav4VNrre3blgynR3KQ61H3Ekvmylsivgx4lVvEFmLWo_P-xLhdtsW1cP3wLMh88l-ifqZRiDrAjyKNqdTSRe2A0wg6J8X1zYyFPyBXPNFPs/s1600/4.jpg" /></a></div>
<div style="font-family: inherit;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>move,on
get a life | lalik lique | februari 2012 | 10m00d</i><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>sinopsis</b></span><br />
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ada
seorang gadis yang sedang tertegun di dalam kamar kosnya. Barang-barang semua
sudah rapi terbungkus, siap meninggalkan tempat itu. Hanya beberapa foto yang
masih terpasang, menyisakan cerita-cerita yang belum selesai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>kru</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ide
cerita : Lalik Lique<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Naskah
: Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Manajer
Produksi : Nara Indra<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Penata
Seni : Satwika Paramasatya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kasting
: Danistya Kaloka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sinematografi
: Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kru
tambahan : Agi Ekasaputro<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Sutradara
: Lalik Lique<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Editor
: Maulvi DM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>pemain</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Egiet
W. Hapsari<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Lalik
Lique<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Danang
Arif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>musik</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">digunakan tanpa pamit<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Confession of Emptyress"</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;"> - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 15.3333320617676px;">Homogenic</span><br />
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">"Transmutasi" - </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Homogenic</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"> _________________________________________________________________________________</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>catatan
produksi</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>Cerita
pertama:</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Move On
direncanakan pada masa-masa kritis di angkatan 2007 HI UGM, ketika
mahasiswa-mahasiswa ini mulai panik dan ketakutan dengan masa depan mereka. Ada
beberapa dari mereka yang tidak mau lepas dari masa lalu mereka, ada juga yang
belum berani melaju ke masa depan mereka. Kekalutan ini pun juga muncul
terutama dalam berbagai sosial media, di mana tiap-tiap mahasiswa dan eks
mahasiswa mulai saling balas membalas dan debat mendebat, sampai tiba-tiba
muncul sebuah teks dari Pilar yang mengomentari segala kekacauan ini dengan
keras: Move On! Get a life!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>Cerita
kedua:</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Di saat
yang bersamaan, Lalik menghadapi kegalauan yang tak kalah hebatnya, setidaknya
untuk dia. Kebingungan-kebingungannya tak terjawab, karena sebagian besar dari
tim PTSF adalah lelaki, dan sudah jadi pemeo bahwa lelaki tidak bisa memahami
perempuan. Curhat-curhatnya hanya menerawang ke angkasa, menyisakan tanda tanya
di setiap jidat lelaki di PTSF. Apa ini soal cinta? Apa ini soal masa depan?
Apa ini soal cari kerja? Apa ini soal persahabatan? Tak ada dari kami yang bisa
menerka, apa yang gadis ini maksud, ya sudah, akhirnya kami menyodori saja
kertas naskah pada Lalik. "Lik, tulis ceritamu dalam bentuk tulisan
pendek, 1000 kata, TNR 12pt, spasi ganda. Nanti akan kami terjemahkan dalam
bentuk film.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>Cerita
ketiga:</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kegalauan
Lalik semakin memuncak, dia memutuskan untuk pindah kos. Momen inilah yang
tidak kami sia-siakan, -bukan, bukan untuk membantu dia pindah kos- untuk
dijadikan sebuah scene dalam film. Jarang-jarang ada orang pindah kos, dan
jarang-jarang pindah kos itu bisa didramatisir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="font-family: inherit; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX3rXQveASmR_nGE6P8NtiOOV29gwX5qZAEt7zAn0R_W0LfP0FTZPRFq2zJDrdqWN3iXglX5AJN8bwERUYBbpjKoHbrmqtd7pwClf5IGtyQz_YnpEKEL5uBYdsBFtfkT5PINOfqMs4cYCd/s1600/116+bournes.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX3rXQveASmR_nGE6P8NtiOOV29gwX5qZAEt7zAn0R_W0LfP0FTZPRFq2zJDrdqWN3iXglX5AJN8bwERUYBbpjKoHbrmqtd7pwClf5IGtyQz_YnpEKEL5uBYdsBFtfkT5PINOfqMs4cYCd/s1600/116+bournes.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13px;"><i>Lalik menata dan mengecek properti syuting.</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Yang
sangat menantang adalah tentu saja karena ini adalah kos perempuan, dan yang
kedua karena kita hanya bisa ambil gambar diam-diam sementara ibu kosnya
berplesiran. Kami punya tenggat bahwa sudah tidak boleh ada bekas sisa-sisa
pengambilan gambar ketika ibu kosnya pulang. Dan yang ketiga, karena, hampir
sama dengan Dying Ducks #1, para aktris dan aktornya baru mengerti cerita dan
naskahnya setelah sampai di lokasi. Yang lebih gila lagi, aktrisnya, Egiet
Hapsari, baru ditemukan oleh tim casting (Danistya Kaloka) 12 jam sebelum
pengambilan gambar dimulai.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Laliq,
mencoba menjelaskan storyboard pada para kru dan pemain. Lihat, storyboard itu
terpasang di springbed yang siap dipindahkan. Lihat juga, di belakangnya ada
ibu-ibu dan mas-mas yang mengamati dengan pandangan awas kepada kami. Tepat di
belakang Laliq ada Nara yang bersembunyi.</span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="font-family: inherit; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5eRoduMTlrD-A8pMi8J4OtVj-R6flMJABBFwehVTJdIJxu0JXA6DJiFEltW30o-J6k1gGLzNgJm6x9_34fIQvgbFHemhadCy159MG2JhTgAsDd6Tvq-oPYx3tjWUpbUWKAIJfT9e8uohL/s1600/116+bourne.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5eRoduMTlrD-A8pMi8J4OtVj-R6flMJABBFwehVTJdIJxu0JXA6DJiFEltW30o-J6k1gGLzNgJm6x9_34fIQvgbFHemhadCy159MG2JhTgAsDd6Tvq-oPYx3tjWUpbUWKAIJfT9e8uohL/s1600/116+bourne.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13px;"><i>Laliq, mencoba menjelaskan storyboard pada para kru dan pemain. Lihat, storyboard itu terpasang di springbed yang siap dipindahkan. Lihat juga, di belakangnya ada ibu-ibu dan mas-mas yang mengamati dengan pandangan awas kepada kami. Tepat di belakang Laliq ada Nara yang bersembunyi.</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Banyak
tantangan ini, membuat Lalik sedemikian stresnya. Bayangkan, di satu sisi, dia
sedang galau, di sisi lain dia sedang pindah kos (yang ini saja sudah bikin
pusing), di sisi lain, dia sedang memimpin produksi film, di sisi lainnya lagi
dia mendapat tekanan konstan bahwa ibu kosnya bisa datang kapan saja, dan di
satu sisi lain yang terakhir ada banyak pria yang mengubek-ubek kamar kosnya
dan tentu saja kos-kosan putrinya, yang bikin banyak penghuni lain berkerut
dahi. Jika saat itu Lalik sedang kedatangan tamu bulanan, pasti tambah dramatis
lagi keadaannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>Cerita
keempat:</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Tertera
pesan editor dalam karya jadi film ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><i>"..dan
bagaimana kau telah menjelma sebagai ibu tiri bagi kandunganmu sendiri.."</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">-
Audrey Krietzlowick<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><b>trivia</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Istilah
Move On, Get A Life, berasal dari status seorang teman di facebook, [Pilar].</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Hujan
di akhir cerita adalah musibah yang berubah menjadi berkah.</span></li>
<li><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Film
ini dibuat dengan tekanan waktu yang sangat besar, karena hanya bisa dikerjakan
selagi pemilik kos Lalik bepergian dengan keluarganya, dan harus selesai
sebelum mereka kembali.</span></li>
</ul>
<br />
<div style="font-family: inherit;">
</div>
</div>
Maulvihttp://www.blogger.com/profile/06523746374721766912noreply@blogger.com0