22/10/12

GUMUK PASIR


gumuk pasir | agi ekasaputro & maulvi dm | oktober 2012 | 3m0d


sinopsis

Ini bukan petualangan. Ini bukan perjalanan. Ini bukan penjelajahan. Ini adalah semata sebuah usaha melarikan diri. Melarikan diri dari semua hal yang akan membuatmu mati perlahan.


kru

presenter : Agi Ekasaputro
videografer : Maulvi DM

_________________________________________________________________________________


catatan produksi

"Gumuk Pasir" adalah sebuah kolaborasi tiba-tiba. Sebuah projek menit terakhir.

Pada awalnya, adalah email dari seorang teman yang menawarkan sebuah kompetisi video travel, yang intinya tentang perjalanan dan backpacking. Dari sini muncul kemudian beberapa ide, tetapi ide yang paling menonjol ada dua, yaitu Sendangsono dan Gumuk Pasir. Akan tetapi fokus terhadap pengembangan projek ini menjadi terbengkalai karena pada saat yang bersamaan tim utama projek ini, Danistya dan Agi, disibukkan dengan produksi Penghabisan. Baru sekitar seminggu setelah Penghabisan selesai, projek ini kembali dilanjutkan, dengan adanya kabar tiba-tiba bahwa Danis undur dari projek ini. Akhirnya, ditariklah Maulvi untuk mengganti Danis, dan dipilihlah lokasi fixnya yaitu Gumuk Pasir di Parangtritis, Bantul. Dan untuk pengerjaan ini, semuanya dimulai dari nol.

Yang lebih edan lagi, waktu yang dimiliki tim Gumuk Pasir hanya satu minggu sebelum deadline kompetisi. Maka disusunlah jadwal edan. Senin survei lokasi, Selasa membuat konsep video dan mencari referensi lokasi, Rabu pengambilan gambar, Kamis sampai Sabtu kosong, dan Minggu diisi dengan pembuatan naskah, merekam voice over, merekam lagu tema, editing, dan uploading.

Ya, demikian edannya produksi ini, dan syukurlah akhirnya bisa diselesaikan dengan beberapa perubahan di menit-menit terakhir. Akan tetapi secara mengejutkan, video ini cukup memuaskan, setidaknya dari segi produksi. Hal ini tentunya tidak lepas dari kenyataan bahwa video ini tidak lepas dari pakem dasar PTSF, yaitu berkarya sebagai pelampiasan kegalauan, dan pengisi waktu luang. Kisah hidup Agi tentu saja jadi motor utama yang menggerakkan produksi video ini dan motivasi untuk menjadikan ini sebagai bagian dari prokrastinasi yang bermanfaat-lah yang mendorong keterlibatan aktif dari Maulvi dalam proyek ini.

01/10/12

PENGHABISAN



penghabisan | nara indra | oktober 2012 | 14m59d


sinopsis

Sebuah ruang gelap sempit, lampu bohlam temaram yang panas, seorang interogator, sebuah barang bukti, seorang tersangka yang keras kepala, sebuah kasus yang misterius, dan cerita-cerita yang tak dapat dipercaya.


kru

Ide cerita : Danang Arif
Penulis Naskah : Maulvi DM, Danistya K, Nara Indra
Produser : Satwika Paramasatya
Penata Seni : Lalik Lique
Perizinan Lokasi : Agi Ekasaputro
Sinematografi : Maulvi DM
Kamera dua : Ajeng Sekar
Sutradara : Nara Indra
Musik : Danistya Kaloka
Editor : Maulvi DM


pemain

Dimas Junianto
Dwi Rendy Brahmanu
Restian Septiawan
Sekarsari Indra Putri
DJ Erry


musik


"Desespere" - Danistya K 
"Une du Deux" - Danistya K 
"Wind of Fortune" - Danistya K 
"Fight" - Danistya K 
"La Mort" - Danistya K 
"Sound of Ember" - Danistya K 
"The Tea Party" - Danistya K 
"The Abyss of My Ache" - Danistya K & Dika Ananto


pencapaian

Finalis LA Light Indie Movie 2012

Film Terbaik
Sutradara Terbaik
Aktor Terbaik
Sinematografi Terbaik
Fiagramotion - Teknik UGM 2013


_________________________________________________________________________________


catatan produksi

PTSF masih meneruskan gairah kompetisinya. Setelah pesta kemenangan Space, kemudian muncul kompetisi LA Light Indiefest. Dengan gegabahnya, pada suatu malam di warung manut nite, kami sepakat menantang kompetisi tersebut. Ide awalnya adalah dari Danang, yang mengusulkan semacam anomali drama psikologi kriminal. Dan langsung kami olah tema tersebut menjadi sebuah naskah dasar oleh Maulvi DM. Danis kemudian mengedit beberapa bagian dari naskah tersebut, dan kemudian Nara menyesuaikan naskah tersebut dengan visinya sebagai sutradara.

Persiapan paling lama dari projek ini adalah naskahnya, karena naskah terus berpindah dari satu kepala ke kepala lain, muncul ketidakpuasan di sini situ, dan keraguan atas bagian-bagian tertentu. Di sisi lain, bagian kasting dan lokasi, serta tata seni justru tidak mengalami halangan berarti.

Lalik mengajak teman-teman dari Fiagra FT UGM untuk bermain. Muncul nama Sekarsari Indra Putri,serta Restian dan Dimas, yang sebelumnya juga bermain dalam film pendek Fiagra, [Not Super?]. Selain itu, Agi mengajak Dwi Rendy, temannya dari Menwa UGM untuk ikut bergabung. Untuk pelengkap, Nara mengajak DJ Erry untuk ikut bermain di sini. Pada akhirnya, mungkin inilah film pertama, di mana tak satupun tim PTSF ambil bagian di layar pemain.

Lokasi juga ditemukan oleh Agi, yang kemudian mengurus perizinan pada rt dan rw setempat. Dan Lalik di departemen seni, lebih sering berkutat dengan eksperimen untuk mencapai efek darah yang terbaik. Dan kami harus bilang, Lalik sangat berhasil! Selain itu, menggunakan uang hasi kemenangan Space, kami berbelanja barang properti, untuk pertama kalinya. Kami membeli mikropon, serta kostum yang akan digunakan para pemain.

Nara sendiri, sebagai sutradara, juga memberikan pendekatan yang unik kepada para pemain. Dia memanfaatkan pengalaman Rendy yang anggota resimen mahasiswa UGM untuk memperdalam karakternya sebagai seorang interogator thus, berusaha mengeksplorasi full-metal-jacket effect. Di sisi lain, Nara memberikan jadwal reading yang intensif bagi pemain lain, serta mengajak pemain melihat lokasi syuting untuk memperoleh kesan film yang diinginkan. Para pemain, di lain pihak, juga memberikan saran dan masukan secara aktif. Beberapa ide menarik justru muncul dari para pemain. Untuk pertama kali juga, kami sempat melakukan gladi koreografi untuk para pemain, karena jumlah adegan fisik yang cukup intens dalam film ini.

[Spoiler Alert!] berfoto bersama kru dan pemain setelah pengambilan hari pertama.


Dimulai sejak pra produksinya, Penghabisan bisa jadi adalah sebuah langkah yang besar dalam sejarah PTSF. Lebih dari produksi2 sebelumnya, setiap lini kru sangat serius mempersiapkan bagian2nya. Untuk pertama kalinya, PTSF membuat surat izin untuk penggunaan lokasi yang dipegang oleh Agi. Berkali2 Agi bermain ke ketua RT dan RW lokasi untuk persiapan tersebut. Dan hasilnya luar biasa. Para ketua RT justru memberikan dukungan dalam produksi kami. Mereka ikut mempersiapkan pengosongan jalan dengan pemasangan plang dilarang masuk, dan pemberitahuan pada warga sekitar lokasi produksi. Hal ini mungkin biasa saja, tapi buat PTSF yang sebelumnya mengenal teknik "Shot and Run", ini adalah kemajuan luar biasa.

Pengambilan gambar pun berjalan cukup lancar, bahkan kami sempat menarik perhatian warga sekitar yang berkerumun untuk menonton proses pengambilan gambar film ini. Yang cukup menarik adalah dalam pengambilan gambar yang berlangsung dua malam ini, juga hadir Dian EP, yang juga pernah bermain dalam Bram The Stalker. Pengambilan malam kedua juga cukup berbeda, karena adegan dalam ruangan ini ternyata dilakukan dalam suhu ruangan yang panas, sehingga pengambilan gambar yang berlangsung dua jam ini cukup menyiksa, baik bagi pemain maupun bagi kru.

Lalik berkutat dengan spesial efek. Berbeda dengan Space, semua spesial efek di
Penghabisan adalah efek fisik, bukan digital.

Bagian yang perlu dicatat dalam paska produksi adalah pemisahan rekaman suara yang dilakukan pada produksi membuat editing tiga kali menjadi lebih rumit. Pada masa editing, kembali muncul masalah yang dihadapi sebelumnya pada Space, yaitu soal durasi. Dengan syarat maksimal durasi yang sama-sama 15 menit, jika Space mencapai durasi 17m25d, maka Penghabisan jauh lebih epik, yaitu 19m45d. Ini adalah misi yang hampir mustahil, untuk menghilangkan 5 menit dari sebuah film berdurasi 20 menit. Satu dari empat bagian harus hilang. Akan tetapi, nyatanya hasil editing ini berhasil mencapai angka 14m59d (menghilangkan 4 menit 14 detik) dan hasilnya jauh lebih bisa dinikmati ketimbang Space versi 15 menit yang serasa disensor habis2an LSF.

Selain itu, di produksi ini pula kedua kalinya PTSF menciptakan ilustrasi musik orisinal. Danis, yang memegang lini musik, sempat beberapa kali bermain ke tempat editor, Maulvi, untuk mendiskusikan materi musiknya, dan memperoleh nuansa yang cocok untuk film ini. Selain itu, Danis juga mengajak Dika Ananto, yang sekarang adalah selebritis dunia maya dengan tim Rookieboom-nya yang sering meng-cover lagu-lagu JKT48, untuk merekam lagu tema untuk Penghabisan. Semalam suntuk, Danis, Dika, dan Maulvi menyelesaikan rekaman yang dilakukan di kamar kos Dika. Dan hasilnya juga cukup memuaskan.


trivia
  • Merupakan entry PTSF dalam kompetisi La Light Indie Movie 2012.
  • Pengambilan gambar berlangsung dua malam.
  • Pisau yang menjadi barang bukti adalah pisau yang sama yang digunakan oleh tim Trailblazer dalam Space.
  • Pengambilan gambar indoor adalah sebuah penyiksaan lahir batin bagi para pemain dan kru karena lokasinya yang sempit, gelap, pengap, dan panas. Hampir setiap setengah jam para kru harus keluar untuk mendinginkan badan. Akan tetapi, hal ini memberikan mood yang sesuai kepada para pemain.
  • Pengambilan hari kedua diakhiri dengan perayaan kejutan ulang tahun sekaligus kelulusan Lalik di lokasi kejadian, yang seketika disulap menjadi venue Rave Party.
  • DJ Erry muncul sebagai kameo dalam film ini.
  • Berbeda dengan produksi besar PTSF yang biasanya ditandai bencana besar, produksi kali ini ditandai 'bencana' yang berbeda, yaitu kemenangan Jokowi di Jakarta.
  • Dian EP turut meramaikan seluruh sesi produksi.
  • Kode judul selama produksi adalah 'Cing Cang Cong'.